Bandarlampung (ANTARA) - Sastrawan Lampung Semacca Andanant menerima Hadiah Sastra Rancage 2020 dalam acara penyerahan penghargaan di Jatiwangi Art Factory (JAF), Jalan Makmur 71, Jatisura, Kecamatan Jatiwangi, Jawa Barat, Jumat.



Informasi tertulis diterima di Bandarlampung, menyebutkan dewan juri menilai karya Semacca Andanant yang berjudul Lapah Kidah Sangu Bismilah, Bandung & Hahiwang (diterbitkan Pustaka LaBRAK), memasukkan unsur modern dalam bandung dan hahiwang, dua bentuk sastra lisan-tradisional Lampung.



Semacca Andanant yang bernama asli Dainurint Toenith seperti dikatakan Ketua Yayasan Kebudayaan Rancage Titi Surti Nastuti, berhasil mengungguli empat karya sastrawan Lampung lainnya, yaitu Sanjor Induh Kepira, kumpulan sajak karya Elly Dharmawanti; Muli Sikop sai Segok, kumpulan sajak ZA Mathikha Dewa; Lawi Ibung, kumpulan cerbun (cerpen) SW Teofani; dan Lunik-Lunik Cabi Lunik, kumpulan cerita mini Udo Z Karzi.



Selain sastra Lampung, Hadiah Rancage 2020 juga diberikan kepada sastrawan Sunda HD Bastaman untuk karyanya Ngankang Ka Pageto, Sastrawan Bali Ida Bagus Prawanasuta dengan karyanya Tresna Tuara Teked, dan Sastrawan Batak Robinson Siagian untuk karyanya Guru Honor, sastrawan Jawa Irul S Budianto untuk karyanya Kalung, dan sastrawan Madura Mat Toyu dengan karyanya Kerrong ka Omba.

Diserahkan pula hadiah "Samsudi" untuk sastrawan Budi Riyanto Karung dengan karyanya bertajuk: Seri Obrolan Ade Erik Jeung Lanceukna (6 jilid).


Acara penyerahan hadiah diselenggarakan atas kerja sama Yayasan Kebudayaan Rancage dengan Jatiwangi Art Factory (JAF) dan merupakan rangkaian dari Napak Tilas 82 Tahun Ajip Rosidi.

Selain penyerahan hadiah, acara dimeriahkan oleh penampilan musik, pembacaan sajak, bazar buku, dan pidato kebudayaan Ajip Rosidi.


Ketua Dewan Pembina Yayasan Kebudayaan Rancage Erry Riyana Hardjapamekas mengatakan, pengumuman dan penyerahan Hadiah Sastra Rancage tahun ini dirangkai dengan napak tilas 82 tahun Ajip Rosidi. Ajip kelahiran Jatiwangi, 31 Januari 1938.

Penyerahan Rancage kali ini istimewa karena diselenggarakan di desa kelahiran Ajip Rosidi dan tanggal kelahirannya, 31 Januari. Dalam 32 kali penyerahan Rancage, hanya dua kali diserahkan pada tanggal 31 Januari, yaitu pada penyerahan Rancage pertama kali 1989 dan tahun ini.


"Semoga semangat merawat bahasa dan sastra daerah terus terjaga. Saya gembira karena dari Jatiwangi usaha itu terus mengalir. Jatiwangi untuk Indonesia demi kelestarian bahasa dan budaya Nusantara," ujarnya.



Ajip Rosidi dalam kesempatan itu mengatakan, pemberian penghargaan Rancage ini merupakan bentuk apresiasi untuk para sastrawan yang tetap berkarya dengan menggunakan bahasa daerahnya. "Langkah ini salah satu upaya untuk keberlanjutan agar bahasa daerah tidak punah seperti yang dikhawatirkan selama ini," ujar sastrawan yang lama bermukim di Jepang ini pula.



Sedangkan Semacca Andanant menyatakan kegembiraannya terpilih menjadi pemenang Rancage 2020. "Mudah-mudahan dengan diapresiasi karya sastra daerah, akan mendorong rasa memiliki masyarakat atas bahasa ibu mereka," kata dia, di sela acara penyerahan Rancage.



Di dalam bahasa dan sastra Lampung, kata dia, banyak mengandung nilai-nilai, ilmu pengetahuan, dan kearifan lokal. Karena itu pemilik bahasa dan sastra Lampung harus berupaya menjaga dan mengembangkannya sebagai bagian integral dari tamadun atau membangun peradaban masyarakat Lampung.

Baca juga: Rukmana HS Raih Hadiah Sastra Rancage 2007