BPBD Jember antar jemput siswa korban banjir bandang ke sekolah
3 Februari 2020 17:11 WIB
BPBD Jember dan relawan mengantar dan menjemput siswa dan guru-guru dari titik penjemputan ke sekolah di SDN Klungkung 2, Senin (3/2/2020). ANTARA/ HO-BPBD Jember
Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember bersama komunitas IOF Jember dan Raung 4x4 Jember mengantar dan menjemput siswa menggunakan mobil khusus menuju ke SDN Klungkung 2 karena akses jalan yang terputus akibat banjir bandang.
"Hari ini kami menjemput dan mengantarkan anak-anak bersekolah, guru, dan warga sekitar yang membutuhkan tumpangan karena akses jalan masih terputus," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Heru Widagdo di Jember, Senin.
Menurutnya BPBD Jember bersama relawan masih tetap mendirikan pos komando di SDN Klungkung 2, meskipun aktivitas warga di Desa Klungkung mulai beraktivitas seperti biasa.
Baca juga: Perhutani lakukan identifikasi penyebab banjir bandang Jember
Baca juga: Gubernur Jatim: Karhutla penyebab banjir bandang Jember-Bondowoso
"Tidak semua anak-anak di SDN Klungkung 2 bersedia diantar dan dijemput ke sekolah karena ada sebagian orang tua yang mengantarkan anaknya sendiri ke sekolah, namun petugas BPBD selalu siaga sejak pagi," tuturnya.
Sementara Kepala Desa Klungkung Abdul Gafur mengatakan kegiatan belajar mengajar di SDN Klungkung 2 berjalan normal karena ada 10 kendaraan yang mengantar dan menjemput anak-anak, guru, dan warga yang membutuhkan tumpangan akibat akses jalan yang terputus menuju Perkebunan Kalijompo.
"Tidak semua warga bersedia anak-anaknya diantar dan dijemput menggunakan kendaraan karena mereka terbiasa berjalan kaki menuju sekolah. Kegiatan belajar di sekolah berjalan seperti biasa," tuturnya.
Tidak hanya petugas BPBD dan relawan, lanjut dia, warga yang memiliki kendaraan khusus medan berat juga membantu mengantarkan anak-anak, guru, dan orang tua siswa yang menunggu anaknya di sekolah.
Baca juga: Khofifah berikan semangat pengungsi banjir di Jember
Baca juga: Gubernur Jatim pantau terputusnya akses jalan akibat banjir bandang
Sebelumnya Bupati Jember Faida memastikan bahwa Pemkab Jember akan memfasilitasi anak-anak untuk tetap sekolah dengan menyediakan transportasi khusus dari titik penjemputan ke sekolah.
"Saya pastikan bahwa anak-anak bisa tetap berangkat sekolah, meskipun dengan kondisi jalan yang darurat. Kami akan fasilitasi keberangkatan dan kepulangan anak-anak sekolah," tuturnya.
Berdasarkan data Pusdalop BPBD Jember kondisi Perkebunan Kalijompo pada Senin menyebutkan debit air sungai sudah berangsur normal dan warna air sungai juga sudah tidak coklat seperti pada hari Sabtu (1/2), sebagian besar warga sudah beraktivitas seperti biasanya dan mulai meninggalkan tenda-tenda pengungsian.
Dinas PU Bina Marga Jember bersama BBWS Brantas dan Dinas PU Jatim melakukan pemasangan bronjong dan perbaikan akses jalan yang terputus dengan menggunakan alat berat, kemudian Tagana Dinas Sosial Jember bersama relawan masih membuka pos dapur umum, dan Dinas Kesehatan Jember masih membuka pos kesehatan di lokasi banjir bandang.
Baca juga: Kemensos salurkan bantuan bagi korban banjir bandang di Jember
Baca juga: BPBD Jember: 367 jiwa mengungsi akibat banjir bandang
"Hari ini kami menjemput dan mengantarkan anak-anak bersekolah, guru, dan warga sekitar yang membutuhkan tumpangan karena akses jalan masih terputus," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Heru Widagdo di Jember, Senin.
Menurutnya BPBD Jember bersama relawan masih tetap mendirikan pos komando di SDN Klungkung 2, meskipun aktivitas warga di Desa Klungkung mulai beraktivitas seperti biasa.
Baca juga: Perhutani lakukan identifikasi penyebab banjir bandang Jember
Baca juga: Gubernur Jatim: Karhutla penyebab banjir bandang Jember-Bondowoso
"Tidak semua anak-anak di SDN Klungkung 2 bersedia diantar dan dijemput ke sekolah karena ada sebagian orang tua yang mengantarkan anaknya sendiri ke sekolah, namun petugas BPBD selalu siaga sejak pagi," tuturnya.
Sementara Kepala Desa Klungkung Abdul Gafur mengatakan kegiatan belajar mengajar di SDN Klungkung 2 berjalan normal karena ada 10 kendaraan yang mengantar dan menjemput anak-anak, guru, dan warga yang membutuhkan tumpangan akibat akses jalan yang terputus menuju Perkebunan Kalijompo.
"Tidak semua warga bersedia anak-anaknya diantar dan dijemput menggunakan kendaraan karena mereka terbiasa berjalan kaki menuju sekolah. Kegiatan belajar di sekolah berjalan seperti biasa," tuturnya.
Tidak hanya petugas BPBD dan relawan, lanjut dia, warga yang memiliki kendaraan khusus medan berat juga membantu mengantarkan anak-anak, guru, dan orang tua siswa yang menunggu anaknya di sekolah.
Baca juga: Khofifah berikan semangat pengungsi banjir di Jember
Baca juga: Gubernur Jatim pantau terputusnya akses jalan akibat banjir bandang
Sebelumnya Bupati Jember Faida memastikan bahwa Pemkab Jember akan memfasilitasi anak-anak untuk tetap sekolah dengan menyediakan transportasi khusus dari titik penjemputan ke sekolah.
"Saya pastikan bahwa anak-anak bisa tetap berangkat sekolah, meskipun dengan kondisi jalan yang darurat. Kami akan fasilitasi keberangkatan dan kepulangan anak-anak sekolah," tuturnya.
Berdasarkan data Pusdalop BPBD Jember kondisi Perkebunan Kalijompo pada Senin menyebutkan debit air sungai sudah berangsur normal dan warna air sungai juga sudah tidak coklat seperti pada hari Sabtu (1/2), sebagian besar warga sudah beraktivitas seperti biasanya dan mulai meninggalkan tenda-tenda pengungsian.
Dinas PU Bina Marga Jember bersama BBWS Brantas dan Dinas PU Jatim melakukan pemasangan bronjong dan perbaikan akses jalan yang terputus dengan menggunakan alat berat, kemudian Tagana Dinas Sosial Jember bersama relawan masih membuka pos dapur umum, dan Dinas Kesehatan Jember masih membuka pos kesehatan di lokasi banjir bandang.
Baca juga: Kemensos salurkan bantuan bagi korban banjir bandang di Jember
Baca juga: BPBD Jember: 367 jiwa mengungsi akibat banjir bandang
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020
Tags: