Ketum PDPI: Masyarakat hindari sentuh hewan cegah virus corona
26 Januari 2020 16:14 WIB
Staf medis melakukan perawatan dan pengobatan terhadap sejumlah pasien yang terjangkit virus Corona, di Central Hospital di Wuhan, China, Sabtu (25/1/2020) menurut foto yang diunggah di media sosial. ANTARA FOTO/Reuters/ama.
Pangkalpinang (ANTARA) - Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Agus Dwi Susanto mengimbau masyarakat Indonesia yang melakukan perjalanan ke luar negeri untuk menghindari menyentuh hewan khususnya burung, guna mencegah penularan virus corona penyebab pneumonia.
"Kami mengimbau masyarakat Indonesia yang melakukan perjalanan ke luar negeri untuk tidak mengunjungi pasar basah, peternakan atau pasar hewan hidup, agar terhindari dari virus corona sebagai penyebab penyakit mematikan ini," kata Agus Dwi Susanto di Pangkalpinang, Minggu.
Ia mengatakan berdasarkan investigasi beberapa institusi di Wuhan China, sebagian kasus terjadi pada orang yang bekerja di pasar ikan, akan tetapi belum ada bukti yang menunjukkan penularan dari manusia ke manusia.
"Hindari kontak dekat dengan pasien yang memiliki gejala infeksi saluran napas. Patuhi petunjuk keamanan makanan dan aturan kebersihan," ujarnya.
Baca juga: Lion Air: Penerjemah rute Guangzhou-Manado tak alami gejala corona
Baca juga: Sampit rawan virus corona karena ada kapal masuk dari China
Menurut dia jika merasa kesehatan tidak nyaman terutama demam atau batuk, gunakan masker dan cari layanan kesehatan.
"Setelah kembali dari daerah outbreak, konsultasi ke dokter jika terdapat gejala demam atau gejala lain dan beri tahu dokter riwayat perjalanan serta gunakan masker untuk mencegah penularan penyakit," ujarnya.
Kepala Dinkes Provinsi Kepulauan Babel, Mulyono Susanto mengatakan pemerintah provinsi telah melakukan kegiatan deteksi, pencegahan, respons dan antisipasi munculnya kasus dengan gejala pneumonia berat dengan etiologi tidak jelas terhadap pasien yang berobat di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta, baik di primer maupun rujukan.
Baca juga: Soal virus corona, warga Riau diminta Dinkes tidak panik
Baca juga: Tak punya ruang isolasi, RSUD ZUS belum bisa tangani pasien corona
"Saat ini kita belum menemukan kasus atau gejala penyakit pneumonia yang disebabkan virus corona ini," ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat mewaspadai gejala pneumonia dan melapor ke dinas kesehatan atau rumah sakit terdekat, agar mendapatkan penanganan medis dengan cepat.
"Gejala yang muncul pada pneumonia ini di antaranya demam, lemas, batuk kering, dan sesak atau kesulitan saat bernapas," katanya.
Baca juga: Menkes tegaskan tidak ada penderita virus Corona
Baca juga: Tujuh penumpang Lion Air rute Changsha - Manado negatif virus Corona
Baca juga: Data baru virus korona: 56 orang meninggal, 2.000 tertular
"Kami mengimbau masyarakat Indonesia yang melakukan perjalanan ke luar negeri untuk tidak mengunjungi pasar basah, peternakan atau pasar hewan hidup, agar terhindari dari virus corona sebagai penyebab penyakit mematikan ini," kata Agus Dwi Susanto di Pangkalpinang, Minggu.
Ia mengatakan berdasarkan investigasi beberapa institusi di Wuhan China, sebagian kasus terjadi pada orang yang bekerja di pasar ikan, akan tetapi belum ada bukti yang menunjukkan penularan dari manusia ke manusia.
"Hindari kontak dekat dengan pasien yang memiliki gejala infeksi saluran napas. Patuhi petunjuk keamanan makanan dan aturan kebersihan," ujarnya.
Baca juga: Lion Air: Penerjemah rute Guangzhou-Manado tak alami gejala corona
Baca juga: Sampit rawan virus corona karena ada kapal masuk dari China
Menurut dia jika merasa kesehatan tidak nyaman terutama demam atau batuk, gunakan masker dan cari layanan kesehatan.
"Setelah kembali dari daerah outbreak, konsultasi ke dokter jika terdapat gejala demam atau gejala lain dan beri tahu dokter riwayat perjalanan serta gunakan masker untuk mencegah penularan penyakit," ujarnya.
Kepala Dinkes Provinsi Kepulauan Babel, Mulyono Susanto mengatakan pemerintah provinsi telah melakukan kegiatan deteksi, pencegahan, respons dan antisipasi munculnya kasus dengan gejala pneumonia berat dengan etiologi tidak jelas terhadap pasien yang berobat di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta, baik di primer maupun rujukan.
Baca juga: Soal virus corona, warga Riau diminta Dinkes tidak panik
Baca juga: Tak punya ruang isolasi, RSUD ZUS belum bisa tangani pasien corona
"Saat ini kita belum menemukan kasus atau gejala penyakit pneumonia yang disebabkan virus corona ini," ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat mewaspadai gejala pneumonia dan melapor ke dinas kesehatan atau rumah sakit terdekat, agar mendapatkan penanganan medis dengan cepat.
"Gejala yang muncul pada pneumonia ini di antaranya demam, lemas, batuk kering, dan sesak atau kesulitan saat bernapas," katanya.
Baca juga: Menkes tegaskan tidak ada penderita virus Corona
Baca juga: Tujuh penumpang Lion Air rute Changsha - Manado negatif virus Corona
Baca juga: Data baru virus korona: 56 orang meninggal, 2.000 tertular
Pewarta: Aprionis
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020
Tags: