Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menegaskan pelecehan merupakan hal yang tidak termaafkan.

"Kita mau mengatakan bahwa ini (pelecehan) tidak termaafkan," ujar Irfan Setiaputra di Jakarta, Jumat.

Irfan mengatakan bahwa pihaknya pasti akan melihat dan mendefinisikan level seperti apa pelecehan tersebut.

Baca juga: Sambangi Menhub, Dirut Garuda Indonesia berkenalan hingga bahas tarif

Sebelumnya Irfan sempat bertemu dan berbicara dengan serikat karyawan, kemudian mereka semua setuju untuk mengarah ke sana.

"Yang mau saya tekankan di sini dua hal penting terkait pelecehan ini, pertama kita semua berkomitmen untuk mencegah hal ini dan yang kedua kita sepakat untuk memberikan contoh," kata Irfan dalam acara diskusi.

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan penetapan tim dewan komisaris dan direksi baru Garuda untuk mengatasi dua masalah yang terdapat dalam maskapai pelat merah tersebut.

Baca juga: Dirut Irfan Setiaputra janji tegakkan GCG di Garuda

Menurut Erick, Garuda memiliki dua permasalahan, tidak hanya di bisnisnya ada permasalahan namun juga terkait dengan proteksi ketenagakerjaan khususnya bagi kaum wanita.

Masuknya politisi Yenny Wahid sebagai Komisaris Independen baru Garuda Indonesia, kata Erick, untuk dapat melindungi para tenaga kerja wanita di Garuda.

Baca juga: Dirut Garuda Indonesia tolak kartel di industri penerbangan

Maskapai Garuda Indonesia telah menetapkan Komisaris Utama dan Direktur Utama baru dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa atau RUPSLB yang digelar Rabu (22/1).

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan bahwa pesan khusus Menteri BUMN Erick Thohir yakni mudah-mudahan Garuda Indonesia dan tim pengurus yang baru ini kompak.

Baca juga: IKAGI mengadu, beberkan kebijakan kontroversial Ari Askhara