Pemkab Lahat hentikan kedatangan TKA China antisipasi virus corona
30 Januari 2020 16:46 WIB
Ilustrasi. Petugas Rumah Sakit Umum Moehamad Hoesin (RSMH) Palembang menyiapkan ruangan isolasi tekanan rendah di salah satu bagian RSMH Palembang, Sumsel, Senin (27/1/2020). ANTARA/Feny Selly/foc.
Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, menghentikan sementara kedatangan Tenaga Kerja Asing atau TKA asal China untuk bekerja di daerah itu untuk merespon merebaknya wabah virus Corona.
Bupati Lahat Cik Ujang di Lahat, Kamis, mengatakan, penghentian sementara kedatangan TKA asal China itu, terutama di beberapa perusahaan khususnya PLTU di Kabupaten Lahat. Pasalnya, banyak TKA China yang bekerja di PLTU.
Baca juga: Sumsel tingkatkan kewaspadaan virus corona jelang Cap Go Meh
"Saat ini, virus corona sudah menyerang dunia. Oleh karena itu, kami lakukan koordinasi bersama ini untuk mengatasi jangan sampai virus corona masuk ke Kabupaten Lahat,” kata dia.
Bupati mengimbau kepada pihak perusahaan, untuk mengantisipasi masuknya virus tersebut di Kabupaten Lahat dengan langkah ini.
Ia meminta agar instansi terkait seperti Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi untuk menyurati perusahaan yang memperkerjakan tenaga asing.
"Untuk sementara perusahaan jangan membuka pintu atau larang TKA khususnya yang datang dari China masuk ke Lahat. Bahkan bila perlu yang ada kita kembalikan dulu,” ujar dia.
Bahkan Camat, Lurah dan Kades harus proaktif memantau keberadaan tenaga kerja asing yang berada di daerah masing-masing.
Cik Ujang juga mengintruksikan pihak Rumah Sakit dan Puskesmas yang ada di Kabupaten Lahat, agar dapat menyosialisasikan bahaya virus corona ke masyarakat.
"Jadi masyarakat tahu akan gejala virus mematikan ini, sehingga dapat diantisipasi," kata dia.
Sebelumnya, Gubernur Sumsel Herman Deru mempersilahkan atau mengizinkan warga negara asing (WNA) asal China untuk masuk ke Sumsel.
Menurut Deru, izin masuk ini diberikan karena saat ini belum ada masyarakat Indonesia yang dinyatakan positif terjangkit virus korona.
Namun demikian, Deru telah menugaskan instansi kesehatan di bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang maupun di pelabuhan untuk mendeteksi jika ada WNA yang terjangkit agar ditunda dulu WNA tersebut untuk masuk ke Indonesia dan dilakukan pemeriksaan mendalam.
"Kita tetap hargai mereka. Kita tidak boleh kasar, tidak boleh melarang mereka jika ingin datang,” kata dia.
Baca juga: Semua puskesmas di Sumsel diminta amati gejala virus corona
Bupati Lahat Cik Ujang di Lahat, Kamis, mengatakan, penghentian sementara kedatangan TKA asal China itu, terutama di beberapa perusahaan khususnya PLTU di Kabupaten Lahat. Pasalnya, banyak TKA China yang bekerja di PLTU.
Baca juga: Sumsel tingkatkan kewaspadaan virus corona jelang Cap Go Meh
"Saat ini, virus corona sudah menyerang dunia. Oleh karena itu, kami lakukan koordinasi bersama ini untuk mengatasi jangan sampai virus corona masuk ke Kabupaten Lahat,” kata dia.
Bupati mengimbau kepada pihak perusahaan, untuk mengantisipasi masuknya virus tersebut di Kabupaten Lahat dengan langkah ini.
Ia meminta agar instansi terkait seperti Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi untuk menyurati perusahaan yang memperkerjakan tenaga asing.
"Untuk sementara perusahaan jangan membuka pintu atau larang TKA khususnya yang datang dari China masuk ke Lahat. Bahkan bila perlu yang ada kita kembalikan dulu,” ujar dia.
Bahkan Camat, Lurah dan Kades harus proaktif memantau keberadaan tenaga kerja asing yang berada di daerah masing-masing.
Cik Ujang juga mengintruksikan pihak Rumah Sakit dan Puskesmas yang ada di Kabupaten Lahat, agar dapat menyosialisasikan bahaya virus corona ke masyarakat.
"Jadi masyarakat tahu akan gejala virus mematikan ini, sehingga dapat diantisipasi," kata dia.
Sebelumnya, Gubernur Sumsel Herman Deru mempersilahkan atau mengizinkan warga negara asing (WNA) asal China untuk masuk ke Sumsel.
Menurut Deru, izin masuk ini diberikan karena saat ini belum ada masyarakat Indonesia yang dinyatakan positif terjangkit virus korona.
Namun demikian, Deru telah menugaskan instansi kesehatan di bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang maupun di pelabuhan untuk mendeteksi jika ada WNA yang terjangkit agar ditunda dulu WNA tersebut untuk masuk ke Indonesia dan dilakukan pemeriksaan mendalam.
"Kita tetap hargai mereka. Kita tidak boleh kasar, tidak boleh melarang mereka jika ingin datang,” kata dia.
Baca juga: Semua puskesmas di Sumsel diminta amati gejala virus corona
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020
Tags: