Bandara Internasional Yogyakarta dihiasi karya seni budaya lokal
1 Februari 2020 08:35 WIB
Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo dihiasi ornamen dan karya seni yang mengangkat budaya lokal. Ornamen ini ada di Lantai III Bandara Internasional Yogyakarta. (ANTARA/Sutarmi)
Kulon Progo (ANTARA) - PT Angkasa Pura I menghiasi Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istiimewa Yogyakarta, dengan berbagai ornamen dan karya seni yang mengangkat budaya lokal masyarakat setempat.
Direktur PT Angkasa Pura I Faik Fahmi di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta sangat memperhatikan unsur kearifan lokal yang direpresentasikan melalui berbagai karya seni yang terpampang di beberapa titik di area terminal dan sisi darat.
"Selain untuk memperindah area bandara, berbagai karya seni tersebut berfungsi sebagai media apresiasi terhadap nilai budaya lokal dan masyarakat desa yang wilayahnya digunakan untuk dibangun menjadi Bandara Internasional Yogyakarta," kata Faik.
Baca juga: Presiden Jokowi resmikan jalan bawah tanah Bandara YIA
Ia mengatakan terdapat kurang lebih 15 karya seni yang menghiasi beberapa titik Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di mana llma karya seni dinamai dengan lima nama desa yang wilayahnya digunakan untuk YIA yaitu Sindutan, Palihan, Kebonrejo, Jangkaran, dan Glagah.
Selanjutnya, 10 karya seni sisanya yaitu Patung Hamemayu Hayuningrat di area gerbang masuk YIA, Patung Bedhaya Kinjeng Wesi di area terminal keberangkatan, pop-up relief "Jogja on the Move", Patung Among Bocah di area terminal, Patung Tetanduran yang membungkus pilar-pilar terminal.
Kemudian relief craft yang berada pada sebagian dinding terminal, pop-up relief "Among Tamu Dagang Layar", Lawang Papat yang menempel pada sebagian dinding terminal, Semar Tinandu yang mengemas signage YIA di gerbang masuk bandara, serta Bale Kambang, yaitu gazebo yang terletak di dua sisi area bandara.
Baca juga: Beroperasi 29 Maret, Menhub minta integrasi moda YIA dioptimalkan
"Saat ini masih dalam tahap penyempurnaan. Karya seni tersebut akan membuat Bandara Internasional Yogyakarta telihat megah dengan kearifan lokalnya," katanya.
Faik jugz mengatakan bahwa progres pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta ditargetkan tuntas 100 persen pada awal Maret 2020.
"Bandara Internasional Yogyakarta akan beroperasi secara penuh pada 29 Maret 2020 mendatang. Seluruh penerbangan di Bandara Adisutjipto akan dialihkan ke Kulon Progo kecuali penerbangan berjadwal dan tidak berjadwal yang menggunakan pesawat propeler serta penerbangan VIP dan general aviation,” kata Faik.
Ia mengatakan operasional Bandara Internasional Yogyakarta nantinya akan menjadi 24 jam dari sebelumnya hanya beroperasi 12 jam dari 06.00 - 18.00 WIB. Sementara jam operasi Bandara Adisutjipto Yogyakarta berubah dari sebelumnya 05.00 - 21.00 WIB, menjadi 05.00 - 18.00 WIB.
"Bandara Internasional Yogyakarta nantinya juga didukung aksesibilitas multimoda seperti jalan tol dan kereta bandara yang akan terhubung langsung dengan bandara," katanya.
Direktur PT Angkasa Pura I Faik Fahmi di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta sangat memperhatikan unsur kearifan lokal yang direpresentasikan melalui berbagai karya seni yang terpampang di beberapa titik di area terminal dan sisi darat.
"Selain untuk memperindah area bandara, berbagai karya seni tersebut berfungsi sebagai media apresiasi terhadap nilai budaya lokal dan masyarakat desa yang wilayahnya digunakan untuk dibangun menjadi Bandara Internasional Yogyakarta," kata Faik.
Baca juga: Presiden Jokowi resmikan jalan bawah tanah Bandara YIA
Ia mengatakan terdapat kurang lebih 15 karya seni yang menghiasi beberapa titik Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di mana llma karya seni dinamai dengan lima nama desa yang wilayahnya digunakan untuk YIA yaitu Sindutan, Palihan, Kebonrejo, Jangkaran, dan Glagah.
Selanjutnya, 10 karya seni sisanya yaitu Patung Hamemayu Hayuningrat di area gerbang masuk YIA, Patung Bedhaya Kinjeng Wesi di area terminal keberangkatan, pop-up relief "Jogja on the Move", Patung Among Bocah di area terminal, Patung Tetanduran yang membungkus pilar-pilar terminal.
Kemudian relief craft yang berada pada sebagian dinding terminal, pop-up relief "Among Tamu Dagang Layar", Lawang Papat yang menempel pada sebagian dinding terminal, Semar Tinandu yang mengemas signage YIA di gerbang masuk bandara, serta Bale Kambang, yaitu gazebo yang terletak di dua sisi area bandara.
Baca juga: Beroperasi 29 Maret, Menhub minta integrasi moda YIA dioptimalkan
"Saat ini masih dalam tahap penyempurnaan. Karya seni tersebut akan membuat Bandara Internasional Yogyakarta telihat megah dengan kearifan lokalnya," katanya.
Faik jugz mengatakan bahwa progres pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta ditargetkan tuntas 100 persen pada awal Maret 2020.
"Bandara Internasional Yogyakarta akan beroperasi secara penuh pada 29 Maret 2020 mendatang. Seluruh penerbangan di Bandara Adisutjipto akan dialihkan ke Kulon Progo kecuali penerbangan berjadwal dan tidak berjadwal yang menggunakan pesawat propeler serta penerbangan VIP dan general aviation,” kata Faik.
Ia mengatakan operasional Bandara Internasional Yogyakarta nantinya akan menjadi 24 jam dari sebelumnya hanya beroperasi 12 jam dari 06.00 - 18.00 WIB. Sementara jam operasi Bandara Adisutjipto Yogyakarta berubah dari sebelumnya 05.00 - 21.00 WIB, menjadi 05.00 - 18.00 WIB.
"Bandara Internasional Yogyakarta nantinya juga didukung aksesibilitas multimoda seperti jalan tol dan kereta bandara yang akan terhubung langsung dengan bandara," katanya.
Pewarta: Sutarmi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: