Palu (ANTARA) - Sayembara yang dilakukan oleh pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah untuk menyelamatkan buaya yang terlilit ban motor bekas sejak beberapa hari lalu, ternyata belum mendapatkan respon serius dari masyarakat.
Hal itu terbukti hingga Minggu (2/2), belum ada satupun pihak yang menyatakan siap terjun ke Sungai Palu untuk melepaskan lilitan ban motor di hewan reptil tersebut. Oleh karena itu, BKSDA Sulteng akan menutup gelaran sayembara tersebut.
Baca juga: BKSDA gelar sayembara untuk bebaskan buaya dari lilitan ban di Palu
''Ia sayembaranya kita tutup,'' ungkap Kepala BKSDA Sulteng, Hasmuni Hasmar, saat mengunjungi Sungai Palu, lokasi kerap buaya berkalung ban tersebut muncul.
Hasmuni menambahkan pihaknya akan mengambil langkah lain, setelah upaya sayembara tidak berhasil.
Baca juga: BBKSDA kirim tim untuk tangani buaya yang menerkam warga di Lembata
Menurutnya, BKSDA telah berkonsultasi dengan Direktur Jenderal Konservasi Keanekaragaman Hayati, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, dan akan menyiapkan tim khusus, serta peralatanya ke Kota Palu.
Baca juga: BKSDA Sumsel catat 23 kali manusia berkonflik dengan harimau
''Saya sudah berkonsultasi dengan Pak Direktur. Pokoknya BKSDA tidak akan menyerah. Tim yang dibentuk peralatan telah disiapkan,'' jelasnya.
Rencananya, tim penyelemat buaya yang akan dikerahkan oleh Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan tiba di Kota Palu, Sulawesi Tengah, pada Selasa (4/2).
''Hari Senin koordinasinya, hari Selasa tim dari Jakarta akan turun,'' tambahnya.
Namun, Hasmuni masih merahasiakan strategi yang akan dilakukan oleh tim penyelemat buaya tersebut.
Sayembara dihentikan, KemenLHK bentuk tim khusus selamatkan buaya ban
2 Februari 2020 14:14 WIB
Seekor buaya liar berkalung ban bekas berjemur di Sungai Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (15/1/2020) ANTARA/Basri Marzuki
Pewarta: Rangga Musabar
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: