10.000 masker untuk WNI diangkut dengan Garuda ke China
29 Januari 2020 16:10 WIB
Penyerahan secara simbolis bantuan masker N95 untuk WNI di China oleh Kepala Biro Hukum, Organisasi, dan Kerja sama BNPB Zaherman Muabesi (kiri) kepada Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha (kanan), di Jakarta, Rabu (29/1/2020). (Kemlu RI)
Jakarta (ANTARA) - Sejumlah 10.000 masker dengan spesifikasi N-95 dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) diserahkan ke Kementerian Luar Negeri diangkut dengan pesawat Garuda Indonesia dari Jakarta, Rabu ini, pukul 18.40 WIB dan diperkirakan tiba Kamis (30/2) pukul 05.00 waktu setempat untuk WNI di Wuhan, Provinsi Hubei, China, untuk cegah terjangkiti virus corona.
"Bantuan ini merupakan respons cepat terhadap permintaan Kedutaan Besar Republik Indonesia di China sekaligus dukungan moral pemerintah kepada warga negara Indonesia yang masih berada di Hubei," kata Kepala Biro Hukum, Organisasi, dan Kerja Sama BNPB Zahermab Muabesi melalui rilis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Bantuan masker tersebut akan dikelola Kedutaan Besar Republik Indonesia di China untuk selanjutnya dikirim melalui jasa pengiriman setempat yang memiliki akses ke wilayah Wuhan.
Masker-masker tersebut akan dikirim ke Beijing menggunakan pesawat Garuda Indonesia yang berangkat dari Jakarta, Rabu pukul 18.40 WIB dan diperkirakan tiba Kamis (30/2) pukul 05.00 waktu setempat.
Baca juga: Sepuluh ribu masker disalurkan untuk WNI di China
Baca juga: Sebuah apotek di China didenda karena naikkan harga masker
Baca juga: Mampukah masker bantu cegah Anda terpapar virus corona?
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha mengatakan pemberian dukungan kepada warga negara Indonesia di Wuhan berprinsip cepat dan tepat.
"Upaya utama yaitu pencegahan seperti menjaga kondisi fisik, asupan nutrisi, istirahat dan dukungan moral," katanya.
Kedutaan Besar Republik Indonesia di China juga telah memberikan bantuan Rp133 juta kepada warga negara Indonesia di Wuhan untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Pemberian dukungan yang berprinsip cepat dan tepat harus dilakukan karena pemerintah setempat menutup akses ke wilayah-wilayah terdampak virus corona.
Judha juga berharap masyarakat Indonesia di Tanah Air juga memberikan dukungan moral kepada warga negara Indonesia di Wuhan melalui berbagai saluran.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan masih ada 243 warga negara Indonesia yang berada di China dan 100 orang diantaranya berada di Wuhan. Pemerintah melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia di China selalu memantau kondisi dan berkomunikasi dengan mereka.
"Pemerintah memastikan kecukupan logistik bagi mereka yang masih berada di wilayah terdampak," tuturnya.
Faizasyah mengatakan pemerintah akan mematangkan pilihan untuk membawa keluar warga negara Indonesia yang ada di China. Kementerian Luar Negeri akan bekerja sama dengan kementerian/lembaga terkait untuk mematangkan misi tersebut.
"Kementerian Luar Negeri telah meminta Duta Besar Republik Indonesia di China untuk mengoordinasikan rencana evakuasi ini kepada otoritas setempat," katanya.*
Baca juga: Antisipasi corona, Dinkes Tasikmalaya bagikan masker di bandara
Baca juga: BNPB kirim 10.000 masker N95 untuk WNI di China
Baca juga: Petugas Bandara Hanandjoeddin gunakan masker cegah tertular corona
"Bantuan ini merupakan respons cepat terhadap permintaan Kedutaan Besar Republik Indonesia di China sekaligus dukungan moral pemerintah kepada warga negara Indonesia yang masih berada di Hubei," kata Kepala Biro Hukum, Organisasi, dan Kerja Sama BNPB Zahermab Muabesi melalui rilis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Bantuan masker tersebut akan dikelola Kedutaan Besar Republik Indonesia di China untuk selanjutnya dikirim melalui jasa pengiriman setempat yang memiliki akses ke wilayah Wuhan.
Masker-masker tersebut akan dikirim ke Beijing menggunakan pesawat Garuda Indonesia yang berangkat dari Jakarta, Rabu pukul 18.40 WIB dan diperkirakan tiba Kamis (30/2) pukul 05.00 waktu setempat.
Baca juga: Sepuluh ribu masker disalurkan untuk WNI di China
Baca juga: Sebuah apotek di China didenda karena naikkan harga masker
Baca juga: Mampukah masker bantu cegah Anda terpapar virus corona?
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha mengatakan pemberian dukungan kepada warga negara Indonesia di Wuhan berprinsip cepat dan tepat.
"Upaya utama yaitu pencegahan seperti menjaga kondisi fisik, asupan nutrisi, istirahat dan dukungan moral," katanya.
Kedutaan Besar Republik Indonesia di China juga telah memberikan bantuan Rp133 juta kepada warga negara Indonesia di Wuhan untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Pemberian dukungan yang berprinsip cepat dan tepat harus dilakukan karena pemerintah setempat menutup akses ke wilayah-wilayah terdampak virus corona.
Judha juga berharap masyarakat Indonesia di Tanah Air juga memberikan dukungan moral kepada warga negara Indonesia di Wuhan melalui berbagai saluran.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan masih ada 243 warga negara Indonesia yang berada di China dan 100 orang diantaranya berada di Wuhan. Pemerintah melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia di China selalu memantau kondisi dan berkomunikasi dengan mereka.
"Pemerintah memastikan kecukupan logistik bagi mereka yang masih berada di wilayah terdampak," tuturnya.
Faizasyah mengatakan pemerintah akan mematangkan pilihan untuk membawa keluar warga negara Indonesia yang ada di China. Kementerian Luar Negeri akan bekerja sama dengan kementerian/lembaga terkait untuk mematangkan misi tersebut.
"Kementerian Luar Negeri telah meminta Duta Besar Republik Indonesia di China untuk mengoordinasikan rencana evakuasi ini kepada otoritas setempat," katanya.*
Baca juga: Antisipasi corona, Dinkes Tasikmalaya bagikan masker di bandara
Baca juga: BNPB kirim 10.000 masker N95 untuk WNI di China
Baca juga: Petugas Bandara Hanandjoeddin gunakan masker cegah tertular corona
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020
Tags: