Yogyakarta (ANTARA) - Menteri Sosial Republik Indonesia Juliari P Batubara mengharapkan balai-balai pelayanan kesejahteraan sosial milik Kementerian Sosial dapat menghasilkan produk-produk penelitian dan pengembangan program kesejahteraan sosial yang aplikatif.

"Peran balai-balai atau UPT (Unit Pelaksana Teknis) Balai Besar Penelitian dan Pengembangan itu bagaimana bisa menghasilkan produk-produk penelitian, produk-produk pengembangan yang aplikatif," kata Mensos di Yogyakarta, Kamis.

Hal itu dikatakan Mensos usai melakukan kunjungan kerja ke Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial (BBPPPKS) Yogyakarta.

Menurut Mensos, balai-balai besar seperti BBPPPKS Yogyakarta perlu menghasilkan produk aplikatif karena masyarakat yang memerlukan pelayanan kesejahteraan sosial terus mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan.

"Sekarang dengan lima tahun lalu, dengan lima tahun ke depan pasti berubah, fenomena-fenomenanya kan harus kita perhatikan, sehingga hasil-hasil penelitian dan pengembangan juga harus sesuai dengan perubahan-perubahan tren, atau fenomena yang ada di tengah masyarakat," katanya.

Mensos mengatakan, balai-balai juga harus menghasilkan produk pengembangan dalam program kesejahteraan sosial yang aplikatif bagi disabilitas.

"Aplikasi untuk teman-teman disabilitas coba dipikirkan, agar bisa diakses saudara-saudara yang disabilitas dengan satu program misalnya, oleh karena itu program-program perlu diketahui lebih banyak lagi," katanya.

Sedangkan terkait kunjungan ke BBPPPKS Yogyakarta ini, Mensos menyatakan merupakan kunjungan yang pertama di Yogyakarta setelah menjabat sebagai menteri, dan pada kesempatan itu Mensos juga memberikan arahan kepada para staf Kemensos.

"Tujuannya melihat keadaan dan situasinya, bertemu dengan para staf, pegawai di sini, ini kan kunjungan saya pertama ke Yogyakarta selama jadi Mensos. Jadi apa yang bisa kita lakukan, apa yang kita perbaiki, tentunya menyampaikan beberapa pesan pesan penting," katanya.