IHSG diprediksi bergerak variatif pada Jumat, dibayangi politik di AS
24 Januari 2020 09:50 WIB
Ilustrasi: Karyawan memfoto layar pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww).
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pagi dibuka melemah jelang libur tahun baru Imlek.
IHSG dibuka melemah 6,38 poin atau 0,1 persen ke posisi 6.242,84. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 1,75 poin atau 0,17 persen menjadi 1.022,84.
"Kami perkirakan pergerakan IHSG cenderung mixed seiring menjelang libur tahun baru Imlek," kata Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi di Jakarta, Jumat.
Menurut Lanjar, wabah Virus Corona yang dikhawatirkan menyebar ke berbagai negara tampaknya menjadi perhatian para investor.
Dari domestik, Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) 5 persen pada Januari 2020. Selain itu, BI juga menahan suku bunga deposit facility sebesar 4,25 persen dan suku bunga lending facility sebesar 5,75 persen.
Baca juga: BI: Kebijakan akomodatif, ruang penurunan suku bunga terbuka
Kebijakan Bank Indonesia itu didasari prospek pemulihan ekonomi dunia pada 2020 mulai terlihat dan mendukung berlanjutnya penurunan ketidakpastian pasar keuangan global.
Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah mengatakan kebijakan Bank Indonesia menjadi salah satu sentimen positif pada perdagangan saham Kamis (23/1) kemarin, namun diperkirakan sentimennya terbatas hari ini.
"Sementara faktor eksternal yang dibayangi ketidakpastian, terutama politik di AS bisa menyulitkan bagi IHSG untuk dapat beranjak ke teritorial positif pada perdagangan hari ini," ujar Alfiansyah.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei melemah 12,3 poin atau 0,05 persen ke 23.783,1, Indeks Hang Seng melemah 90,2 poin atau 0,32 persen ke 27.818,9, dan Indeks Straits Times menguat 2,84 poin atau 0,09 persen ke posisi 3.237,4.
Baca juga: Bursa Saham Tokyo dibuka menguat, terkerek rekor tertinggi Nasdaq
Baca juga: Bursa saham Hong Kong dibuka menguat 0,09 persen
Baca juga: Wall Street bervariasi, berita virus China dan laba kendalikan pasar
IHSG dibuka melemah 6,38 poin atau 0,1 persen ke posisi 6.242,84. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 1,75 poin atau 0,17 persen menjadi 1.022,84.
"Kami perkirakan pergerakan IHSG cenderung mixed seiring menjelang libur tahun baru Imlek," kata Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi di Jakarta, Jumat.
Menurut Lanjar, wabah Virus Corona yang dikhawatirkan menyebar ke berbagai negara tampaknya menjadi perhatian para investor.
Dari domestik, Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) 5 persen pada Januari 2020. Selain itu, BI juga menahan suku bunga deposit facility sebesar 4,25 persen dan suku bunga lending facility sebesar 5,75 persen.
Baca juga: BI: Kebijakan akomodatif, ruang penurunan suku bunga terbuka
Kebijakan Bank Indonesia itu didasari prospek pemulihan ekonomi dunia pada 2020 mulai terlihat dan mendukung berlanjutnya penurunan ketidakpastian pasar keuangan global.
Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah mengatakan kebijakan Bank Indonesia menjadi salah satu sentimen positif pada perdagangan saham Kamis (23/1) kemarin, namun diperkirakan sentimennya terbatas hari ini.
"Sementara faktor eksternal yang dibayangi ketidakpastian, terutama politik di AS bisa menyulitkan bagi IHSG untuk dapat beranjak ke teritorial positif pada perdagangan hari ini," ujar Alfiansyah.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei melemah 12,3 poin atau 0,05 persen ke 23.783,1, Indeks Hang Seng melemah 90,2 poin atau 0,32 persen ke 27.818,9, dan Indeks Straits Times menguat 2,84 poin atau 0,09 persen ke posisi 3.237,4.
Baca juga: Bursa Saham Tokyo dibuka menguat, terkerek rekor tertinggi Nasdaq
Baca juga: Bursa saham Hong Kong dibuka menguat 0,09 persen
Baca juga: Wall Street bervariasi, berita virus China dan laba kendalikan pasar
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020
Tags: