Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, meminta pedagang yang beberapa waktu lalu keluar dari pasar menyusul kericuhan pada 23 September 2019, kembali berjualan di kios atau toko di pasar dan beraktivitas seperti biasa.

Kepala Dinas Tenga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan Jayawijaya Lukas Kosay di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Selasa, mengatakan kondisi pasar-pasar di sana sudah aman untuk beraktivitas jual beli.

Baca juga: Jayawijaya optimistis dapat penuhi kebutuhan sayur-mayur PON 2020


"Sudah ada imbauan tertulis dan pengumuman kepada pedagang yang berjualan di pinggir-pinggir jalan. Jadi per 31 Januari 2020 kita kembalikan ke tempat yang sudah disediakan pemerintah," katanya.

Pada bulan September 2019, seluruh pasar, kios, toko di Kabupaten Jayawijaya sempat tutup akibat kericuhan. Namun situasi telah pulih dan aktivitas di pasar-pasar sudah berjalan normal.

Ia menyebutkan sekitar 500 pedagang yang terdampak kericuhan belum kembali ke kios atau toko untuk beraktivitas.

Baca juga: Kemkominfo berikan bantuan Wifi Nusantara gratis warga Jayawijaya ​​​​​​​

"Ada sekitar 500 pedagang dan nanti kita akan akomodir mereka kembali ke pasar yang ada," katanya.

Sejumlah mama-mama pedagang asli Papua juga diupayakan tidak lagi berjualan di pinggir jalan di sepanjang pusat kota, misalnya di Safri Darwin.

"Kebiasaan mama-mama di sini, mereka lebih nyaman berjualan di pinggir jalan sehingga untuk mengatur mereka ke dalam pasar itu agak sulit, jadi kadang kita harus cari mekanisme yang bagus supaya mereka bisa masuk ke pasar," katanya.

Baca juga: EcoNusa: Pertimbangkan kepentingan warga lokal Papua dalam investasi