Jakarta (ANTARA) - KBRI New Delhi merekomendasikan keikutsertaan sastra Indonesia pada Jaipur Literature Festival (JLF) tahun depan dengan mengusulkan para literer ternama Indonesia untuk menjadi salah satu narasumber di ajang tersebut.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI New Delhi, Lestyani Yunarsih dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu menyebutkan penjajakan partisipasi Indonesia pada JLF mendatang telah dilakukan melalui komunikasi langsung dengan pihak Team Work Arts yang merupakan penyelenggara acara tersebut.

"Rencana tersebut mendapat tanggapan positif dari pihak panitia dan mengharapkan rekomendasi nama-nama dapat dikirimkan pada akhir bulan Februari 2020," kata Lestyani.
Baca juga: Kemendikbud: sastra produk peradaban yang tidak dapat dipagari

Salah satu ahli literatur Indonesia Prof. Dr. Djoko Saryono dari Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang mengatakan ajang JLF dapat dijadikan kesempatan untuk menduniakan sastra Indonesia melalui kesertaan dalam even internasional.

Selain itu, JLF juga dapat dimanfaatan untuk mengembangkan jaringan oleh literer Indonesia dengan para penulis internasional dan tokoh-tokoh literer lainnya dalam rangka revitalisasi dan penguatan hubungan literer Indonesia dan India khususnya, seperti yang pernah terjalin pada masa lampau.

Menurut Lestyani Yunarsih yang berkunjung ke JLF 2020 di Jaipur bersama Kabag Penilaian dan Pengawasan Buku dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemendikbud RI Supriyatno, JLF adalah ajang literatur global yang sangat strategis untuk diikuti. Hal itu mengingat banyaknya narasumber papan atas dan kapasitas kegiatan yang sangat besar dengan jumlah pengunjung mencapai 60.000 orang.
Baca juga: Sastra Indonesia di LBF 2019
Baca juga: Pameran Memory of the World di Leiden


JLF 2020 menghadirkan narasumber ternama seperti Anand Girigharadas dan Shoba De yang memaparkan topik mengenai urban life, Nobel Laurate Abhijit Banerjee, Makarand Sathe membahas tema Marathi Theatre, jurnalis Ravish Kumar dan Madhur Jaffrey dan tokoh-tokoh penting lainnya, seperti David Wallace sang penulis “The Uninhabitable Earth”, Martin Goodman dan James Thornton yang merupakan penulis buku “Client Earth”, untuk sesi pembahasan mengenai perubahan iklim, polusi dan lingkungan.

Untuk sesi karya literatur fiksi mendatangkan penulis seperti Leila Slimani, Avni Doshi, Elizabeth Gilbert, John Lancerter dan Howard Jacobson. Tidak ketinggalan, JLF juga menghadirkan peneliti dan pakar literatur seperti Stephen Greeblat dan Peter Frankopan, dan beberapa jurnalis ternama, seperti Christina Lamb, Katherine Eban, dan Dexter Filkins, serta biografer Jung Chang dan Benjamin Moser.
Baca juga: Penyelenggaraan JILF diharap jadikan Jakarta tempat literasi dunia