Dua WNA diduga asal Iran dilarikan ke RSUD Meulaboh Aceh Barat
30 Januari 2020 00:26 WIB
Sebanyak 14 WNA asal Iran masih diamankan di atas kapal setelah terdampar di perairan Meulaboh, Ibu Kota Kabupaten Aceh Barat, setelah kapal yang ditumpangi warga asing ini rusak sejak berada di kawasan Maladewa (Maldives), Selasa (28-1-2020). ANTARA/HO-Imigrasi Meulaboh
Meulaboh (ANTARA) - Dua warga negara asing (WNA) diduga asal Iran, Rabu (29/1) malam, terpaksa dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Cut Nyak Dhien Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat.
Dua WNA yang terpaksa dirawat di rumah sakit setempat masing-masing bernama Muhammad Rafiq dan Abdul Naser.
Informasi yang diterima, WNA tersebut diduga sakit di atas kapal dan terpaksa dievakuasi ke darat menggunakan kapal.
“Iya, betul (WNA sakit),” kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Non-TPI Meulaboh Azhar diwakili Kepala Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Adi Hari Pianto, Kamis (30/1) dini hari.
Namun, dia tidak menjelaskan penyebab warga asing ini sakit sehingga harus dirawat di rumah sakit setempat.
Baca juga: 14 warga asal Iran terdampar di perairan Meulaboh Aceh Barat
Dua warga negara asing yang dirawat tersebut atas rekomendasi pihak karantina (kesehatan pelabuhan).
“Yang merekomendasikan agar dua WNA ini dirawat pihak karantina,” katanya.
Sebelumnya, sebanyak 14 WNA asal Iran hingga Selasa (28/1) siang terdampar di perairan Meulaboh, Ibu Kota Kabupaten Aceh Barat, setelah kapal yang ditumpangi warga asing ini rusak sejak berada di kawasan Maladewa (Maldives).
Identitas ke-14 warga asing yang terdampar tersebut masing-masing Lal Muhammad, Annar, Al Abbas, Abdullah, Mohammad Rafiq, Abdul Nasir, Abdullah Fariziq, Jawi, Ismail, Muhammad Rafiq, Nathim, Adam, Syahaqi, dan Amir Muhammad.
Imigrasi Meulaboh juga berupaya menghubungi UNHCR dan Kedutaan Iran di Jakarta terkait dengan permasalahan ini karena petugas mengalami kesulitan akibat terkendala bahasa. Mereka menggunakan bahasa Persia.
Dua WNA yang terpaksa dirawat di rumah sakit setempat masing-masing bernama Muhammad Rafiq dan Abdul Naser.
Informasi yang diterima, WNA tersebut diduga sakit di atas kapal dan terpaksa dievakuasi ke darat menggunakan kapal.
“Iya, betul (WNA sakit),” kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Non-TPI Meulaboh Azhar diwakili Kepala Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Adi Hari Pianto, Kamis (30/1) dini hari.
Namun, dia tidak menjelaskan penyebab warga asing ini sakit sehingga harus dirawat di rumah sakit setempat.
Baca juga: 14 warga asal Iran terdampar di perairan Meulaboh Aceh Barat
Dua warga negara asing yang dirawat tersebut atas rekomendasi pihak karantina (kesehatan pelabuhan).
“Yang merekomendasikan agar dua WNA ini dirawat pihak karantina,” katanya.
Sebelumnya, sebanyak 14 WNA asal Iran hingga Selasa (28/1) siang terdampar di perairan Meulaboh, Ibu Kota Kabupaten Aceh Barat, setelah kapal yang ditumpangi warga asing ini rusak sejak berada di kawasan Maladewa (Maldives).
Identitas ke-14 warga asing yang terdampar tersebut masing-masing Lal Muhammad, Annar, Al Abbas, Abdullah, Mohammad Rafiq, Abdul Nasir, Abdullah Fariziq, Jawi, Ismail, Muhammad Rafiq, Nathim, Adam, Syahaqi, dan Amir Muhammad.
Imigrasi Meulaboh juga berupaya menghubungi UNHCR dan Kedutaan Iran di Jakarta terkait dengan permasalahan ini karena petugas mengalami kesulitan akibat terkendala bahasa. Mereka menggunakan bahasa Persia.
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020
Tags: