Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyatakan virus corona baru yang merebak dari Wuhan, China, tidak berdampak pada perdagangan ekspor dan impor antara Indonesia dengan China.

"Kalau untuk ekspor ini kita menghadapi virus corona, saya rasa tidak ada dampaknya. Di sana juga tetap kita jalankan sesuai prosedur negara penerima ekspor kita," kata Mendag Agus Suparmanto pada Pembukaan Rakernas Pembangunan Pertanian 2020 di Jakarta, Senin.

Agus menilai bahwa China masih menjadi pasar yang utama bagi Indonesia sehingga pemerintah belum mengeluarkan kebijakan khusus terkait pembatasan produk impor dari negara tersebut.

Menurut data Badan Pusat Statistik, sepanjang 2019 lalu, China masih menjadi pasar ekspor nonmigas terbesar bagi Indonesia. Total nilai ekspor Indonesia ke China mencapai 25,85 miliar dolar AS atau sekitar 16,68 persen terhadap total ekspor.

"Situasi itu, karena berkaitan dengan negara China, sangat besar dengan 1,7 miliar penduduk. Jadi potensinya besar sekali," kata Agus.

Baca juga: AirAsia batalkan penerbangan dari dan ke Wuhan

Soal pembatasan produk impor dari China dan negara-negara terdampak lainnya, Agus menambahkan bahwa Kemendag masih berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pertanian mengingat virus corona ini merupakan kejadian baru.

"Kita nanti akan sikapi dengan Kementerian Kesehatan mengenai masalah itu. Pembatasan lainnya akan kita lihat dan evaluasi karena kejadian sangat baru dan berkembang sangat cepat, kita harus antisipasi," kata Agus.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 26 Januari 2020 menyebutkan sebanyak 2.014 orang positif terjangkit virus corona atau novel coronavirus (nCov) dan 56 meninggal dunia akibat penyakit tersebut.

Dari total 2.014 kasus yang terkonfirmasi, sebanyak 1.985 kasus dilaporkan berasal dari China termasuk lima kasus di Hong Kong, dua kasus di Macau, dan tiga kasus di Taipei.

Negara tetangga yang berbatasan dengan Indonesia, yakni Malaysia yang sebelumnya tidak terjadi penyebaran virus corona kini melaporkan ada tiga kasus sekaligus pada 26 Januari 2020.

Sementara, di Thailand terdapat lima kasus terkait virus Corona, Singapura empat kasus, dan Australia empat kasus.
Baca juga: Tingkatkan ekspor nonmigas, Kemendag dan Kementan perkuat sinergi