Bandung (ANTARA) - Salah seorang pasien WNA asal Tiongkok yang diisolasi di Ruang Infeksi Khusus Kemuning (RIKK) Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung karena diduga mengalami gejala virus Corona, kondisinya mulai membaik.

Ketua Tim Infeksi Khusus RSHS, dr Yovita Hartantri, Selasa mengatakan kondisi pasien tersebut mulai membaik jika dilihat dari gejala sesak napas berat yang mulai hilang.

Baca juga: Antisipasi corona, Pemerintah disarankan cabut bebas visa bagi China

"Pasien pertama ini kondisi memang hanya demam dan nyeri tenggorokan dan kondisinya baik saat ini, kemungkinan besar ini baik dan mudah-mudahan bisa pulang," kata Yovita di RSHS Bandung.

Dia memprediksi, pasien tersebut yang sekarang tengah dirawat kemungkinan besar negatif terpapar virus corona. Pasalnya, kata dia, pasien tersebut pulang ke Indonesia sejak 12 Januari.

Ketika hari ini tidak ada gejala yang menunjukkan pasien itu terjangkit, maka besar kemungkinan hasil laboratorium di Litbangkes Kementerian Kesehatan akan menunjukkan negatif.

Baca juga: Tujuh upaya Pemkot Tangerang dalam menghadapi virus corona

"Karena kan sudah lebih dari 14 hari (masa inkubasi). Kalau sampai sekarang sudah masuk 15 hari, sudah lebih. Dan kalau memang negatif (hasil Litbangkes) akan dipulangkan," kata Yovita.

Sedangkan untuk pasien kedua yang merupakan WNI asal Bandung, menurutnya kondisinya juga sudah membaik dibandingkan ketika datang pertama kali ke RSHS. Namun, pasien ini menurutnya masih harus bernapas menggunakan alat bantu.

"Pasien sudah ada kontak. Tekanan daerah dan pernapasan baik. Demam juga tidak ada, dan hasil pemeriksaan lab ke arah perbaikan," kata dia.

Sementara ini, kata dia, pihak RSHS masih menunggu hasil dari Litbangkes untuk menentukan tindak lanjut penanganan terhadap dua pasien tersebut.

"Kami sudah ada proses pengiriman menggunakan form sampel, jadi untuk menyatakan hasil positif atau negatif harus melihat formnya dulu," katanya.

Baca juga: RSUD Kumpulan Pane siapkan ruang isolasi virus corona
Baca juga: Wuhan berstatus karantina, evakuasi WNI tidak mudah dilakukan