Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota Bandung dan perusahaan transportasi online berkomitmen untuk membangun ekosistem untuk alat mobilitas pribadi (AMP) berupaskuter listrikyang aman karena minat masyarakat untuk menggunakan AMP.

"Skuter listrik sedang populer dan ini membutuhkan regulasi yang jelas agar dapat mempertemukan kepentingan berbagai pihak. Lebih jauh lagi, kota metropolis seperti Kota Bandung membutuhkan ekosistem yang aman," kata Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana, Kamis.

Baca juga: NIU luncurkan sepeda motor listrik perkotaan masa depan – terhubung dengan 5G, otonom dan swa-imbang

Yana menilai masih ada titik tengah dari semua kepentingan dalam pengelolaan skuter listrik, apalagi perkembangan teknologi dan perubahan gaya hidup masyarakat tidak bisa dibendung.

“Sebelum regulasinya jelas, kedua pihak akan berkolaborasi untuk meningkatkan ekosistem yang aman bagi masyarakat Bandung," katanya.

Baca juga: Menperin: LG Chemical ingin terlibat proyek percontohan motor listrik

Salah satu hasil dari pertemuan terakhir antara Pemkot Bandung dengan perusahaan transportasi online Grab ialah akan meningkatkan berbagai upaya untuk meningkatkan standar keamanan dengan menambah jumlah station manager untuk mengawasi lebih ketat penggunaan GrabWheels.

Kemudian menyarankan lokasi parking lot GrabWheels difokuskan ke area perumahan dan taman sehingga tidak bergesekan dengan transportasi jalan raya yang ramai,” ujar Yana.

Baca juga: Mobil dan motor listrik Grab mengaspal mulai Januari 2020

Satu hal yang ditekankan oleh Yana adalah skuter listrik bukan mainan, melainkan alat transportasi pribadi. Karena itu, tidak boleh digunakan oleh anak di bawah umur.

Untuk menuju ekosistem sehat dan tata lalu lintas yang aman, Grab sebagai penyedia layanan GrabWheels secara rutin telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Pemerintah Kota Bandung dan Polrestabes Bandung untuk memastikan pemanfaatan GrabWheels yang aman sehingga manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh penggunanya namun juga bagi masyarakat luas.

GrabWheels merupakan bagian dari ekosistem transportasi modern dan melayani mil pertama dan terakhir penumpang sebelum dapat mengakses jaringan transportasi publik.

GrabWheels menjadi moda mobilitas pribadi penumpang dari rumah ke titik atau halte awal angkutan umum, begitu juga dari titik atau halte akhir menuju rumah.

City Manager Grab Bandung Garth Wibowo, menambahkan seusai pertemuan dengan Wakil Wali Kota Bandung dan Dinas Perhubungan Pemerintah Kota Bandung pada 21 Januari lalu menjelaskan bahwa GrabWheels merupakan usaha untuk mewujudkan kota-kota di Indonesia menjadi smart city dan green city dengan ragam moda transportasi yang semakin ramah lingkungan dan hemat energi.

“Kehadiran GrabWheels memberi nilai tambah bagi terwujudnya smart city dan green city di Bandung. Semakin banyak kilometer yang ditempuh dengan moda ramah lingkungan, akan semakin hijau kota itu,” kata Garth.

Menurut Garth, berdasarkan hasil pertemuan tersebut dengan semangat bersama untuk mewujudkan ekosistem transportasi yang aman dan nyaman pula pihaknya telah memindahkan lokasi skuter listrik warna hijaunya dari area publik ke area perumahan dan taman sehingga tidak bergesekan dengan transportasi jalan raya yang ramai.

Selain itu pihaknya juga telah memindahkan sejumlah parking lot yang dekat dengan jalan raya dan juga akan meningkatkan pengawasan terhadap penggunaan GrabWheels untuk memastikan tidak adanya pengguna dibawah 18 tahun yang menggunakan, hal ini sesuai dengan syarat penggunaan GrabWheels yang berlaku.

Pihaknya menunjukkan komitmennya terhadap arahan Dinas Perhubungan dengan terus melakukan edukasi melalui safety training melalui aplikasi dan pengumuman di tiap parking lot.

"Kami ingin menjadi bagian dari ekosistem transportasi modern yang aman, nyaman, dan berwawasan lingkungan. Alat mobilitas pribadi kami merupakan salah satu alternatif solusi mewujudkan itu," kata Garth.