Denpasar (ANTARA) - Salah satu turis asing, asal Meksiko yang sebelumnya sempat dirawat di ruang isolasi RSUP Sanglah, Denpasar karena diduga terjangkit virus corona, diperbolehkan pulang karena hasil pemeriksaannya negatif.

"Hasilnya sudah datang dari Jakarta dan hasilnya negatif untuk yang dari Meksiko ini, rencananya akan dipulangkan oleh dokternya yang merawat dan diperbolehkan rawat jalan, sedangkan dua lainnya masih menunggu hasil laboratorium," kata Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Sanglah Dr dr I Ketut Sudartana dihubungi di Denpasar, Jumat.

Ia mengatakan dua turis asing lainnya yang berasal dari China, kini kondisinya mulai membaik.

"Dua lainnya masih di ruang isolasi sambil menunggu hasilnya. Kondisinya baik-baik saja, suhu tubuh tidak panas, sekitar 37,5 derajat Celsius, cuma masih mengeluh pilek dan batuk," ucapnya.

Baca juga: RSUP Sanglah siap tangani pasien yang terjangkit virus corona

Hal yang diperiksa yaitu swab rongga hidung dan tenggorokan dari pasien, selanjutnya setelah diperiksa langsung dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Jakarta.

"Hasilnya diterima bisa tiga sampai lima hari, dia yang Meksiko ini kan baru datang ke Sanglah (22/01) dan sekarang sudah tanggal 24 jadi dua hari sudah datang hasilnya, kalau untuk dua lainnya belum tahu dan belum pasti kapan datang katanya sore ini," katanya.

Ia menjelaskan saat ini belum ada laporan terkait dengan pasien yang diduga terjangkit virus corona.

Pihaknya berharap, Bali tidak ada penyakit tersebut sehingga tetap dalam kondisi aman.

Terkait dengan pembayaran tiga pasien tersebut, katanya, menggunakan jalur umum karena dianggap sebagai pasien asing yang sedang berlibur ke Bali.

Baca juga: Pemprov Bali keluarkan edaran kewaspadaan dini virus corona

Sebelumnya, ada tiga pasien yang merupakan wisatawan asing dibawa ke RSUP Sanglah, diduga terjangkit virus corona.

“Tiga pasien itu masih 'suspect' belum pasti, untuk menjelaskan itu perlu pemeriksaan swab dan sudah dikirim ke Jakarta belum ada hasilnya. Sementara kami rawat sebagai observasi dulu,” kata Sudartana.

Sebanyak tiga pasien tersebut, satu orang dewasa asal Meksiko dan dua anak-anak berusia sekitar 5 - 6 tahun yang berasal dari China.

"Satu pasien dari Meksiko ini memang sebelumnya dia dapat lama ada di China kemudian dia ke Filipina lalu ke Jakarta dan sejak seminggu lalu ada di Bali, dengan keluhan panas. Ada yang dirujuk dari RS BIMC dan ada juga yang datang sendiri ke Sanglah," katanya.

Baca juga: Pemprov Bali imbau industri pariwisata tak resah terkait virus corona
Baca juga: Bali siapkan stok obat antiviral antisipasi penyebaran virus Corona