Putin perintahkan Jaksa Penuntut Umum tinjau kembali hukuman pemrotes
25 Januari 2020 20:50 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara pada konferensi pers usai KTT BRICS di Brasilia, Brazil, Kamis (14/11/2019). ANTARA/Sputnik/Alexei Druzhinin/Kremlin via REUTERS/tm (VIA REUTERS/SPUTNIK)
Moskow (ANTARA) - Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Jaksa Penuntut Umum untuk meneliti apakah vonis bersalah yang dijatuhkan kepada pemrotes di Moskow Konstantin Kotov sesuai dengan undang-undang, kata Kremlin.
Satu pengadilan Moskow menghukum Kotov, seorang programer berusia 34 tahun, empat tahun penjara pada September karena partisipasi "yang diulangi" dalam demonstrasi yang tak diizinkan. Hukuman yang dijatuhkan berdasarkan sebuah undang-undang yang dikecam secara luas itu membuat protes tanpa kekerasan jadi pelanggaran pidana.
Pengadilan itu mengatakan Kotov "mengabaikan prinsip-prinsip dasar konstitusi" sebab dia melanjutkan ambil bagian dalam demo yang tak mendapat izin setelah dinyatakan bersalah karena melanggar aturan tentang kegiatan berkumpul di ruang publik.
Putin memerintahkan penyelidikan atas hukuman Kotov untuk menetapkan apakah keputusan hakim itu sesuai dengan undang-undang dan dibenarkan, kata Kremlin di lamannya.
Sumber Reuters
Baca juga: Rusia bebaskan pelajar anti-Kremlin setelah ditentang oposisi
Baca juga: Kremlin sebut demonstrasi di Moskow tak sebabkan krisis politik
Satu pengadilan Moskow menghukum Kotov, seorang programer berusia 34 tahun, empat tahun penjara pada September karena partisipasi "yang diulangi" dalam demonstrasi yang tak diizinkan. Hukuman yang dijatuhkan berdasarkan sebuah undang-undang yang dikecam secara luas itu membuat protes tanpa kekerasan jadi pelanggaran pidana.
Pengadilan itu mengatakan Kotov "mengabaikan prinsip-prinsip dasar konstitusi" sebab dia melanjutkan ambil bagian dalam demo yang tak mendapat izin setelah dinyatakan bersalah karena melanggar aturan tentang kegiatan berkumpul di ruang publik.
Putin memerintahkan penyelidikan atas hukuman Kotov untuk menetapkan apakah keputusan hakim itu sesuai dengan undang-undang dan dibenarkan, kata Kremlin di lamannya.
Sumber Reuters
Baca juga: Rusia bebaskan pelajar anti-Kremlin setelah ditentang oposisi
Baca juga: Kremlin sebut demonstrasi di Moskow tak sebabkan krisis politik
Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020
Tags: