Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat diprediksi menguat seiring meredanya kekhawatiran penyebaran Virus Corona.

Pada pukul 9.26 WIB, rupiah bergerak menguat 4 poin atau 0,03 persen menjadi Rp13.653 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya di level Rp13.657 per dolar AS.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat, mengatakan wabah Virus Corona masih menjadi kekhawatiran pasar, tapi semalam kekhawatiran mereda setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan keyakinannya bahwa China dapat mengendalikan penyebaran virus tersebut dengan cepat.

"Ini mendorong pasar masuk lagi ke aset berisiko. Rupiah bisa ikut menguat hari ini," ujar Ariston.

Jumlah kematian akibat Virus Corona di China terus menanjak menjadi 213 orang hingga Jumat pagi.

Jumlah orang yang terpapar Virus Corona jenis baru yang diberi nama 2019-nCoV itu dalam 24 jam terakhir juga bertambah menjadi 9.066 orang dan yang terduga sebanyak 12.167.

Otoritas kesehatan setempat menyatakan terdapat 162 orang yang dinyatakan sembuh sehingga sudah bisa meninggalkan rumah sakit.

Selain itu, sentimen positif juga datang dari data indeks manufaktur dan nonmanufaktur China yang baru saja dirilis pagi ini.

Kedua data tersebut menunjukkan aktivitas yang masih bertumbuh karena angka indeksnya masih di 50.

Ariston memperkirakan rupiah pada hari ini bergerak di kisaran Rp13.600 per dolar AS hingga Rp13.650 per dolar AS.

Baca juga: Dolar jatuh, dipicu data suram.ekonomi AS

Baca juga: Harga emas melonjak 13,20 dolar, ditopang jatuhnya saham-saham di AS

Baca juga: Wall Street berbalik arah berakhir lebih tinggi, dipicu komentar WHO