EU kucurkan 10 juta Euro tingkatkan kapasitas atasi bencana ASEAN
27 Januari 2020 15:20 WIB
Duta Besar Uni Eropa untuk ASEAN Igor Driesmans (kiri) dan Direktur Eksekutif AHA Centre Adelina Kamal (kanan) meluncurkan program kerja sama "EU Support to AHA Centre Programme" (EU-SAHA) di Kantor Sekretariat ASEAN, Jakarta, Senin (27/1/2020). (ANTARA/Genta Tenri Mawangi)
Jakarta (ANTARA) - Uni Eropa (EU) mengalokasikan 10 juta Euro (sekitar Rp150 miliar) untuk mendanai program kerja sama tanggap darurat dan tata kelola bencana di negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Menurut Duta Besar Uni Eropa untuk ASEAN Igor Driesmans di Jakarta, Senin, hibah itu bertujuan membantu ASEAN meningkatkan kapasitas AHA Centre (Pusat Koordinasi Bantuan Kemanusiaan untuk Tata Kelola Bencana ASEAN), serta memperkuat kualitas sumber daya manusia di bidang kebencanaan melalui pelatihan dan transfer teknologi.
Pelatihan tersebut rencananya akan difasilitasi oleh Lembaga Kontingensi Sipil Swedia (MSB) dan Badan Penyelamatan Estonia (ESB).
"Dari total dana yang dialokasikan, 7,2 juta Euro dihibahkan langsung ke AHA Centre," kata Dubes Driesmans usai acara peluncuran program kerja sama EU Support to AHA Centre Programme (EU-SAHA).
Hibah langsung ke AHA Centre itu akan digunakan salah satunya untuk upaya pencegahan seperti memonitor bencana di wilayah ASEAN, demikian disampaikan Direktur Eksekutif AHA Centre, Adelina Kamal.
Di samping itu, ia menjelaskan, hibah tersebut akan digunakan untuk membiayai penguatan kelembagaan, baik dari sisi keuangan, sarana dan prasarana, sampai sumber daya manusia.
"Lewat program kerja sama ini, kami ingin membangun kemampuan lebih baik dalam memetakan risiko kebencanaan," kata Adelina.
Menurut dia, negara-negara ASEAN perlu meningkatkan kemampuan merespons bencana agar ke depan lembaga seperti AHA Centre dapat ikut memberi bantuan kemanusiaan ke luar kawasan.
"Dari EU kita belajar bagaimana merespons ke luar, apa saja yang harus difasilitasi oleh ASEAN karena untuk saat ini, kita belum punya kemampuan ke sana," ujar Adelina saat ditemui usai acara peresmian kerja sama EU-SAHA.
Baca juga: AHA Center: Indonesia aktif dalam kerja sama penanggulangan bencana
Baca juga: AHA Center: Pakar kebencanaan Indonesia berpeluang belajar ke Eropa
Menurut Duta Besar Uni Eropa untuk ASEAN Igor Driesmans di Jakarta, Senin, hibah itu bertujuan membantu ASEAN meningkatkan kapasitas AHA Centre (Pusat Koordinasi Bantuan Kemanusiaan untuk Tata Kelola Bencana ASEAN), serta memperkuat kualitas sumber daya manusia di bidang kebencanaan melalui pelatihan dan transfer teknologi.
Pelatihan tersebut rencananya akan difasilitasi oleh Lembaga Kontingensi Sipil Swedia (MSB) dan Badan Penyelamatan Estonia (ESB).
"Dari total dana yang dialokasikan, 7,2 juta Euro dihibahkan langsung ke AHA Centre," kata Dubes Driesmans usai acara peluncuran program kerja sama EU Support to AHA Centre Programme (EU-SAHA).
Hibah langsung ke AHA Centre itu akan digunakan salah satunya untuk upaya pencegahan seperti memonitor bencana di wilayah ASEAN, demikian disampaikan Direktur Eksekutif AHA Centre, Adelina Kamal.
Di samping itu, ia menjelaskan, hibah tersebut akan digunakan untuk membiayai penguatan kelembagaan, baik dari sisi keuangan, sarana dan prasarana, sampai sumber daya manusia.
"Lewat program kerja sama ini, kami ingin membangun kemampuan lebih baik dalam memetakan risiko kebencanaan," kata Adelina.
Menurut dia, negara-negara ASEAN perlu meningkatkan kemampuan merespons bencana agar ke depan lembaga seperti AHA Centre dapat ikut memberi bantuan kemanusiaan ke luar kawasan.
"Dari EU kita belajar bagaimana merespons ke luar, apa saja yang harus difasilitasi oleh ASEAN karena untuk saat ini, kita belum punya kemampuan ke sana," ujar Adelina saat ditemui usai acara peresmian kerja sama EU-SAHA.
Baca juga: AHA Center: Indonesia aktif dalam kerja sama penanggulangan bencana
Baca juga: AHA Center: Pakar kebencanaan Indonesia berpeluang belajar ke Eropa
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: