Mendag berharap Harkonas berdampak tingkatkan perlindungan konsumen
31 Januari 2020 16:23 WIB
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto (dua kiri) didampingi Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak (dua kanan) memperkenalkan maskot Harkonas 2020 di sela perkenalan logo dan maskot di Kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan Surabaya, Jumat (31/01/2020). (ANTARA Jatim/HO-Humas Pemprov Jatim/fa)
Surabaya (ANTARA) - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto berharap Hari Konsumen Nasional (Harkonas) 2020 berdampak positif bagi peningkatan perlindungan konsumen di Indonesia sekaligus menjadi momentum pemerintah mendorong kepercayaan dalam bertransaksi.
"Harkonas juga sebagai pengingat upaya peningkatan perlindungan konsumen di Tanah Air," ujarnya di sela memperkenalkan logo dan maskot Harkonas 2020 di Kantor Gubernur Jawa Timur, Surabaya, Jumat.
Harkonas 2020, kata dia, harus memosisikan diri sebagai bentuk kehadiran negara melindungi konsumen asal dalam negeri.
Puncak Harkonas digelar pada 30 Maret 2020 dan dijadwalkan dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo.
Sementara itu, Mendag yang ditemui Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak memperkenalkan dan menetapkan logo serta maskot Harkonas 2020 sebagai sarana publikasi maupun promosi ke masyarakat.
"Selain itu, juga menjadi identitas bagi masyarakat dan menjadi alat pemberdayaan perlindungan konsumen," ucapnya.
Logo Harkonas 2020 dibuat dengan menggabungkan perisai dan gambaran dua tangan manusia mengepal.
"Logo perisai yang menyerupai otak manusia melambangkan konsumen harus cerdas dan bijak dalam melindungi diri," katanya.
Sedangkan, maskot digambarkan dengan bentuk ikan lumba-lumba yang menggunakan ikat kepala Jawa Timur (udeng) bermotif batik Surya Majapahit.
Lumba-lumba, lanjut dia, merupakan lambang binatang sosial yang cerdas dan berkemampuan, bertenaga, berakal dan berdaya melindungi diri dari ancaman.
"Berarti sudah saatnya konsumen berdaya dan berkemampuan bertindak untuk mengatasi masalah. Lalu udeng merupakan simbolisasi tempat diselenggarakannya Harkonas 2020 yaitu di Jatim," katanya.
Sementara itu, peringatan Harkonas 2020 diselenggarakan dengan serangkaian acara, seperti kompetisi video blog (17/2 hingga 22/3), lomba menggambar tingkat SD (15/3), donor darah (11/3), lomba consumer edugames online dan pekan diskon (22-29/3).
Kemudian, kuliah umum edukasi konsumen (12 dan 19 Maret), penyuluhan konsumen (27/3), klinik konsultasi perlindungan konsumen (7-29/3), serta acara puncak berlangsung 29-30 Maret.
Di sela puncak acara juga dilakukan penandatanganan komitmen bersama pelaku usaha perdagangan melalui sistem elektronik untuk mendukung sistem pengaduan konsumen terintegrasi, pemberian penghargaan pemerintah daerah terbaik peduli konsumen dan pameran bertema "Edukasi Konsumen".
Sementara itu, Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Veri Anggrijono berharap masyarakat dapat ikut berpartisipasi pada kegiatan Harkonas 2020 dan menjadi konsumen berdaya.
Baca juga: Mendag ajak pemda tingkatkan sinergi dalam perlindungan konsumen
Baca juga: Perlindungan konsumen e-commerce di Indonesia masih minim
Baca juga: BPKN: Perlindungan konsumen lintas batas bantu wujudkan Indonesia Emas
"Harkonas juga sebagai pengingat upaya peningkatan perlindungan konsumen di Tanah Air," ujarnya di sela memperkenalkan logo dan maskot Harkonas 2020 di Kantor Gubernur Jawa Timur, Surabaya, Jumat.
Harkonas 2020, kata dia, harus memosisikan diri sebagai bentuk kehadiran negara melindungi konsumen asal dalam negeri.
Puncak Harkonas digelar pada 30 Maret 2020 dan dijadwalkan dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo.
Sementara itu, Mendag yang ditemui Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak memperkenalkan dan menetapkan logo serta maskot Harkonas 2020 sebagai sarana publikasi maupun promosi ke masyarakat.
"Selain itu, juga menjadi identitas bagi masyarakat dan menjadi alat pemberdayaan perlindungan konsumen," ucapnya.
Logo Harkonas 2020 dibuat dengan menggabungkan perisai dan gambaran dua tangan manusia mengepal.
"Logo perisai yang menyerupai otak manusia melambangkan konsumen harus cerdas dan bijak dalam melindungi diri," katanya.
Sedangkan, maskot digambarkan dengan bentuk ikan lumba-lumba yang menggunakan ikat kepala Jawa Timur (udeng) bermotif batik Surya Majapahit.
Lumba-lumba, lanjut dia, merupakan lambang binatang sosial yang cerdas dan berkemampuan, bertenaga, berakal dan berdaya melindungi diri dari ancaman.
"Berarti sudah saatnya konsumen berdaya dan berkemampuan bertindak untuk mengatasi masalah. Lalu udeng merupakan simbolisasi tempat diselenggarakannya Harkonas 2020 yaitu di Jatim," katanya.
Sementara itu, peringatan Harkonas 2020 diselenggarakan dengan serangkaian acara, seperti kompetisi video blog (17/2 hingga 22/3), lomba menggambar tingkat SD (15/3), donor darah (11/3), lomba consumer edugames online dan pekan diskon (22-29/3).
Kemudian, kuliah umum edukasi konsumen (12 dan 19 Maret), penyuluhan konsumen (27/3), klinik konsultasi perlindungan konsumen (7-29/3), serta acara puncak berlangsung 29-30 Maret.
Di sela puncak acara juga dilakukan penandatanganan komitmen bersama pelaku usaha perdagangan melalui sistem elektronik untuk mendukung sistem pengaduan konsumen terintegrasi, pemberian penghargaan pemerintah daerah terbaik peduli konsumen dan pameran bertema "Edukasi Konsumen".
Sementara itu, Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Veri Anggrijono berharap masyarakat dapat ikut berpartisipasi pada kegiatan Harkonas 2020 dan menjadi konsumen berdaya.
Baca juga: Mendag ajak pemda tingkatkan sinergi dalam perlindungan konsumen
Baca juga: Perlindungan konsumen e-commerce di Indonesia masih minim
Baca juga: BPKN: Perlindungan konsumen lintas batas bantu wujudkan Indonesia Emas
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: