Uni Eropa tunjuk duta besar pertama untuk Inggris Brexit
25 Januari 2020 08:03 WIB
Guy Verhofstadt, yang memimpin kelompok pengarah Brexit Uni Eropa berbicara kepada Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker sebelum debat pada akhir konferensi tingkat tinggi Uni Eropa dan Brexit di Parlemen Eropa di Strasbourg, Prancis, Selasa (22/10/2019). (REUTERS/VINCENT KESSLER)
Brussel, London (ANTARA) - Uni Eropa pada Jumat menunjuk diplomat Portugis, João Vale de Almeida, sebagai duta besar pertamanya untuk Inggris setelah negara itu meninggalkan EU pekan depan.
Pemisahan Inggris dari EU (Brexit) akan terjadi pada 31 Januari, lebih dari tiga tahun sejak rakyat Inggris, melalui referendum dengan hasil 52-48 persen, memilih untuk meninggalkan blok Eropa tersebut.
"Terhitung pada waktunya, Britania Raya akan menjadi negara ketiga," kata dinas kebijakan luar negeri bersama EU dalam pernyataan.
Pernyataan itu menyebutkan João Vale de Almeida menjabat sebagai "pemimpin pertama delegasi EU untuk Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara pada masa depan."
Menurut pernyataan, Almeida akan mulai menjalani jabatan barunya itu pada 1 Februari.
Almeida sebelumnya menjabat sebagai duta besar EU untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Amerika Serikat.
Dari London, dilaporkan bahwa undang-undang untuk menerapkan kesepakatan Brexit pada Kamis (23/1) telah resmi menjadi hukum menjelang Inggris meninggalkan EU pekan depan.
Undang-undang itu disahkan dalam sidang terakhir parlemen pada Rabu (22/1), setelah tiga tahun diwarnai perdebatan sengit soal bagaimana, kapan dan bahkan apakah Brexit harus dilakukan.
Inggris dijadwalkan resmi berpisah dari EU pada 31 Januari pukul 23.00 GMT (1 Februari pukul 06.00 WIB).
Sumber: Reuters
Baca juga: Jelang Brexit, PM Johnson incar penguatan relasi dagang dengan Afrika
Baca juga: Pasca-Brexit, Inggris inginkan transisi skema dagang dengan Indonesia
Baca juga: EU peringatkan Inggris soal 'diskriminasi terselubung' pascaBrexit
Pemisahan Inggris dari EU (Brexit) akan terjadi pada 31 Januari, lebih dari tiga tahun sejak rakyat Inggris, melalui referendum dengan hasil 52-48 persen, memilih untuk meninggalkan blok Eropa tersebut.
"Terhitung pada waktunya, Britania Raya akan menjadi negara ketiga," kata dinas kebijakan luar negeri bersama EU dalam pernyataan.
Pernyataan itu menyebutkan João Vale de Almeida menjabat sebagai "pemimpin pertama delegasi EU untuk Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara pada masa depan."
Menurut pernyataan, Almeida akan mulai menjalani jabatan barunya itu pada 1 Februari.
Almeida sebelumnya menjabat sebagai duta besar EU untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Amerika Serikat.
Dari London, dilaporkan bahwa undang-undang untuk menerapkan kesepakatan Brexit pada Kamis (23/1) telah resmi menjadi hukum menjelang Inggris meninggalkan EU pekan depan.
Undang-undang itu disahkan dalam sidang terakhir parlemen pada Rabu (22/1), setelah tiga tahun diwarnai perdebatan sengit soal bagaimana, kapan dan bahkan apakah Brexit harus dilakukan.
Inggris dijadwalkan resmi berpisah dari EU pada 31 Januari pukul 23.00 GMT (1 Februari pukul 06.00 WIB).
Sumber: Reuters
Baca juga: Jelang Brexit, PM Johnson incar penguatan relasi dagang dengan Afrika
Baca juga: Pasca-Brexit, Inggris inginkan transisi skema dagang dengan Indonesia
Baca juga: EU peringatkan Inggris soal 'diskriminasi terselubung' pascaBrexit
Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: