Kurs dolar AS sedikit berubah setelah Fed pertahankan suku bunga
30 Januari 2020 05:38 WIB
Petugas menghitung pecahan dolar Amerika Serikat di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (24/5/2018). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/pri.
New York (ANTARA) - Kurs dolar AS sedikit berubah terhadap sejumlah mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah Federal Reserve AS mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memutuskan untuk mempertahankan kisaran target suku bunga acuan, suku bunga dana federal pada 1,5 hingga 1,75 persen. "(FOMC) menilai bahwa sikap saat ini dari kebijakan moneter sesuai untuk mendukung ekspansi berkelanjutan kegiatan ekonomi, kondisi pasar tenaga kerja yang kuat, dan inflasi kembali ke tujuan simetris Komite dua persen," kata bank sentral AS dalam sebuah pernyataan.
The Fed mencatat bahwa kegiatan ekonomi AS telah meningkat pada "tingkat moderat" sejak pertemuan terakhir pada Desember dengan pengeluaran rumah tangga meningkat pada "kecepatan sedang," sementara investasi, bisnis dan ekspor "tetap lemah".
"Komite akan terus memantau implikasi informasi yang masuk untuk prospek ekonomi, termasuk perkembangan global dan tekanan inflasi yang diredam, ketika bank menilai jalur yang tepat dari kisaran target suku bunga dana federal," tambahnya.
Baca juga: Dolar turun terhadap yen, investor cari tempat aman karena virus China
Pada konferensi pers Rabu sore (29/1), Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bahwa beberapa ketidakpastian seputar perdagangan "telah berkurang baru-baru ini" dan ada beberapa tanda bahwa pertumbuhan global "mungkin stabil" setelah menurun sejak pertengahan 2018.
"Pengurangan berkelanjutan dalam ketidakpastian dari waktu ke waktu akan meningkatkan sentimen bisnis dan investasi, yang akan memberikan dukungan tambahan bagi perekonomian," kata Powell. Ia menambahkan bahwa ketidakpastian kebijakan perdagangan tetap meningkat dan bisnis terus mengidentifikasi sebagai risiko yang berkelanjutan.
Powell juga mengatakan bahwa bank sentral secara hati-hati memantau situasi wabah virus corona baru dan terlalu dini untuk mengatakan apa dampaknya.
Baca juga: Dolar menguat atas euro, karena ECB pertahankan suku bunga stabil
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,01 persen menjadi 98,0070 pada pukul 15.00 waktu setempat (20.00 GMT).
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1020 dolar AS dari 1,1017 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,3022 dolar AS dari 1,3007 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,6760 dolar AS dari 0,6751 dolar AS.
Dolar AS dibeli 109,05 yen Jepang, lebih rendah dari 109,14 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS tidak berubah mendekati 0,9731 franc Swiss dari 0,9731 franc Swiss, dan menguat menjadi 1,3192 dolar Kanada dari 1,3169 dolar Kanada.
Baca juga: Dolar AS stabil karena ketakutan penularan virus korona berkurang
Baca juga: Dolar diperdagangkan pada kisaran paruh atas 109 yen di Tokyo
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memutuskan untuk mempertahankan kisaran target suku bunga acuan, suku bunga dana federal pada 1,5 hingga 1,75 persen. "(FOMC) menilai bahwa sikap saat ini dari kebijakan moneter sesuai untuk mendukung ekspansi berkelanjutan kegiatan ekonomi, kondisi pasar tenaga kerja yang kuat, dan inflasi kembali ke tujuan simetris Komite dua persen," kata bank sentral AS dalam sebuah pernyataan.
The Fed mencatat bahwa kegiatan ekonomi AS telah meningkat pada "tingkat moderat" sejak pertemuan terakhir pada Desember dengan pengeluaran rumah tangga meningkat pada "kecepatan sedang," sementara investasi, bisnis dan ekspor "tetap lemah".
"Komite akan terus memantau implikasi informasi yang masuk untuk prospek ekonomi, termasuk perkembangan global dan tekanan inflasi yang diredam, ketika bank menilai jalur yang tepat dari kisaran target suku bunga dana federal," tambahnya.
Baca juga: Dolar turun terhadap yen, investor cari tempat aman karena virus China
Pada konferensi pers Rabu sore (29/1), Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bahwa beberapa ketidakpastian seputar perdagangan "telah berkurang baru-baru ini" dan ada beberapa tanda bahwa pertumbuhan global "mungkin stabil" setelah menurun sejak pertengahan 2018.
"Pengurangan berkelanjutan dalam ketidakpastian dari waktu ke waktu akan meningkatkan sentimen bisnis dan investasi, yang akan memberikan dukungan tambahan bagi perekonomian," kata Powell. Ia menambahkan bahwa ketidakpastian kebijakan perdagangan tetap meningkat dan bisnis terus mengidentifikasi sebagai risiko yang berkelanjutan.
Powell juga mengatakan bahwa bank sentral secara hati-hati memantau situasi wabah virus corona baru dan terlalu dini untuk mengatakan apa dampaknya.
Baca juga: Dolar menguat atas euro, karena ECB pertahankan suku bunga stabil
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,01 persen menjadi 98,0070 pada pukul 15.00 waktu setempat (20.00 GMT).
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1020 dolar AS dari 1,1017 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,3022 dolar AS dari 1,3007 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,6760 dolar AS dari 0,6751 dolar AS.
Dolar AS dibeli 109,05 yen Jepang, lebih rendah dari 109,14 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS tidak berubah mendekati 0,9731 franc Swiss dari 0,9731 franc Swiss, dan menguat menjadi 1,3192 dolar Kanada dari 1,3169 dolar Kanada.
Baca juga: Dolar AS stabil karena ketakutan penularan virus korona berkurang
Baca juga: Dolar diperdagangkan pada kisaran paruh atas 109 yen di Tokyo
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: