Kulon Progo (ANTARA) - Komisi II DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendorong Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) setempat memberikan pelatihan dan pendampingan kelompok wanita tani untuk memanfaatkan lahan pekarangan dengan sayur-sayuran.
Anggota Komisi II DPRD Kulon Progo Sendy Yulistya di Kulon Progo, Minggu, mengatakan mulai Februari ini, 118 kelompok wanita tani (KWT) akan memasok kebutuhan sayur-sayuran dalam program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), sehingga perlu adanya pendampingan dari Dinas Pertanian dan Pangan memproduksi secara mandiri sayuran tersebut.
"Keluarga penerima manfaat (KPM) akan menerima bantuan telur, ikan, dan sayur-sayuran. Sayuran-sayuran disediakan oleh KWT-KWT dalam rangka Bela Beli Kulon Progo," kata Sendy.
Ia mengatakan pelibatan KWT ini akan memberdayakan ekonomi masyarakat, khususnya kaum perempuan di setiap desa. Untuk itu, ia berharap Dinas Pertanian dan Pangann memberikan pelatihan dan pendampingan pemberdayaan KWT.
"Kami melihat KWT-KWT yang ada di Kulon Progo ini mampu memproduksi sayuran secara mandiri, dan terlebih lagi mampu menggerakkan ekonomi perempuan, salah satunya KWT Ngudi Makmur, Dusun Seworen, Desa Triharjo, Kecamatan Wates," katanya.
Menurut dia, pelibatan KTW dalam pemasokan kebutuhan sayur dalam program KWT juga akan menggerakan perekomian desa, karena ada perputaran uang di desa tersebut.
"Kami berharap program BPNT berjalan dengan baik, dan KWT disetiap desa juga mampu menggerakan ekonomi perempuan dan keluarganya," kata Sendy.
Hal yang sama diungkapkan anggota Komisi II DPRD Kulon Progo Septi Nur Anggraeni. Ia mendorong KWT mampu memproduksi sayur dengan jumlah yang banyak. Selain untuk memasok kebutuhan program BPNT, juga diharapkan dijual ke warung-warung sehingga menggerakan ekonomi masyarakat.
"KWT harus mampu menjadi motor penggerakan ekonomi keluarga dan desa," katanya.
Sementara itu, Koordinator E-Warong Kecamatan Wates Herman Wijayanto mengatakan di Kecamatan Wates ada sembilan E-Warong yang ditunjuk menyalurkan bantuan pangan dalam program BPNT.
Pada Februari ini ada penambahan komoditas yang diseluarkan dalam BPNT ini, yakni komoditas sayuran, dan tahu tempe.
"Berdasarkan instruksi dari Dinas Sosial, E-Warong harus menjual sayuran hasil produksi KWT dalam rangka Bela-Beli Kulon Progo," katanya.
Baca juga: DPRD Kulon Progo minta DPUPKP kaji pembangunan embung kawasan YIA
Baca juga: Pemkab Kulon Progo rintis Kawasan Perdesaan Agrowisata Menoreh Terpadu
DPRD Kulon Progo minta dinas pertanian dampingi kelompok wanita tani
2 Februari 2020 16:59 WIB
Komisi II DPRD Kulon Progo tinjau KWT Ngudi Makmur, Dusun Seworen, Desa Triharjo, Kecamatan Wates. (Foto ANTARA/Sutarmi)
Pewarta: Sutarmi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020
Tags: