KKP Sampit periksa kesehatan anak buah kapal asing
27 Januari 2020 16:16 WIB
Petugas KKP Klas III Sampit memeriksa kesehatan anak buah kapal dua kapal asing yang tiba di muara Sungai Mentaya, Senin (27/1/2020). ANTARA/HO-KKP Sampit
Sampit (ANTARA) - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Klas III Sampit memeriksa kesehatan anak buah kapal asing dari China dan Thailand yang masuk ke muara Sungai Mentaya di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, sebagai bagian dari upaya mengantisipasi penyebaran virus corona baru.
"Tadi sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan para ABK. Hasilnya negatif (virus corona). Sehat semua," kata Kepala KKP Klas III Sampit Agus Yordani di Sampit, Senin, mengenai hasil pemeriksaan anak buah kapal (ABK) dari China dan Thailand.
KKP Sampit menurunkan tiga personel ke zona karantina di muara sungai tempat dua kapal asing tersebut berada untuk memeriksa kesehatan anak buah kapal.
Pemeriksaan kesehatan antara lain dilakukan pada anak buah Kapal MV Zhong Chang Ding Sheng dari China yang tiba di muara Sungai Mentaya pada Minggu (26/1) pagi.
Kapal MV Zhong Chang Ding Sheng membawa 23 anak buah kapal yang semuanya berasal dari China. Semua anak buah kapal tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan tidak ada yang sedang demam maupun sakit.
Selain itu, petugas KKP memeriksa anak buah kapal Lucky Source dari Thailand yang tiba di muara Sungai Mentaya pada Senin pagi. Kapal Lucky Source membawa 24 anak buah kapal yang terdiri atas 11 warga China, 11 warga Myanmar, dan dua warga Vietnam.
Menurut hasil pemeriksaan menggunakan alat pendeteksi suhu tubuh, semua anak buah kapal itu tidak ada yang sedang demam atau mengalami gejala infeksi virus.
Selain memeriksa kesehatan anak buah kapal, KKP Sampit membagikan masker kepada pekerja yang bertugas membongkar muatan kapal yang datang dari China.
Sebelumnya, ada empat kapal dari China yang masuk ke Sampit dengan membawa 63 anak buah kapal.
Sementara itu, selama 2019 tercatat ada 23 kapal dari China yang masuk ke Kotawaringin Timur dengan membawa 483 anak buah kapal.
"Kami sudah meminta agen pelayaran untuk melindungi pekerja bongkar muat kita. Mereka juga kami minta tidak mengizinkan ABK kapal China itu untuk ke darat. Selain berkaitan izin dari Kantor Imigrasi, hal itu juga untuk mencegah kemungkinan berjangkitnya virus corona. Kami bersyukur pihak agen pelayaran juga mendukung itu," kata Agus.
Agus mengatakan bahwa KKP sudah menyampaikan pesan agar anak buah kapal China yang punya keperluan mendesak di daratan atau sakit segera melapor ke KKP.
Baca juga:
Kemenlu pastikan tak ada WNI terjangkit virus corona di China
Pemerintah berupaya penuhi kebutuhan logistik WNI di Wuhan China
"Tadi sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan para ABK. Hasilnya negatif (virus corona). Sehat semua," kata Kepala KKP Klas III Sampit Agus Yordani di Sampit, Senin, mengenai hasil pemeriksaan anak buah kapal (ABK) dari China dan Thailand.
KKP Sampit menurunkan tiga personel ke zona karantina di muara sungai tempat dua kapal asing tersebut berada untuk memeriksa kesehatan anak buah kapal.
Pemeriksaan kesehatan antara lain dilakukan pada anak buah Kapal MV Zhong Chang Ding Sheng dari China yang tiba di muara Sungai Mentaya pada Minggu (26/1) pagi.
Kapal MV Zhong Chang Ding Sheng membawa 23 anak buah kapal yang semuanya berasal dari China. Semua anak buah kapal tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan tidak ada yang sedang demam maupun sakit.
Selain itu, petugas KKP memeriksa anak buah kapal Lucky Source dari Thailand yang tiba di muara Sungai Mentaya pada Senin pagi. Kapal Lucky Source membawa 24 anak buah kapal yang terdiri atas 11 warga China, 11 warga Myanmar, dan dua warga Vietnam.
Menurut hasil pemeriksaan menggunakan alat pendeteksi suhu tubuh, semua anak buah kapal itu tidak ada yang sedang demam atau mengalami gejala infeksi virus.
Selain memeriksa kesehatan anak buah kapal, KKP Sampit membagikan masker kepada pekerja yang bertugas membongkar muatan kapal yang datang dari China.
Sebelumnya, ada empat kapal dari China yang masuk ke Sampit dengan membawa 63 anak buah kapal.
Sementara itu, selama 2019 tercatat ada 23 kapal dari China yang masuk ke Kotawaringin Timur dengan membawa 483 anak buah kapal.
"Kami sudah meminta agen pelayaran untuk melindungi pekerja bongkar muat kita. Mereka juga kami minta tidak mengizinkan ABK kapal China itu untuk ke darat. Selain berkaitan izin dari Kantor Imigrasi, hal itu juga untuk mencegah kemungkinan berjangkitnya virus corona. Kami bersyukur pihak agen pelayaran juga mendukung itu," kata Agus.
Agus mengatakan bahwa KKP sudah menyampaikan pesan agar anak buah kapal China yang punya keperluan mendesak di daratan atau sakit segera melapor ke KKP.
Baca juga:
Kemenlu pastikan tak ada WNI terjangkit virus corona di China
Pemerintah berupaya penuhi kebutuhan logistik WNI di Wuhan China
Pewarta: Kasriadi, Norjani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020
Tags: