Korban tewas akibat banjir Tapteng bertambah jadi 7 orang
29 Januari 2020 17:59 WIB
Tim gabungan SAR, TNI/POLRI mengevakuasi korban yang tertimpa material bangunan akibat banjir di Desa Sijukkang, Kecamatan Andam Dewi, Tapanuli Tengah, Rabu (29/1/2020). ANTARA/Handout/aa.
Tapteng (ANTARA) - Hingga Rabu Pukul 17.00 WIB, jumlah korban yang meninggal dunia akibat banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, menjadi tujuh orang.
Koordinator Pos SAR Sibolga Hari Susanto, Rabu, mengatakan pada Rabu pagi sebanyak dua orang korban yang meninggal dunia atas nama Adwirzah Tanjung (60), Idwarnisa (58) berhasil ditemukan. Keduanya adalah pasangan suami istri warga Kelurahan Padang Masiang Barus.
"Jadi jumlah korban yang meninggal itu adalah tujuh orang, dua ditemukan tadi pagi, dan lima lagi ditemukan siang hari. Jadi jangan sampai simpang siur informasinya," katanya.
Ia juga menjelaskan, kondisi kelima jenazah yang ditemukan di Desa Sijukkang, keseluruhannya dalam posisi tertimpa material banjir, kayu, beton dan lumpur, sehingga tidak dapat menyelamatkan diri saat banjir datang.
Baca juga: Sedikitnya 12 tiang PLN roboh akibat banjir di Tapteng
Baca juga: Tiga dari enam korban banjir di Tapteng berhasil diidentifikasi
Baca juga: Korban meninggal banjir di Tapanuli Tengah jadi 6 orang
Ada pun korban yang pertama ditemukan di Desa Sijukkang adalah Marpaung (50), jenis kelamin laki-laki, ditemukan sekitar pukul 08.00WIB.
Korban kedua atas nama Juster Sitorus (55), laki-laki, ditemukan pukul 11:00 WIB. Korban ketiga Abdul Rahmah (72), laki-laki, ditemukan pukul 11.00 WIB.
Korban keempat atas nama Pardamean Manalu (85), perempuan, ditemukan pukul 12.30WIB. Dan korban kelima atas nama Esrin Pane (48), laki-laki, ditemukan pukul 12:50 WIB. Kelimanya adalah warga Bonan Dolok, Desa Sijukkang, Kecamatan Andan Dewi.
Ketika ditanya, apakah pencarian korban masih dilanjutkan, menurut Hari tidak lagi.
“Pencarian sudah kita hentikan, karena tidak ada lagi laporan dari masyarakat yang anggota keluarganya hilang. Jadi kami istirahat dulu karena sejak Selasa malam sampai sekarang belum ada istirahat. Kalau ada laporan dari masyarakat kami, akan bergerak lagi,” katanya.*
Baca juga: Banjir di Tapanuli Tengah, dua orang meninggal, 22 luka-luka
Baca juga: Ratusan rumah di Tapanuli Selatan terendam banjir
Baca juga: Puluhan hektare sawah di Tapanuli Selatan terendam banjir
Koordinator Pos SAR Sibolga Hari Susanto, Rabu, mengatakan pada Rabu pagi sebanyak dua orang korban yang meninggal dunia atas nama Adwirzah Tanjung (60), Idwarnisa (58) berhasil ditemukan. Keduanya adalah pasangan suami istri warga Kelurahan Padang Masiang Barus.
"Jadi jumlah korban yang meninggal itu adalah tujuh orang, dua ditemukan tadi pagi, dan lima lagi ditemukan siang hari. Jadi jangan sampai simpang siur informasinya," katanya.
Ia juga menjelaskan, kondisi kelima jenazah yang ditemukan di Desa Sijukkang, keseluruhannya dalam posisi tertimpa material banjir, kayu, beton dan lumpur, sehingga tidak dapat menyelamatkan diri saat banjir datang.
Baca juga: Sedikitnya 12 tiang PLN roboh akibat banjir di Tapteng
Baca juga: Tiga dari enam korban banjir di Tapteng berhasil diidentifikasi
Baca juga: Korban meninggal banjir di Tapanuli Tengah jadi 6 orang
Ada pun korban yang pertama ditemukan di Desa Sijukkang adalah Marpaung (50), jenis kelamin laki-laki, ditemukan sekitar pukul 08.00WIB.
Korban kedua atas nama Juster Sitorus (55), laki-laki, ditemukan pukul 11:00 WIB. Korban ketiga Abdul Rahmah (72), laki-laki, ditemukan pukul 11.00 WIB.
Korban keempat atas nama Pardamean Manalu (85), perempuan, ditemukan pukul 12.30WIB. Dan korban kelima atas nama Esrin Pane (48), laki-laki, ditemukan pukul 12:50 WIB. Kelimanya adalah warga Bonan Dolok, Desa Sijukkang, Kecamatan Andan Dewi.
Ketika ditanya, apakah pencarian korban masih dilanjutkan, menurut Hari tidak lagi.
“Pencarian sudah kita hentikan, karena tidak ada lagi laporan dari masyarakat yang anggota keluarganya hilang. Jadi kami istirahat dulu karena sejak Selasa malam sampai sekarang belum ada istirahat. Kalau ada laporan dari masyarakat kami, akan bergerak lagi,” katanya.*
Baca juga: Banjir di Tapanuli Tengah, dua orang meninggal, 22 luka-luka
Baca juga: Ratusan rumah di Tapanuli Selatan terendam banjir
Baca juga: Puluhan hektare sawah di Tapanuli Selatan terendam banjir
Pewarta: Juraidi dan Jason
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020
Tags: