Setelah Kementerian Kesehatan Malaysia mengumumkan ada empat warga terinfeksi virus corona, maka Kaltara harus lebih meningkatkan kewaspadaan karena daerahnya berbatasan langsung dengan negeri jiran itu.
"Kita di Kaltara harus meningkatkan kewaspadaan karena berbatasan langsung dengan Sabah dan Serawak", kata Rahman seorang warga Bulungan di Tanjung Selor, Minggu.
Baca juga: Malaysia benarkan tiga kasus pertama virus corona
Baca juga: RSUD Mattaher Jambi rawat pasien yang baru pulang dari Wuhan
Pemerintah daerah harus segera melakukan langkah pengamanan strategis, mengingat banyak pintu keluar masuk dari dan ke Kaltara dari Serawak dan Sabah.
Pintu keluar masuk itu ada yang resmi dan dan ilegal. Khusus ilegal itu bahkan puluhan baik darat hingga laut, jadi pemerintah perlu segera mengambil langkah antisipasi, ujar warga lainnya.
Pintu keluar masuk ilegal itu adalah jalur perdagangan tradisional serta "jalan tikus" bagi aksi penyelundupan.
Peran pengawasan kian berat karena bukan hanya mengatasi aksi ilegal yang merugikan negara juga dalam rangka pengawasan kesehatan terkait merebaknya virus Corona.
Baca juga: Seorang pasien "suspect" virus corona di Jakarta diisolasi
Baca juga: RSPI siap tangani pasien terjangkit virus corona
Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) menyampaikan pengidap virus corona di negara tersebut menjadi empat orang setelah adanya tambahan satu orang pengidap, yakni seorang laki-laki berusia 40 tahun dari Wuhan, China.
"Kami ingin menyampaikan mengenai satu lagi kasus yang dipastikan terjangkit 2019 novel coronavirus (2019-nCoV). Kasus ini tidak mempunyai kaitan dengan tiga kasus positif yang telah dilaporkan pada Sabtu pagi," ujar Dirjen Kesehatan Malaysia Datuk Dr Noor Hisham Bin Abdullah di Kuala Lumpur, Sabtu malam.
Kasus terbaru ini merupakan seorang laki-laki berumur 40 tahun yang berasal dari Wuhan, China. Yang bersangkutan tiba di Johor Bahru pada 22 Januari 2020 dengan menaiki bus dari Singapura.
"Yang bersangkutan datang bersama sekelompok wisatawan warga China sebanyak 17 orang disertai istri dan seorang anak," katanya.
Dia mengatakan penderita mulai mengalami gejala demam pada 23 Januari 2020 dan keesokan harinya yang bersangkutan telah pergi mendapatkan perawatan di salah sebuah rumah sakit swasta terdekat.
Pasien itu selanjutnya dirujuk oleh pihak rumah sakit swasta tersebut untuk menerima perawatan lebih lanjut di bawah Tim Pengobatan Penyakit Berjangkit Hospital Sultanah Aminah, Johor Bahru.
"Uji laboratorium bagi yang bersangkutan telah diantar ke Institut Penyelidikan Perubatan (IMR). Pada petang 25 Januari 2020, pihak Crisis Preparedness and Response Centre (CPRC) Kebangsaan telah menerima laporan bahwa sampel penderitatersebut didapati positif 2019-nCoV," katanya.
Saat ini yang bersangkutan masih demam dan batuk, namun berada dalam keadaan stabil.
Baca juga: Pasien positif corona di Malaysia jadi empat orang
Pihak Jabatan Kesehatan Negeri (JKN) Johor telah bertindak segera dengan memeriksa 17 kontak dari sekelompok wisatawan yang disertai penderita dan melakukan saringan kesehatan bagi memeriksa status kesehatan mereka.
"Hasil saringan mendapati mereka tidak demam dan tidak mempunyai semua gejala penyakit," katanya.
Sampel klinikal, ujar dia, seterusnya telah diambil dari kalangan kontak tersebut untuk menjalani uji 2019-nCoV di MKAK Sungai Buloh.
"Kesemua kontak tersebut seterusnya telah diletakkan di bawah Perintah Pemantauan dan Pengasingan di tempat yang disediakan sementara menunggu keputusan ujian yang dijalankan atas mereka," katanya.
"Buat sekarang ini KKM ingin menyarankan kepada orang banyak yang ingin melawati negara China agar menangguhkan perjalanan mereka kecuali untuk urusan penting yang tidak boleh dielakkan," katanya.
Begitu juga masyarakat diingatkan untuk mematuhi langkah-langkah pencegahan khususnya kepada para pelancong Malaysia saat berada di negara China dan setelah pulang ke Malaysia: "Selalu melakukan tahap kebersihan diri yang tinggi seperti kerap mencuci tangan dengan menggunakan air dan sabun atau bahan pencuci tangan (hand sanitizer)," katanya.
Semasa dalam waktu perjalanan sentiasa membawa penutup mulut dan hidung (face mask) serta bahan pencuci tangan (hand sanitizer) untuk digunakan apabila perlu.