Bogor (ANTARA) - Pelatih PSM Makassar Bojan Hodak tidak berkeberatan timnya bermarkas di Stadion Pakansari, Cibinong, Jawa Barat, saat menghadapi tim Timor Leste Lalenok FC pada leg kedua kualifikasi Piala AFC 2020, Rabu (29/1) pukul 15.30 WIB.

“Laga memang berlangsung di stadion yang bukan rumah kami. Namun, saya yakin suporter akan datang untuk memberikan dukungan,” kata Bojan dalam konferensi pers prapertandingan di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa.

Pelatih Kroasia itu menegaskan, apa pun kondisi di lapangan, timnya akan berusaha memenangkan pertandingan ini agar lolos ke fase grup Piala AFC 2020.

Pada dasarnya, lanjut Bojan, kedua tim merasakan situasi serupa ketika berbicara soal stadion.

Jika PSM tak bisa menggunakan kandangnya Stadion Andi Mattalatta di Makassar, Lalenok juga harus bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali.

Namun, saat laga leg pertama itu Rabu (22/1), PSM menang 4-1.

Baca juga: Ferdinand Sinaga waspadai kesolidan tim Lalenok United

“Lawan juga berkandang di Bali yang bukan markas mereka. Namun memang kami memiliki keuntungan karena pertandingan masih berlangsung di Indonesia,” kata Bojan.

PSM sendiri sudah menggunakan Stadion Pakansari untuk laga kandang Piala AFC sejak 2019.

Ketika itu, PSM melaju ke babak semifinal zona ASEAN sebelum dikalahkan Becamex Binh Duong dari Vietnam.

Selama Piala AFC 2019, Juku Eja belum pernah kalah di Stadion Pakansari.

Kali ini PSM cukup seri atau tidak kalah dengan selisih lebih dari tiga gol agar maju ke fase grup Piala AFC 2020 guna bergabung di Grup H Piala AFC 2020 bersama Tampines Rovers (Singapura), Kaya-Iloilo (Laos) dan Shan United (Myanmar).

Baca juga: Pelatih PSM ingatkan pemain tak percaya diri berlebihan