Seoul, Korea Selatan (ANTARA) - Kim Kyong Hui, bibi pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, muncul kembali di publik untuk pertama kalinya setelah “menghilang” enam tahun belakangan, menurut laporan media nasional pada Minggu.

Kyong Hui merupakan saudara perempuan Kim Jong Il, ayah Kim Jong Un, dan sempat mempunyai posisi berpengaruh selama tahun-tahun awal kepemimpinan Kim.

Kyong Hui bersama suaminya pernah menjadi pasangan berpengaruh yang punya semacam kekuatan politik Korea Utara di belakang keponakan muda mereka, yang menggantikan ayahnya pada Desember 2011.

Ia kemudian menarik diri dari publik pada 2013 setelah Kim memerintahkan eksekusi mati terhadap suaminya, Jang Song Thaek, yang ketika itu dianggap sebagai orang terkuat nomor dua di Korea Utara.

Baca juga: Korea Utara eksekusi mati paman Kim Jong-un

Media nasional akhirnya menunjukkan foto Kyong Hui yang sedang duduk di dekat Kim dalam perayaan Tahun Baru Imlek di Pyongyang.

“Banyak pengamat Korea Utara berasumsi bahwa Kim Kyong Hui berada di pengasingan atau bahkan dibunuh menyusul eksekusi sang suami, sehingga kemunculannya bersama sang pemimpin tentu saja mengejutkan,” ujar Oliver Hotham, editor NK News, organisasi media berbasis di Seoul, Korea Selatan, yang memantau Korea Utara.

Kemunculan kembali Kyong Hui di posisi yang sebegitu tinggi memberi kesan bahwa dia tetap mempunyai kuasa, atau setidaknya kembali meraih posisi berpengaruh di balik layar, menurut Hotham. Ia merujuk pada media nasional yang menaruh Kyong Hui pada daftar di belakang orang nomor dua negara itu, Choe Ryong Hae.

Baca juga: Kim Jong-Un singkirkan paman dengan tuduhan kriminal

“Bahwa dia duduk di samping sang pemimpin dan berada di daftar setelah Choe Ryong Hae, menunjukkan dia diberi posisi baru yang signifikan, mungkin sebagai penasihat Kim Jong Un di bidang ekonomi atau politik,” kata Hotham.

Dia menambahkan, “Hal itu juga mengingatkan kita akan bagaimana aneh dan brutalnya Korea Utara, bahwa Kyong Hui duduk di samping orang yang memerintahkan suaminya dieksekusi.”

Saat ini, Kim Jong Un tengah menghadapi sentimen dunia politik nasional dan internasional, sebagaimana pembicaraan denuklirisasi dengan Amerika Serikat jalan di tempat serta sanksi internasional dikenakan terhadap ekonomi Korea Utara.

Sumber: Reuters

Baca juga: Trump ragu Kim Jong Un akan penuhi janjinya soal denuklirisasi ​​​​​​​
Baca juga: Kim: Korut akan perlihatkan 'senjata strategis baru'