Wabah virus corona, Taiwan perketat pembatasan pengunjung dari China
26 Januari 2020 21:47 WIB
Pasar Huanan, Wuhan, tempat pertama kali ditemukannya virus corona jenis baru yang menyebabkan 617 orang terkena pneumonia berat dan 17 di antaranya tewas. Pasar seluas tujuh kali lapangan bola itu menjual hasil laut, unggas, ular, kelelawar, binatang ternak, dan binatang liar. (ANTARA/HO-yehuoqingnian/mii)
Taipei (ANTARA) - Taiwan pada Minggu semakin memperketat pembatasan pengunjung dari China untuk mencegah penyebaran virus corona jenis baru.
Kebijakan tersebut menghentikan masuknya banyak pengunjung ke Taiwan kecuali pebisnis dan orang yang menikah dengan orang Taiwan.
Taiwan memiliki hubungan ekonomi dan budaya yang erat dengan China dan sejauh ini melaporkan empat kasus virus corona jenis baru yang berasal dari kota Wuhan, provinsi Hubei, China.
Komisi Kesehatan Nasional China menginformasikan hampir 2.000 orang di China terinfeksi dan 56 orang tewas oleh virus corona jenis baru.
Taiwan telah menghentikan kunjungan kelompok wisata China, dan sekarang telah melarang semua orang dari Hubei datang ke pulau itu.
Sebagian besar warga China lainnya tidak akan diizinkan masuk untuk sementara waktu, kecuali orang-orang yang terlibat dalam memerangi virus atau karena alasan kemanusiaan, kata Pusat Komando Epidemi yang baru didirikan di pulau itu dalam sebuah pernyataan.
Beberapa pebisnis Cina juga akan diizinkan masuk, termasuk orang-orang yang ditempatkan kembali oleh perusahaan multinasional, tetapi harus setuju untuk memantau kesehatan mereka selama dua minggu setelah masuk, kata pusat komando.
Pasangan yang menikah dengan orang Taiwan harus tinggal di karantina di rumah untuk periode yang sama, katanya.
Pelajar China yang belajar di Taiwan hanya akan diizinkan kembali mulai 9 Februari, kata pernyataan itu.
Selain itu, penumpang China tidak bisa ke pulau-pulau Kinmen, Matsu, dan Penghu melalui kapal Feri, tambahnya.
Sumber: Reuters
Baca juga: Paus Fransiskus puji China tanggulangi wabah virus corona
Baca juga: Jepang akan evakuasi warganya di Wuhan
Baca juga: Paris batalkan pawai Tahun Baru Imlek menyusul sebaran virus corona
Kebijakan tersebut menghentikan masuknya banyak pengunjung ke Taiwan kecuali pebisnis dan orang yang menikah dengan orang Taiwan.
Taiwan memiliki hubungan ekonomi dan budaya yang erat dengan China dan sejauh ini melaporkan empat kasus virus corona jenis baru yang berasal dari kota Wuhan, provinsi Hubei, China.
Komisi Kesehatan Nasional China menginformasikan hampir 2.000 orang di China terinfeksi dan 56 orang tewas oleh virus corona jenis baru.
Taiwan telah menghentikan kunjungan kelompok wisata China, dan sekarang telah melarang semua orang dari Hubei datang ke pulau itu.
Sebagian besar warga China lainnya tidak akan diizinkan masuk untuk sementara waktu, kecuali orang-orang yang terlibat dalam memerangi virus atau karena alasan kemanusiaan, kata Pusat Komando Epidemi yang baru didirikan di pulau itu dalam sebuah pernyataan.
Beberapa pebisnis Cina juga akan diizinkan masuk, termasuk orang-orang yang ditempatkan kembali oleh perusahaan multinasional, tetapi harus setuju untuk memantau kesehatan mereka selama dua minggu setelah masuk, kata pusat komando.
Pasangan yang menikah dengan orang Taiwan harus tinggal di karantina di rumah untuk periode yang sama, katanya.
Pelajar China yang belajar di Taiwan hanya akan diizinkan kembali mulai 9 Februari, kata pernyataan itu.
Selain itu, penumpang China tidak bisa ke pulau-pulau Kinmen, Matsu, dan Penghu melalui kapal Feri, tambahnya.
Sumber: Reuters
Baca juga: Paus Fransiskus puji China tanggulangi wabah virus corona
Baca juga: Jepang akan evakuasi warganya di Wuhan
Baca juga: Paris batalkan pawai Tahun Baru Imlek menyusul sebaran virus corona
Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: