Pemerintah Aceh imbau mahasiswa di China tidak resah
29 Januari 2020 17:40 WIB
Petugas posko informasi warga Aceh di Wuhan, China memperlihatkan foto mahasiswa dan warga Aceh yang masih berada negara China di Dinas Sosial Provinsi Aceh, Banda Aceh, Selasa (28/1/2020). ANTARA/ Irwansyah Putra
Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Aceh mengingatkan 12 mahasiswa Aceh yang berada di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China untuk menjaga kesehatan serta tidak resah dalam menjalani situasi isolasi yang diberlakukan otoritas setempat.
"Jangan stres, asupan gizi dijaga, pakai masker kemana pun dan higenis jangan lupa," kata Kepala Dinas Sosial Alhudri berpesan melalui sambungan telpon dengan mahasiswa Aceh di Wuhan, Rabu.
Kota Wuhan merupakan kota pertama yang terjangkit virus corona, sehingga otoritas setempat memberlakukan kebijakan isolasi bagi daerah tersebut. Setiap orang dilarang masuk dan keluar dari kota setempat.
Ada 12 orang mahasiswa Aceh tersebut berada di Wuhan, dan terpaksa harus mengurung diri dalam asrama mereka disana selama masa isolasi, dan harus didukung ketersediaan logistik yang cukup.
Baca juga: Pemerintah Aceh kirim lagi Rp50 juta untuk mahasiswa di Wuhan
"Tolong jangan keluarkan statement yang meresahkan keluarga yang ada di Aceh. Karena kalau resah keluarga kasihan, tolong jaga kesehatan," katanya, berpesan.
Pemerintah Aceh, kata dia, juga telah mengirim uang sebanyak Rp100 juta untuk mahasiswa Aceh di Wuhan, yang dipergunakan untuk guna mahasiswa memenuhi kebutuhan logistik mereka.
Tambah dia, pengiriman uang tersebut dilakukan dalam dua tahap. Pada hari ini pemerintah menyalurkan uang tahap kedua, dan beberapa hari sebelumnya dilakukan pengiriman uang tahap pertama. Kalau uang
"(Kondisi) mereka sehat semua, artinya tahap kedua (uang) sudah dia terima, artinya mereka merasa termotivasi lah. (Kalau Rp50 juta habis) tentu kita upayakan lagi tidak ada batasnya untuk kemanusiaan," katanya.
Baca juga: Unsyiah - CUG Wuhan jalin kerja sama pertukaran mahasiswa
Baca juga: Pemerintah Aceh buka posko komunikasi dengan mahasiswa Aceh di Wuhan
Sementara itu, Alfi Rian Tamara mahasiswa asal Aceh Utara yang menempuh pendidikan di China mengatakan mereka dalam keadaan sehat. Kata dia, kondisi di Wuhan korban terjangkit virus corona semakin bertambah.
"Imbauan dari rumah sakit (di Wuhan) hari ini tidak boleh keluar kamar. Dan kita komunikasi setiap hari telpon orang tua, yakinkan orang tua kalau kita sehat-sehat saja," katanya kepada Alhudri.
Para mahasiswa tersebut juga berterimakasih kepada Pemerintah Aceh yang telah melakukan reaksi cepat dalam penanggulangan penyebaran wabah itu terhadap mahasiswa Aceh di China.
Baca juga: Mahasiswa Aceh minta dievakuasi dari Wuhan
Baca juga: Hindari virus corona, 15 mahasiswa Aceh di Wuhan takut keluar ruangan
"Jangan stres, asupan gizi dijaga, pakai masker kemana pun dan higenis jangan lupa," kata Kepala Dinas Sosial Alhudri berpesan melalui sambungan telpon dengan mahasiswa Aceh di Wuhan, Rabu.
Kota Wuhan merupakan kota pertama yang terjangkit virus corona, sehingga otoritas setempat memberlakukan kebijakan isolasi bagi daerah tersebut. Setiap orang dilarang masuk dan keluar dari kota setempat.
Ada 12 orang mahasiswa Aceh tersebut berada di Wuhan, dan terpaksa harus mengurung diri dalam asrama mereka disana selama masa isolasi, dan harus didukung ketersediaan logistik yang cukup.
Baca juga: Pemerintah Aceh kirim lagi Rp50 juta untuk mahasiswa di Wuhan
"Tolong jangan keluarkan statement yang meresahkan keluarga yang ada di Aceh. Karena kalau resah keluarga kasihan, tolong jaga kesehatan," katanya, berpesan.
Pemerintah Aceh, kata dia, juga telah mengirim uang sebanyak Rp100 juta untuk mahasiswa Aceh di Wuhan, yang dipergunakan untuk guna mahasiswa memenuhi kebutuhan logistik mereka.
Tambah dia, pengiriman uang tersebut dilakukan dalam dua tahap. Pada hari ini pemerintah menyalurkan uang tahap kedua, dan beberapa hari sebelumnya dilakukan pengiriman uang tahap pertama. Kalau uang
"(Kondisi) mereka sehat semua, artinya tahap kedua (uang) sudah dia terima, artinya mereka merasa termotivasi lah. (Kalau Rp50 juta habis) tentu kita upayakan lagi tidak ada batasnya untuk kemanusiaan," katanya.
Baca juga: Unsyiah - CUG Wuhan jalin kerja sama pertukaran mahasiswa
Baca juga: Pemerintah Aceh buka posko komunikasi dengan mahasiswa Aceh di Wuhan
Sementara itu, Alfi Rian Tamara mahasiswa asal Aceh Utara yang menempuh pendidikan di China mengatakan mereka dalam keadaan sehat. Kata dia, kondisi di Wuhan korban terjangkit virus corona semakin bertambah.
"Imbauan dari rumah sakit (di Wuhan) hari ini tidak boleh keluar kamar. Dan kita komunikasi setiap hari telpon orang tua, yakinkan orang tua kalau kita sehat-sehat saja," katanya kepada Alhudri.
Para mahasiswa tersebut juga berterimakasih kepada Pemerintah Aceh yang telah melakukan reaksi cepat dalam penanggulangan penyebaran wabah itu terhadap mahasiswa Aceh di China.
Baca juga: Mahasiswa Aceh minta dievakuasi dari Wuhan
Baca juga: Hindari virus corona, 15 mahasiswa Aceh di Wuhan takut keluar ruangan
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020
Tags: