Pemerintah tegaskan tidak ada kasus positif virus corona di Indonesia
27 Januari 2020 16:23 WIB
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono (tengah) memberikan keterangan mengenai informasi terbaru virus corona di Kementerian Kesehatan, Senin (27/1/2020). (ANTARA/Aditya Ramadhan)
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menegaskan tidak ada kasus positif virus corona hingga saat ini di Indonesia walaupun ada beberapa orang yang dalam pengawasan di beberapa rumah sakit.
"Sampai hari ini tidak ditemukan novel coronavirus di Indonesia," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Anung melaporkan saat ini hanya tercatat 13 orang yang dalam pengawasan di beberapa rumah sakit di Indonesia. Dari keseluruhan tersebut sebanyak 11 orang negatif terjangkit virus corona berdasarkan hasil laboratorium, sementara dua lainnya masih diteliti di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes.
Ia menegaskan ke-13 orang tersebut bukan diduga terjangkit virus corona, melainkan dalam kategori masih dalam pengawasan yang levelnya di bawah suspect.
Baca juga: Presiden minta pengawasan diperketat guna cegah penularan virus corona
Anung menjelaskan tahapan pemeriksaan kasus melalui observasi hingga benar-benar terkonfirmasi melalui laboratorium.
Untuk orang yang mengalami gejala batuk, pilek, dan sesak napas namun tidak pernah kontak langsung dengan orang yang positif virus corona dan pernah ke Wuhan dinyatakan sebagai people under observation.
Sementara jika mengalami gejala klinis dan terdapat riwayat kontak langsung dengan orang yang positif terjangkit virus corona disebut sebagai suspect atau terduga.
Status tersebut kemudian akan meningkat menjadi probable apabila dalam pemeriksaan laboratorium ditemukan virus corona secara umum. Sedangkan jika dalam pemeriksaan ditemukan virus corona jenis novel coronavirus baru ditetapkan sebagai kasus yang terkonfirmasi.
Saat ini pemerintah melalui Kementerian Kesehatan meningkatkan kewaspadaan dengan lebih menyiagakan sumber daya manusia dan fasilitas dibandingkan hari-hari sebelumnya.
Petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) akan lebih memperketat pengawasan dengan lebih aktif memantau kondisi suhu tubuh setiap orang yang datang melalui berbagai pintu masuk Indonesia, khususnya yang berasal dari China.
Petugas tidak lagi hanya menggunakan alat pemindai suhu tubuh yang terpasang di bandara, melainkan menggunakan thermal gun untuk mengecek suhu tubuh setiap orang satu per satu. Bahkan, petugas KKP yang akan mengecek langsung suhu tubuh penumpang sebelum turun dari pesawat.
Selain itu pemerintah menyiagakan 21 capsul transport atau alat karantina untuk evakuasi orang yang terduga terinfeksi virus untuk dirujuk ke rumah sakit, 100 rumah sakit rujukan, dan menyiagakan 49 KKP di 143 pintu masuk negara.
Baca juga: Antisipasi corona, petugas Bandara Juanda wajib gunakan APD
"Sampai hari ini tidak ditemukan novel coronavirus di Indonesia," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Anung melaporkan saat ini hanya tercatat 13 orang yang dalam pengawasan di beberapa rumah sakit di Indonesia. Dari keseluruhan tersebut sebanyak 11 orang negatif terjangkit virus corona berdasarkan hasil laboratorium, sementara dua lainnya masih diteliti di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes.
Ia menegaskan ke-13 orang tersebut bukan diduga terjangkit virus corona, melainkan dalam kategori masih dalam pengawasan yang levelnya di bawah suspect.
Baca juga: Presiden minta pengawasan diperketat guna cegah penularan virus corona
Anung menjelaskan tahapan pemeriksaan kasus melalui observasi hingga benar-benar terkonfirmasi melalui laboratorium.
Untuk orang yang mengalami gejala batuk, pilek, dan sesak napas namun tidak pernah kontak langsung dengan orang yang positif virus corona dan pernah ke Wuhan dinyatakan sebagai people under observation.
Sementara jika mengalami gejala klinis dan terdapat riwayat kontak langsung dengan orang yang positif terjangkit virus corona disebut sebagai suspect atau terduga.
Status tersebut kemudian akan meningkat menjadi probable apabila dalam pemeriksaan laboratorium ditemukan virus corona secara umum. Sedangkan jika dalam pemeriksaan ditemukan virus corona jenis novel coronavirus baru ditetapkan sebagai kasus yang terkonfirmasi.
Saat ini pemerintah melalui Kementerian Kesehatan meningkatkan kewaspadaan dengan lebih menyiagakan sumber daya manusia dan fasilitas dibandingkan hari-hari sebelumnya.
Petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) akan lebih memperketat pengawasan dengan lebih aktif memantau kondisi suhu tubuh setiap orang yang datang melalui berbagai pintu masuk Indonesia, khususnya yang berasal dari China.
Petugas tidak lagi hanya menggunakan alat pemindai suhu tubuh yang terpasang di bandara, melainkan menggunakan thermal gun untuk mengecek suhu tubuh setiap orang satu per satu. Bahkan, petugas KKP yang akan mengecek langsung suhu tubuh penumpang sebelum turun dari pesawat.
Selain itu pemerintah menyiagakan 21 capsul transport atau alat karantina untuk evakuasi orang yang terduga terinfeksi virus untuk dirujuk ke rumah sakit, 100 rumah sakit rujukan, dan menyiagakan 49 KKP di 143 pintu masuk negara.
Baca juga: Antisipasi corona, petugas Bandara Juanda wajib gunakan APD
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020
Tags: