Wamenhan dorong pemanfaatan produk industri pertahanan dalam negeri
22 Januari 2020 15:56 WIB
Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono (tiga dari kiri), saat meninjau stan pameran alutsista bersamaan dengan Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan, di Kantor Kemenhan, Jakarta, Rabu (22/1/2020). ANTARA/Zuhdiar Laeis/pri.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono mendorong pemanfaatan produk-produk buatan industri pertahanan lokal seiring penguatan industri pertahanan dalam negeri.
"Mimpinya seperti kaya DARPA kalau di Amerika," katanya, di sela meninjau pameran alat utama sistem persenjataan (alutsista) di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu.
Pameran alutsista buatan dalam negeri, baik BUMN maupun swasta itu digelar bersamaan dengan Rapat Pimpinan Kemenhan yang berlangsung selama dua hari, yakni 22-23 Januari 2020.
Baca juga: Wamenhan buka rapim susun program pertahanan lima tahun
Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) yang dimaksud adalah badan yang bertanggung jawab untuk pengembangan teknologi militer Amerika Serikat.
Trenggono mencontohkan PT Dirgantara Indonesia (DI) yang telah berhasil memproduksi pesawat CN 235 sehingga akan terus dikuatkan pengembangannya.
"Jadi, PT DI nanti, kalau perlu sampai 15 tahun ke depan, supaya bisa mencapai visinya Presiden. PT DI harus kuat, khususnya yang kuat di CN 235," tuturnya.
Baca juga: Wamenhan: Ghana dan Filipina pangsa prospektif alutsista Indonesia
Dengan konsolidasi yang dilakukan, ia berharap TNI dari tiga matra juga bisa menggunakan pesawat terbang buatan PT DI, termasuk CN 235 untuk memenuhi seluruh kebutuhan pesawat angkutnya.
"Demikian juga kapal, kita juga ingin membangun kapal. Jadi, kita berharap khususnya TNI Angkatan Laut membangun kapl di PT PAL sehingga PT PAL menjadi kuat," ujarnya menegaskan.
Baca juga: Wamenhan: Ketersediaan energi listrik indikator kuatnya suatu negara
Baca juga: Wamenhan: Industri strategis perlu kembangkan pertahanan siber
Baca juga: Wamenhan fokus pengembangan industri pertahanan
"Mimpinya seperti kaya DARPA kalau di Amerika," katanya, di sela meninjau pameran alat utama sistem persenjataan (alutsista) di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu.
Pameran alutsista buatan dalam negeri, baik BUMN maupun swasta itu digelar bersamaan dengan Rapat Pimpinan Kemenhan yang berlangsung selama dua hari, yakni 22-23 Januari 2020.
Baca juga: Wamenhan buka rapim susun program pertahanan lima tahun
Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) yang dimaksud adalah badan yang bertanggung jawab untuk pengembangan teknologi militer Amerika Serikat.
Trenggono mencontohkan PT Dirgantara Indonesia (DI) yang telah berhasil memproduksi pesawat CN 235 sehingga akan terus dikuatkan pengembangannya.
"Jadi, PT DI nanti, kalau perlu sampai 15 tahun ke depan, supaya bisa mencapai visinya Presiden. PT DI harus kuat, khususnya yang kuat di CN 235," tuturnya.
Baca juga: Wamenhan: Ghana dan Filipina pangsa prospektif alutsista Indonesia
Dengan konsolidasi yang dilakukan, ia berharap TNI dari tiga matra juga bisa menggunakan pesawat terbang buatan PT DI, termasuk CN 235 untuk memenuhi seluruh kebutuhan pesawat angkutnya.
"Demikian juga kapal, kita juga ingin membangun kapal. Jadi, kita berharap khususnya TNI Angkatan Laut membangun kapl di PT PAL sehingga PT PAL menjadi kuat," ujarnya menegaskan.
Baca juga: Wamenhan: Ketersediaan energi listrik indikator kuatnya suatu negara
Baca juga: Wamenhan: Industri strategis perlu kembangkan pertahanan siber
Baca juga: Wamenhan fokus pengembangan industri pertahanan
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020
Tags: