Paviliun Indonesia WEF 2020 jadi ajang perkenalkan peluang investasi
22 Januari 2020 15:09 WIB
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam pembukaan Paviliun Indonesia di World Economic Forum (WEF) 2020 di Davos, Swiss. ANTARA/HO BKPM/aa.
Jakarta (ANTARA) - Paviliun Indonesia di ajang World Economic Forum (WEF) 2020 di Davos, Swiss, resmi dibuka Selasa (21/1) dan dinilai jadi ajang untuk memperkenalkan kepada dunia akan peluang investasi di Indonesia.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, melihat pentingnya Indonesia hadir di tengah kegiatan WEF 2020 bukan hanya sebagai ajang promosi minuman dan makanan khas Indonesia, namun membuka wawasan kepada dunia akan sektor-sektor usaha yang menjanjikan di Indonesia.
Baca juga: Di Davos, Bahlil bahas rencana ekspansi Mitsubishi Rp2,1 triliun
"Davos kan menjadi magnet para petinggi dunia saat ini. Mereka semua punya agenda padat dan meeting sana-sini walaupun dengan udara dingin macam ini. Supaya santai kita tawarkan makan nasi kuning, lalu minum kopi Indonesia. Kita ajak ngobrol-ngobrol soal Indonesia saat mampir ke Paviliun. Disinilah relasi akan terjalin," kata Bahlil.
Menurut mantan Ketua Umum Hipmi itu, dengan karakter kegiatan WEF yang lebih menjadi ajang jejaring antarpeserta, BKPM tidak langsung berharap kesepakatan investasi besar.
"Beda kalau di sini. Ngobrol-ngobrol dulu sambil ngopi. Ceritakan investasi Indonesia itu bagaimana. Bagaimana Pak Jokowi ingin memberikan karpet merah kepada investor, terutama setelah Inpres No. 7/2019 dibuat, karena banyak yang sama sekali masih belum kenal dengan Indonesia. Dari situ pintu masuk kita menjalin percaya," ungkapnya.
Bahlil juga meyakinkan bahwa negara akan hadir bagi investor, mendampingi proyeknya hingga eksekusi.
"Negara akan hadir. Kalau menghadapi masalah BKPM akan mendampingi hingga menemukan solusinya. Saat ini Indonesia sudah lebih baik, lebih cepat dan lebih pasti," ujarnya.
Paviliun Indonesia secara resmi dibuka Selasa (21/1) oleh Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Sajian nasi kuning tumpeng menjadi andalan untuk menyambut tamu-tamu yang mengunjungi Paviliun Indonesia di World Economic Forum (WEF) 2020 di Davos, Swiss.
Perusahaan besar seperti Astra, Lippo Group, Indofood, Indika, April, Traveloka, Tokopedia, Gojek dan WIR Group turut memberikan dukungannya di Paviliun Indonesia yang dibuka selama WEF berlangsung tanggal 21-24 Januari 2020.
Paviliun itu diinisiasi oleh BKPM dengan dukungan dari Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian BUMN dan Perwakilan RI di Swiss.
Baca juga: Promosikan perdagangan, Pavililiun Indonesia hadir di WEF Davos
Baca juga: Di WEF Davos, Luhut undang investor kembangkan pendanaan karbon
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, melihat pentingnya Indonesia hadir di tengah kegiatan WEF 2020 bukan hanya sebagai ajang promosi minuman dan makanan khas Indonesia, namun membuka wawasan kepada dunia akan sektor-sektor usaha yang menjanjikan di Indonesia.
Baca juga: Di Davos, Bahlil bahas rencana ekspansi Mitsubishi Rp2,1 triliun
"Davos kan menjadi magnet para petinggi dunia saat ini. Mereka semua punya agenda padat dan meeting sana-sini walaupun dengan udara dingin macam ini. Supaya santai kita tawarkan makan nasi kuning, lalu minum kopi Indonesia. Kita ajak ngobrol-ngobrol soal Indonesia saat mampir ke Paviliun. Disinilah relasi akan terjalin," kata Bahlil.
Menurut mantan Ketua Umum Hipmi itu, dengan karakter kegiatan WEF yang lebih menjadi ajang jejaring antarpeserta, BKPM tidak langsung berharap kesepakatan investasi besar.
"Beda kalau di sini. Ngobrol-ngobrol dulu sambil ngopi. Ceritakan investasi Indonesia itu bagaimana. Bagaimana Pak Jokowi ingin memberikan karpet merah kepada investor, terutama setelah Inpres No. 7/2019 dibuat, karena banyak yang sama sekali masih belum kenal dengan Indonesia. Dari situ pintu masuk kita menjalin percaya," ungkapnya.
Bahlil juga meyakinkan bahwa negara akan hadir bagi investor, mendampingi proyeknya hingga eksekusi.
"Negara akan hadir. Kalau menghadapi masalah BKPM akan mendampingi hingga menemukan solusinya. Saat ini Indonesia sudah lebih baik, lebih cepat dan lebih pasti," ujarnya.
Paviliun Indonesia secara resmi dibuka Selasa (21/1) oleh Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Sajian nasi kuning tumpeng menjadi andalan untuk menyambut tamu-tamu yang mengunjungi Paviliun Indonesia di World Economic Forum (WEF) 2020 di Davos, Swiss.
Perusahaan besar seperti Astra, Lippo Group, Indofood, Indika, April, Traveloka, Tokopedia, Gojek dan WIR Group turut memberikan dukungannya di Paviliun Indonesia yang dibuka selama WEF berlangsung tanggal 21-24 Januari 2020.
Paviliun itu diinisiasi oleh BKPM dengan dukungan dari Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian BUMN dan Perwakilan RI di Swiss.
Baca juga: Promosikan perdagangan, Pavililiun Indonesia hadir di WEF Davos
Baca juga: Di WEF Davos, Luhut undang investor kembangkan pendanaan karbon
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020
Tags: