Kupang, Nusa Tenggara Timur (ANTARA) - Serangan demam berdarah dengue (DBD) selama Januari 2020 meliputi 17 kecamatan di Kabupaten Sikka serta mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan 184 orang menjalani perawatan di rumah sakit menurut data pemerintah kabupaten setempat.

"Berdasarkan data pada Pemerintah Kabupaten Sikka sudah 17 kecamatan yang terserang penyakit DBD dari 21 kecamatan di Kabupaten Sikka," kata Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Sikka Awales Syukur saat dihubungi dari Kupang, Kamis.

Cuaca yang tidak menentu di Kabupaten Sikka membuat nyamuk penular virus dengue berkembang biak dan menyebabkan penyakit demam berdarah dengue cepat menyebar.

Oleh karena itu, Awales mengatakan, pemerintah menggerakkan warga untuk menggiatkan upaya pemberantasan sarang nyamuk dan pemeliharaan kebersihan lingkungan.

Selain itu, menurut dia, Bupati Sikka Fransiskus R Diogo telah menginstruksikan seluruh fasilitas kesehatan siaga memberikan pelayanan kepada pasien DBD.

"Pasien DBD di Kabupaten Sikka saat ini memang sangat banyak sehingga RSUD TC Hillers menjadi kewalahan dalam menangani pasien DBD. Pemerintah telah menginstruksikan kepada semua rumah sakit swasta untuk ikut melayani pasien DBD yang membutuhkan pelayanan medis," katanya.
​​​​​​​
Ia mengatakan bahwa saat ini hanya empat kecamatan di Kabupaten Sikka yang dinyatakan aman dari penularan DBD yakni Kecamatan Palue, Nele, Waiblama, dan Mapitara.

Baca juga:
Kabupaten Sikka tetapkan status kejadian luar biasa DBD
Dua orang meninggal, 150 orang dirawat akibat serangan DBD di Sikka