Kendari (ANTARA) - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kendari terus meningkatkan pengawasan terhadap kapal-kapal asing yang masuk di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) demi mencegah masuknya virus corona di wilayah itu.

Kepala Seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah KKP Kendari, Wahyuni Hasni Tamrin mengatakan, sebelum kapal bersandar di pelabuhan, harus berlabuh sejauh 1 mil dari pelabuhan untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu.

"Yang kami lakukan selama ini sebelum kapal bersandar di pelabuhan praktiknya itu harus berada di zona karantina 1 mil laut, ini peraturan internasional. Selanjutnya bagian karantina melakukan pemeriksaan kesehatan sama deteksi tubuh," katanya, di Kendari, Rabu.

Ia mengungkapkan setelah bagian karantina melakukan pemeriksaan kesehatan kepada seluruh awak kapal dan dinyatakan negatif, maka selanjutnya pihak Bea Cukai dan Imigrasi melakukan pemeriksaan.

"Kemudian setelah Bea Cukai dan Imigrasi melakukan check up, dan dinyatakan aman, maka kapal diperbolehkan untuk masuk ke dermaga," ujar Wahyuni.

Selain itu ia mengungkapkan, pihaknya akan terus melakukan peningkatan koordinasi bersama pihak yang terkait dalam mencegah masuknya virus corona ini di Sulawesi Tenggara.

"Kami betul-betul melakukan upaya peningkatan pengawasan terhadap virus ini, karena arahan langsung dari pak menteri, bahwa kami agar meningkatkan kewaspadaan dengan memantau langsung. Bukan hanya tenaga kerja asing tetapi seluruh penumpang yang masuk ke Sulawesi Tenggara khususnya melalui jalur udara maupun jalur laut," ujarnya.

Dari bulan Januari 2020, kata dia, ada sekitar 18 kapal yang masuk di Sultra. Kapal-kapal tersebut berasal dari China, Filipina, Singapura dan Australia. Sementara pelabuhan yang menjadi pantauan pihaknya yaitu Pelabuhan Nusantara Kendari, Lambeuru, Morosi, Matarate, Tinanggea, Palangga, Kabaena dan Kolaka Utara.

Untuk diketahui, selain melakukan pengawasan di beberapa pelabuhan, KKP Kendari juga melakukan pengawasan di Bandara Haluoleo dengan memasang alat pemindai suhu tubuh (thermal scanner). Hal tersebut dilakukan untuk mencegah masuknya virus corona di wilayah Sulawesi Tenggara.

Baca juga: KKP perketat pengawasan perairan tempat masuknya kapal ilegal

Baca juga: Bakamla fokus awasi kapal barang melintasi Indonesia