Jakarta (ANTARA) - Perbankan Jepang Mizuho menyatakan minatnya untuk membiayai sebanyak 70 pelabuhan Pertamina yang ditawarkan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

Minat tersebut terungkap dalam pertemuan antara Bahlil dengan Senior Managing Executive Officer Mizuho Teiji Teramoto di Davos, Swiss. Pertemuan terjadi di sela kegiatan World Economic Forum (WEF) 2020.

"Kami mencoba mengkaji lebih dalam peluang ini, apalagi bila dimitrakan dengan swasta. Kita jumpa lagi di Jakarta," kata Teramoto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Menanggapi minat tersebut, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia berterima kasih atas kesiapan Mizuho untuk membiayai proyek-proyek investasi di Indonesia.

"Saya gembira dengan rencana atau minat Mizuho untuk memfasilitasi pembiayaan proyek-proyek investasi di Indonesia," kata Bahlil Lahadalia.

Bahlil Lahadalia mengatakan pihaknya dan tim di BKPM siap menindaklanjuti minat Mizuho tersebut. Dikatakannya, Mizuho bukan perusahaan baru di Indonesia karena perusahaan asal Jepang ini telah beroperasi di Tanah Air.

Namun BKPM berharap agar perusahaan ini dapat berperan lebih banyak dalam pembiayaan investasi di berbagai proyek pemerintah.

Ada pun sebanyak 70 pelabuhan laut yang diminati Mizuho merupakan milik Pertamina yang dulunya digunakan untuk berbagai kepentingan eksplorasi dan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM).

Pelabuhan-pelabuhan itu akan direvitalisasi untuk mendukung kebutuhan fasilitas impor minyak dan gas, yaitu dengan meningkatkan kapasitasnya.

Saat ini, sebanyak 70 persen pembiayaan Mizuho di Indonesia ditujukan untuk perusahaan Jepang baik berskala besar maupun Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

Mizuho Financial Group sendiri merupakan salah satu lembaga keuangan terbesar di Jepang dengan total aset sebesar 1,8 triliun dolar AS dan memiliki 505 cabang di Jepang dan di 38 negara.

Baca juga: Bahlil ajak Siemens berinvestasi di ibu kota baru

Baca juga: Di Davos, Bahlil bahas rencana ekspansi Mitsubishi Rp2,1 triliun