Jakarta (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyatakan bahwa benih bisa saja diberikan secara gratis kepada pelaku usaha perikanan di berbagai daerah, namun bila stok benih tersebut berlimpah.
Menteri Edhy dalam siaran pers Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang diterima di Jakarta, Sabtu, menyebutkan bahwa dirinya berencana memberikan benih secara gratis ke masyarakat bila stok benih telah melimpah.
"Kalau semua nelayan petambak kita beri gratis (benih), saya pikir mereka tinggal menjalankan saja," kata Menteri Kelautan dan Perikanan.
Baca juga: KKP perlu identifikasi kendala petambak sentra produksi udang
Menurut dia, bila hal tersebut bisa dijalankan dengan baik maka ke depannya pertumbuhan produktivitas nasional juga akan meningkat.
Menteri Edhy mengemukakan bahwa pembenihan dan indukan benih seperti komoditas udang di berbagai balai pelaksana teknis di daerah akan ditingkatkan jumlahnya untuk mencukupi kebutuhan pembudidaya di Tanah Air.
"Dari semua permasalahan pembudidayaan yang saya tangkap, utamanya itu kurangnya benih dan indukan," katanya. Ia menambahkan pihaknya tengah fokus mengembangkan budidaya khususnya udang.
Baca juga: Menteri Kelautan dan Perikanan panen Udang Vaname di Mempawah
Ia meyakini bahwa sektor budidaya tersebut memiliki peluang besar guna menopang perekonomian nasional dan menciptakan lapangan kerja baru, karena persentase penggarapannya masih terbilang kecil, yakni 10 persen dari potensi yang dimiliki.
Selain udang jenis vaname dan windu yang sudah umum dibudidayakan, juga ada udang jerbung dan udang putih yang berasal dari dalam negeri.
"Dua udang ini merupakan asli Indonesia, namun produktivitasnya masih dominan dari hasil tangkapan di alam sehingga mengarahkan udang jerbung dan udang putih ke sektor budidaya diyakini dapat meningkatkan produktivitas udang nasional," ucapnya.
Baca juga: KKP fokus tingkatkan teknologi untuk tambak udang rakyat
Sebelumya, KKP telah berhasil menginisisasi program pemuliaan buatan untuk penyediaan stok benih udang jerbung (Penaeus merguensis) dan udang putih (Penaeus indicus) bermutu di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara, Jawa Tengah.
"Setelah melihat langsung perkembangan budidaya udang lokal di BBPBAP Jepara, saya yakin bahwa udang lokal asli Indonesia seperti udang windu, udang jerbung maupun udang indicus sangat layak untuk dikembangkan di masyarakat. Yang kita butuhkan saat ini adalah melakukan perbanyakan induk unggul serta menambah fasilitas dan lahan untuk peningkatan kapasitas produksi udang lokal," ujarnya.
Menteri Kelautan dan Perikanan juga telah meminta KKP untuk fokus pada pengembangan industrialisasi udang, di antaranya dengan bekerjasama dengan dinas kelautan dan perikanan seluruh Indonesia dalam rangka memetakan tambak idle atau tambak terbengkalai di berbagai daerah yang dapat digunakan untuk melakukan budidaya udang.
KKP menargetkan kenaikan produksi udang nasional tahun 2020 menjadi 1,2 juta ton dibanding tahun 2019 yang mencapai 1,05 juta ton.
Baca juga: Menteri Edhy ingatkan pasar dunia terbuka untuk udang Indonesia
Menteri Edhy sebut benih bisa gratis bila stok melimpah
1 Februari 2020 14:24 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo. ANTARA/HO KKP/am.
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: