Atas persetujuan parlemen, Yunani punya presiden perempuan pertama
22 Januari 2020 18:51 WIB
Presiden Dewan Negara, pengadilan administrasi top Yunani, Katerina Sakellaropoulou berbicara selama sebuah acara di Athena, Yunani, 18 Oktober 2018. ANTARA/vassilis rebapis/eurokinjssi via Reuters/pri.
Athena (ANTARA) - Katerina Sakellaropoulou akan dinobatkan sebagai perempuan pertama yang mengisi jabatan presiden Yunani setelah pemilihan di parlemen memenangkannya pada Rabu.
Sakellaropoulou, yang saat ini menjabat ketua Dewan Negara yang merupakan mahkamah administratif tertinggi Yunani, akan menggantikan Presiden Prokopis Pavlopoulos usai masa jabatannya berakhir pada Maret mendatang.
Sebanyak 261 dari 300 anggota parlemen memberikan hak suara mereka untuk mendukung Sakellaropoulou yang berasal dari partai konservatif itu, termasuk mereka yang berasal dari pihak oposisi seperti partai sayap kiri Syriza yang kalah dalam pemilihan umum Juli 2019 lalu.
Dalam sejarah politik Yunani, Sakellaropoulou juga merupakan perempuan pertama yang menjabat sebagai ketua Dewan Negara setelah ia didukung oleh partai sayap kiri pada masa itu.
Perempuan berusia 67 tahun yang saat ini tinggal di pusat kota Athena dan dikenal aktif di sosial media tersebut, telah menulis berbagai jurnal mengenai perlindungan lingkungan serta mengetuai lembaga masyarakat dalam bidang hukum lingkungan.
Selama berpuluh-puluh tahun, kegagalan parlemen dalam memilih presiden untuk Yunani bisa berujung pada pemilihan umum yang berantakan.
Menyusul reformasi belakangan ini, proses pemilihan presiden di parlemen bisa dilakukan hingga lima putaran dengan ambang perolehan mulai dari 200 suara hingga menjadi suara terbanyak dari anggota parlemen yang hadir.
Sumber: Reuters
Baca juga: PM Yunani seru pemilihan dini setelah partainya kalah
Baca juga: Pemimpin oposisi Yunani: PM harus mundur
Sakellaropoulou, yang saat ini menjabat ketua Dewan Negara yang merupakan mahkamah administratif tertinggi Yunani, akan menggantikan Presiden Prokopis Pavlopoulos usai masa jabatannya berakhir pada Maret mendatang.
Sebanyak 261 dari 300 anggota parlemen memberikan hak suara mereka untuk mendukung Sakellaropoulou yang berasal dari partai konservatif itu, termasuk mereka yang berasal dari pihak oposisi seperti partai sayap kiri Syriza yang kalah dalam pemilihan umum Juli 2019 lalu.
Dalam sejarah politik Yunani, Sakellaropoulou juga merupakan perempuan pertama yang menjabat sebagai ketua Dewan Negara setelah ia didukung oleh partai sayap kiri pada masa itu.
Perempuan berusia 67 tahun yang saat ini tinggal di pusat kota Athena dan dikenal aktif di sosial media tersebut, telah menulis berbagai jurnal mengenai perlindungan lingkungan serta mengetuai lembaga masyarakat dalam bidang hukum lingkungan.
Selama berpuluh-puluh tahun, kegagalan parlemen dalam memilih presiden untuk Yunani bisa berujung pada pemilihan umum yang berantakan.
Menyusul reformasi belakangan ini, proses pemilihan presiden di parlemen bisa dilakukan hingga lima putaran dengan ambang perolehan mulai dari 200 suara hingga menjadi suara terbanyak dari anggota parlemen yang hadir.
Sumber: Reuters
Baca juga: PM Yunani seru pemilihan dini setelah partainya kalah
Baca juga: Pemimpin oposisi Yunani: PM harus mundur
Penerjemah: Suwanti
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: