Gubernur tegaskan Bali sangat siap terima kunjungan wisman
3 Februari 2020 18:08 WIB
Sejumlah wisatawan berada di kawasan wisata Pantai Jimbaran, Badung, Bali, Minggu (29/12/2019). Pantai Jimbaran dan berbagai objek wisata lain di Pulau Dewata dipadati oleh wisatawan domestik dan mancanegara selama musim libur Natal 2019 dan tahun baru 2020. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/aww
Denpasar (ANTARA) - Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan wilayah tersebut sangat siap menerima kedatangan wisatawan mancanegara, meskipun saat ini ada wabah virus corona yang melanda dunia.
"Bali sudah memiliki sistem monitoring yang baik, yang sudah teruji sejak merebaknya kasus flu burung, SARS dan sebagainya," kata Koster usai memimpin rapat koordinasi tentang penanganan berbagai dampak virus corona terhadap pariwisata Bali di Rumah Jabatan Jayasabha, Denpasar, Senin.
Gubernur yang didampingi Wakil Gubernur Bali Tjok Artha Adhana Sukawati dalam rapat yang dihadiri berbagai komponen pariwisata, seperti Angkasa Pura Bali, Otoritas Bandara, Balai Karantina, dan berbagai pihak terkait, menegaskan bahwa sejauh ini Bali sangat aman dan sama sekali belum ada wisatawan yang terduga terpapar virus corona jenis baru itu.
Pernyataan Gubernur Bali yang meyakinkan tersebut juga didukung dengan data sebagaimana disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya.
Dari 73.073 wisatawan asal China yang datang ke Pulau Dewata sejak 13 Januari 2020 sampai saat ini, memang ada yang sebelumnya diduga terjangkit virus corona sebanyak 18 orang. Tetapi setelah dilakukan pengawasan intensif dan uji laboratorium ternyata semuanya negatif.
"Bali sangat aman dan sangat siap menerima kedatangan wisatawan dari berbagai belahan dunia, dengan produk pariwisata yang prima, serta keramahtamahan yang timggi, dengan budaya khas Bali. Tidak ada alasan sama sekali bagi wisatawan untuk khawatir," kata Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Kabupaten Buleleng itu.
Bali, sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia, dinilai terbukti aman dan nyaman, serta 13 kali berturut-turut mendapatkan predikat sebagai The Best Island Destination dari Majalah Conde de Nash, serta mendapatkan berbagai "awards" dari berbagai lembaga internasional, seperti PATA, WTTC, dan UNWTO.
Data dari Dinas Pariwisata Provinsi Bali menunjukkan wisatawan dari China menempati urutan kedua terbanyak dari segi jumlah, setelah Australia. Dari 6,2 juta jiwa lebih wisman yang datang ke Bali tahun 2019, sebanyak 1.185.519 orang (12,8 persen) adalah wisman dari China.
Data tahun 2019 menunjukkan negara-negara yang merupakan sumber utama wisman ke Bali adalah India (374.784 orang), Inggris (287.577 orang), Amerika (277.391 orang), dan Jepang (258.142).
Baca juga: Wisman China dominasi pengunjung Tanah Lot meski merebak virus corona
Baca juga: Wabah corona, 10 ribu wisatawan China batal ke Bali
Baca juga: Kunjungan wisatawan China ke Bali terhambat kasus virus corona
"Bali sudah memiliki sistem monitoring yang baik, yang sudah teruji sejak merebaknya kasus flu burung, SARS dan sebagainya," kata Koster usai memimpin rapat koordinasi tentang penanganan berbagai dampak virus corona terhadap pariwisata Bali di Rumah Jabatan Jayasabha, Denpasar, Senin.
Gubernur yang didampingi Wakil Gubernur Bali Tjok Artha Adhana Sukawati dalam rapat yang dihadiri berbagai komponen pariwisata, seperti Angkasa Pura Bali, Otoritas Bandara, Balai Karantina, dan berbagai pihak terkait, menegaskan bahwa sejauh ini Bali sangat aman dan sama sekali belum ada wisatawan yang terduga terpapar virus corona jenis baru itu.
Pernyataan Gubernur Bali yang meyakinkan tersebut juga didukung dengan data sebagaimana disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya.
Dari 73.073 wisatawan asal China yang datang ke Pulau Dewata sejak 13 Januari 2020 sampai saat ini, memang ada yang sebelumnya diduga terjangkit virus corona sebanyak 18 orang. Tetapi setelah dilakukan pengawasan intensif dan uji laboratorium ternyata semuanya negatif.
"Bali sangat aman dan sangat siap menerima kedatangan wisatawan dari berbagai belahan dunia, dengan produk pariwisata yang prima, serta keramahtamahan yang timggi, dengan budaya khas Bali. Tidak ada alasan sama sekali bagi wisatawan untuk khawatir," kata Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Kabupaten Buleleng itu.
Bali, sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia, dinilai terbukti aman dan nyaman, serta 13 kali berturut-turut mendapatkan predikat sebagai The Best Island Destination dari Majalah Conde de Nash, serta mendapatkan berbagai "awards" dari berbagai lembaga internasional, seperti PATA, WTTC, dan UNWTO.
Data dari Dinas Pariwisata Provinsi Bali menunjukkan wisatawan dari China menempati urutan kedua terbanyak dari segi jumlah, setelah Australia. Dari 6,2 juta jiwa lebih wisman yang datang ke Bali tahun 2019, sebanyak 1.185.519 orang (12,8 persen) adalah wisman dari China.
Data tahun 2019 menunjukkan negara-negara yang merupakan sumber utama wisman ke Bali adalah India (374.784 orang), Inggris (287.577 orang), Amerika (277.391 orang), dan Jepang (258.142).
Baca juga: Wisman China dominasi pengunjung Tanah Lot meski merebak virus corona
Baca juga: Wabah corona, 10 ribu wisatawan China batal ke Bali
Baca juga: Kunjungan wisatawan China ke Bali terhambat kasus virus corona
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: