Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengingatkan pentingnya transformasi ekonomi yang inklusif dan berdaya saing dalam Pertemuan Tahunan Forum Ekonomi Dunia yang berlangsung di Davos, Swiss.

Airlangga dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Kamis, mengatakan transformasi ekonomi ini dapat mendukung pencapaian kinerja ekonomi, yang telah tumbuh stabil dalam kisaran lima persen, meski kondisi global masih diliputi ketidakpastian.

"Dengan modalitas yang dimiliki serta pelaksanaan economic transformation, kita percaya diri bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia akan positif di tengah kondisi perekonomian global yang menghadapi ketidakpastian," kata Airlangga.

Airlangga saat menjadi panelis pada sesi "Government’s Strategy: Advancing Nation’s Productivity and Export" memaparkan upaya pemerintah dalam melakukan berbagai kebijakan afirmatif sebagai pilar utama transformasi ekonomi.

Kebijakan itu antara lain simplifikasi peraturan nasional melalui Omnibus Law, khususnya RUU Cipta Lapangan Kerja dan RUU Perpajakan, hingga kebijakan yang fokus pada peningkatan investasi di sektor industri yang memberikan nilai tambah tinggi.

"Hal tersebut diharapkan akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia diatas enam persen dalam kurun waktu 2020-2024," kata Airlangga dalam acara yang berlangsung di Indonesia Paviliun tersebut.

Selanjutnya, Airlangga bersama Menko Kemaritiman dan Investasi, Menteri Perindustrian, Menteri Komunikasi dan Informasi, serta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menghadiri forum "Multilateral Meeting on WEF ASEAN Summit 2020".

Dalam forum yang bertempat di Davos Congress Centre dan dihadiri oleh pelaku usaha itu dibahas juga mengenai rencana pelaksanaan pertemuan WEF on ASEAN pada Juli 2020 yang bertempat di Indonesia.

Pertemuan WEF on ASEAN ini diharapkan dapat menjadi sarana tukar gagasan terkait beberapa topik yang penting bagi perkembangan kawasan ASEAN dan Indo-Pasifik seperti pembangunan infrastruktur, konektivitas, pengembangan industri, dan pelestarian lingkungan.

Bertemu Ratu Maxima

Dalam kesempatan yang sama, Airlangga mengadakan pertemuan dengan Ratu Maxima dari Belanda sebagai Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Keuangan Inklusif untuk berbagi kisah mengenai perkembangan keuangan inklusif di Indonesia.

Airlangga menyambut positif rencana keberlanjutan kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan Ratu Maxima dalam mendorong inklusi keuangan di Indonesia, khususnya melalui berbagai skema yang dapat menyertakan kelompok masyarakat di lapisan bawah.

Mantan Menteri Perindustrian ini juga melakukan pertemuan bilateral untuk membahas peluang kerja sama ekonomi dengan ATKearney Global, Prudential, Menteri UKM dan Startup Korea Selatan, serta ArcelorMittal.

Baca juga: Menperin ungkap potensi RI kepada calon investor di WEF 2020

Baca juga: Airlangga ajak industri tingkatkan kapasitas SDM Indonesia dalam WEF

Baca juga: Paviliun Indonesia WEF 2020 jadi ajang perkenalkan peluang investasi