Tissa Biani belum kapok main film horor
22 Januari 2020 20:06 WIB
Tissa Biani di sela-sela jumpa pers dan peluncuran trailer serta poster film "KKN: di Desa Penari" di MD Place, Jakarta, Rabu (22/1/2020). (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira)
Jakarta (ANTARA) - Aktris Tissa Biani mengatakan dirinya belum merasa kapok untuk berakting di film berjenis horor. Setelah muncul di film "Makmum" (2019), kini ia hadir sebagai tokoh Nur dalam film "KKN: di Desa Penari".
"Ini film horor kedua setelah 'Makmum'. Kalau kapok, ya kita lihat aja apa bakalan ada yang kedua (film 'KKN: di Desa Penari'). Tapi sebenarnya mungkin aku udah lebih paham risikonya (main di film horor)," kata Tissa saat ditemui di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Demi "KKN: Di Desa Penari", Tissa Biani belajar Bahasa Jawa dan
Menurut Tissa, bermain di film horor memiliki risiko yang cukup menantang. Misalnya, jadwal syuting yang dominan di malam hari, hingga beban fisik dan mental yang terkadang ikut mempengaruhi kesiapan sebelum proses syuting berlangsung.
"Risiko main di film horor mulai dari harus syuting malam dan siap pulang pagi. Lalu (di film ini) juga banyak syuting di hutan, yang menuntut kita untuk siap mental dan fisik juga," kata dara kelahiran tahun 2002 itu.
Berbagai kejadian aneh pun kerap menghampiri Tissa ketika tengah berada di proses syuting. Namun, ia mengaku berusaha untuk berpikir positif dan logis.
Baca juga: MD Pictures akan buat sembilan film cerita horor SimpleMan
"Sempat kayak 'ketempelan', di hotel aku mengigau enggak jelas. Antara sadar enggak sadar, merasakan aura yang enggak enak aja, tapi ya mungkin lagi capek juga," paparnya.
"Tapi ya, aku memang sudah siap sama risiko-risiko (bermain di film horor) yang seperti itu," ujar Tissa lebih lanjut.
Sementara itu, film "KKN: di Desa Penari" diangkat dari sebuah cerita yang dibuat oleh Simpleman, yang sempat viral pada 2019.
Selain Tissa Biani, film ini juga dibintangi oleh Adinda Thomas, Aghniny Haque, Calvin Jeremy, dan Achmad Megantara.
Film yang disutradarai oleh Awi Suryadi dan diproduseri oleh Manoj Punjabi ini dijadwalkan tayang di bioskop pada 19 Maret.
Baca juga: Adinda Thomas dililit tiga ular sanca di film "KKN: di Desa Penari"
Baca juga: Film "KKN: Di Desa Penari" rilis cuplikan dan poster
"Ini film horor kedua setelah 'Makmum'. Kalau kapok, ya kita lihat aja apa bakalan ada yang kedua (film 'KKN: di Desa Penari'). Tapi sebenarnya mungkin aku udah lebih paham risikonya (main di film horor)," kata Tissa saat ditemui di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Demi "KKN: Di Desa Penari", Tissa Biani belajar Bahasa Jawa dan
Menurut Tissa, bermain di film horor memiliki risiko yang cukup menantang. Misalnya, jadwal syuting yang dominan di malam hari, hingga beban fisik dan mental yang terkadang ikut mempengaruhi kesiapan sebelum proses syuting berlangsung.
"Risiko main di film horor mulai dari harus syuting malam dan siap pulang pagi. Lalu (di film ini) juga banyak syuting di hutan, yang menuntut kita untuk siap mental dan fisik juga," kata dara kelahiran tahun 2002 itu.
Berbagai kejadian aneh pun kerap menghampiri Tissa ketika tengah berada di proses syuting. Namun, ia mengaku berusaha untuk berpikir positif dan logis.
Baca juga: MD Pictures akan buat sembilan film cerita horor SimpleMan
"Sempat kayak 'ketempelan', di hotel aku mengigau enggak jelas. Antara sadar enggak sadar, merasakan aura yang enggak enak aja, tapi ya mungkin lagi capek juga," paparnya.
"Tapi ya, aku memang sudah siap sama risiko-risiko (bermain di film horor) yang seperti itu," ujar Tissa lebih lanjut.
Sementara itu, film "KKN: di Desa Penari" diangkat dari sebuah cerita yang dibuat oleh Simpleman, yang sempat viral pada 2019.
Selain Tissa Biani, film ini juga dibintangi oleh Adinda Thomas, Aghniny Haque, Calvin Jeremy, dan Achmad Megantara.
Film yang disutradarai oleh Awi Suryadi dan diproduseri oleh Manoj Punjabi ini dijadwalkan tayang di bioskop pada 19 Maret.
Baca juga: Adinda Thomas dililit tiga ular sanca di film "KKN: di Desa Penari"
Baca juga: Film "KKN: Di Desa Penari" rilis cuplikan dan poster
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: