TNI AU siapkan 3 pesawat antar WNI Wuhan ke Natuna
1 Februari 2020 15:28 WIB
Kadis Ops Lanud Hang Nadim Mayor Lek Wardoyo memberikan keterangan kepada awak media di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (1/2/2020). (ANTARA/Pradanna Putra Tampi)
Batam (ANTARA) - TNI AU menyiapkan tiga pesawat untuk mengantar WNI yang baru tiba dari Wuhan, China di Tanah Air, untuk selanjutnya dibawa dari Bandara Hang Nadim Batam ke Bandara Raden Sadjad Natuna, Kepulauan Riau.
"Dari TNI AU, sesuai arahan Bapak KSAU dan Panglima TNI, sesuai perintah Bapak RI 1, pihak TNI AU akan menyiapkan dua pesawat Boeing dan satu Hercules untuk membantu evakuasi WNI yang dari Wuhan," kata Kadis Ops Lanud Hang Nadim Mayor Lek Wardoyo di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu.
Seluruh WNI dari China yang dipulangkan ke Tanah Air akan transit di Bandara Hang Nadim Batam, kemudian pindah menggunakan pesawat TNI AU, untuk melanjutkan penerbangan ke Natuna.
Ia mengatakan kapasitas pesawat Hercules akan dioptimalkan untuk 100 hingga 130 penumpang, sedangkan pesawat Boeing berkapasitas masing-masing 100 orang.
Setiap pesawat akan dilengkapi tenaga medis. Namun, ia belum dapat memastikan jumlah dokter dan perawat yang ikut dalam masing-masing pesawat.
Pesawat akan didatangkan dari Jakarta dan Makassar.
Baca juga: Ini alasan pemerintah pilih Natuna untuk observasi WNI dari Wuhan
Ia mengatakan penumpang WNI dari Wuhan akan langsung diberangkatkan ke Natuna, setibanya di Batam.
"Langsung transfer antarpesawat. Pesawat ke pesawat, langsung berangkat," kata dia.
Perjalanan dari Batam ke Natuna diperkirakan membutuhkan waktu sekitar satu jam 20 menit.
Pihaknya sudah mulai melakukan persiapan mulai sekarang.
Mengenai waktu kedatangan pesawat dari Wuhan, ia mengatakan masih menunggu informasi dari Jakarta.
"Penjagaan sesuai SOP kondisi keadaan demikian," kata dia.
Baca juga: Pesawat tim penjemput WNI bawa bantuan untuk pemerintah China
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam Achmad Farchanny mengatakan pemindahan WNI dari pesawat yang membawanya dari Wuhan hanya transit maksimal satu jam di Bandara Hang Nadim Batam sebelum melanjutkan penerbangan ke Bandar Udara Raden Sadjad Natuna.
"Kami upayakan secepat mungkin, paling lama satu jam," kata dia.
Ia mengatakan akan memberlakukan prosedur kekarantinaan saat pemindahan WNI itu.
Seluruh penumpang dari China akan diperiksa suhu tubuhnya dan pemeriksaan kesehatan lainnya di dalam pesawat yang membawanya dari Wuhan.
Apabila dalam pemeriksaan itu ditemukan ada yang sakit dan menunjukkan gejala terkena virus corona maka akan langsung diisolasi.
"Tindakan isolasi pemisahan," kata dia.
Pemerintah telah menunjuk RS Umum Daerah Embung Fatimah Batam sebagai rumah sakit rujukan dalam penanganan pasien terkait virus corona, termasuk isolasi pasien.
Baca juga: Presiden Jokowi telah perintahkan Menlu segera evakuasi WNI dari Wuhan
Baca juga: Presiden instruksikan TNI jemput WNI di Provinsi Hubei
"Dari TNI AU, sesuai arahan Bapak KSAU dan Panglima TNI, sesuai perintah Bapak RI 1, pihak TNI AU akan menyiapkan dua pesawat Boeing dan satu Hercules untuk membantu evakuasi WNI yang dari Wuhan," kata Kadis Ops Lanud Hang Nadim Mayor Lek Wardoyo di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu.
Seluruh WNI dari China yang dipulangkan ke Tanah Air akan transit di Bandara Hang Nadim Batam, kemudian pindah menggunakan pesawat TNI AU, untuk melanjutkan penerbangan ke Natuna.
Ia mengatakan kapasitas pesawat Hercules akan dioptimalkan untuk 100 hingga 130 penumpang, sedangkan pesawat Boeing berkapasitas masing-masing 100 orang.
Setiap pesawat akan dilengkapi tenaga medis. Namun, ia belum dapat memastikan jumlah dokter dan perawat yang ikut dalam masing-masing pesawat.
Pesawat akan didatangkan dari Jakarta dan Makassar.
Baca juga: Ini alasan pemerintah pilih Natuna untuk observasi WNI dari Wuhan
Ia mengatakan penumpang WNI dari Wuhan akan langsung diberangkatkan ke Natuna, setibanya di Batam.
"Langsung transfer antarpesawat. Pesawat ke pesawat, langsung berangkat," kata dia.
Perjalanan dari Batam ke Natuna diperkirakan membutuhkan waktu sekitar satu jam 20 menit.
Pihaknya sudah mulai melakukan persiapan mulai sekarang.
Mengenai waktu kedatangan pesawat dari Wuhan, ia mengatakan masih menunggu informasi dari Jakarta.
"Penjagaan sesuai SOP kondisi keadaan demikian," kata dia.
Baca juga: Pesawat tim penjemput WNI bawa bantuan untuk pemerintah China
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam Achmad Farchanny mengatakan pemindahan WNI dari pesawat yang membawanya dari Wuhan hanya transit maksimal satu jam di Bandara Hang Nadim Batam sebelum melanjutkan penerbangan ke Bandar Udara Raden Sadjad Natuna.
"Kami upayakan secepat mungkin, paling lama satu jam," kata dia.
Ia mengatakan akan memberlakukan prosedur kekarantinaan saat pemindahan WNI itu.
Seluruh penumpang dari China akan diperiksa suhu tubuhnya dan pemeriksaan kesehatan lainnya di dalam pesawat yang membawanya dari Wuhan.
Apabila dalam pemeriksaan itu ditemukan ada yang sakit dan menunjukkan gejala terkena virus corona maka akan langsung diisolasi.
"Tindakan isolasi pemisahan," kata dia.
Pemerintah telah menunjuk RS Umum Daerah Embung Fatimah Batam sebagai rumah sakit rujukan dalam penanganan pasien terkait virus corona, termasuk isolasi pasien.
Baca juga: Presiden Jokowi telah perintahkan Menlu segera evakuasi WNI dari Wuhan
Baca juga: Presiden instruksikan TNI jemput WNI di Provinsi Hubei
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020
Tags: