Pemkot pastikan Surabaya tetap markas Persebaya
22 Januari 2020 13:57 WIB
Kabid Sarpras Dispora Kota Surabaya Edi Santoso (kiri) saat Rapat Koordinasi bersama manajemen tim dan perwakilan Bonek membahas markas Persebaya di Kantor Dispora Surabaya, Rabu (22/01/2020). (ANTARA FOTO/Fiqih Arfani)
Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota memastikan Surabaya tetap markas dan Stadion Gelora Bung Tomo sebagai kandang Persebaya untuk mengarungi Liga 1 musim kompetisi 2020.
"Berdasarkan hasil pertemuan, Persebaya tetap bisa main di Stadion GBT," ujar Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya Edi Santoso ditemui usai Rapat Koordinasi dengan manajemen tim dan perwakilan Bonek (julukan suporter Persebaya) di Surabaya, Rabu.
Namun, penggunaan stadion berkapasitas 50 ribu penonton tersebut hanya bisa sampai akhir Juli 2020 dengan alasan pergantian rumput lapangan saat renovasi menjelang Piala Dunia U-20 tahun depan.
Baca juga: Wali Kota Surabaya tinjau pembangunan lapangan baru di Stadion GBT
"Selama rumput belum diganti, Persebaya bisa main dan yang pasti silakan tetap dengan penonton," ucap Cak Edi, sapaan akrabnya.
Terkait penonton, kata dia, akan dibahas lebih lanjut tentang berapa kapasitasnya, sebab saat ada pemasangan kursi tunggal atau single seat, akan dikurangi jumlah kursi terpasang karena posisi yang belum sempurna.
Setelah Juli, ia juga menegaskan Persebaya dipersilakan bertanding di Stadion Gelora 10 November Jalan Tambak Sari Surabaya.
Bahkan, kata dia, pada pekan kedua Juni 2020 akan dirapatkan dan dibahas teknis bersama ahli konstruksi.
Baca juga: Perencanaan penataan Stadion GBT Surabaya dibantu British Council
Baca juga: Anggaran pembenahan Stadion GBT untuk Piala Dunia U-20 siap ditambah
"Ini kaitannya dengan pengamanan. Kalau terkait banyak orang, maka yang dibahas adalah konstruksi stadion dan bicara dengan ahli," katanya.
Sebelumnya, suporter Persebaya, Bonek Mania, melakukan protes dengan cara memasang spanduk dan menempel selebaran di berbagai titik di "Kota Pahlawan" karena khawatir tim kesayangannya tak bisa berlaga di Surabaya.
Di selebaran, berbagai kalimat bernada protes dan harapan agar Stadion GBT tetap bisa dipergunakan sebagai kandang Persebaya meski dilakukan renovasi menjelang Piala Dunia U-20 tahun 2021.
Sementara itu, pada rakor yang digelar di Kantor Dispora Surabaya tersebut diputuskan tiga hasil, yakni pertama selama rumput lapangan belum dibongkar, lapangan bisa digunakan dan pertandingan bisa dilangsungkan di Stadion GBT sampai akhir Juli 2020.
Kedua, pada pekan kedua Juni akan dirapatkan lanjutan berkaitan dengan persiapan penggunaan Gelora 10 November.
Terakhir, Persebaya dapat melakukan pertandingan di Kota Surabaya, baik di GBT atau Gelora 10 November dengan memperhatikan ketentuan nomor 1 dan 2 di atas selama tahun 2020.
"Berdasarkan hasil pertemuan, Persebaya tetap bisa main di Stadion GBT," ujar Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya Edi Santoso ditemui usai Rapat Koordinasi dengan manajemen tim dan perwakilan Bonek (julukan suporter Persebaya) di Surabaya, Rabu.
Namun, penggunaan stadion berkapasitas 50 ribu penonton tersebut hanya bisa sampai akhir Juli 2020 dengan alasan pergantian rumput lapangan saat renovasi menjelang Piala Dunia U-20 tahun depan.
Baca juga: Wali Kota Surabaya tinjau pembangunan lapangan baru di Stadion GBT
"Selama rumput belum diganti, Persebaya bisa main dan yang pasti silakan tetap dengan penonton," ucap Cak Edi, sapaan akrabnya.
Terkait penonton, kata dia, akan dibahas lebih lanjut tentang berapa kapasitasnya, sebab saat ada pemasangan kursi tunggal atau single seat, akan dikurangi jumlah kursi terpasang karena posisi yang belum sempurna.
Setelah Juli, ia juga menegaskan Persebaya dipersilakan bertanding di Stadion Gelora 10 November Jalan Tambak Sari Surabaya.
Bahkan, kata dia, pada pekan kedua Juni 2020 akan dirapatkan dan dibahas teknis bersama ahli konstruksi.
Baca juga: Perencanaan penataan Stadion GBT Surabaya dibantu British Council
Baca juga: Anggaran pembenahan Stadion GBT untuk Piala Dunia U-20 siap ditambah
"Ini kaitannya dengan pengamanan. Kalau terkait banyak orang, maka yang dibahas adalah konstruksi stadion dan bicara dengan ahli," katanya.
Sebelumnya, suporter Persebaya, Bonek Mania, melakukan protes dengan cara memasang spanduk dan menempel selebaran di berbagai titik di "Kota Pahlawan" karena khawatir tim kesayangannya tak bisa berlaga di Surabaya.
Di selebaran, berbagai kalimat bernada protes dan harapan agar Stadion GBT tetap bisa dipergunakan sebagai kandang Persebaya meski dilakukan renovasi menjelang Piala Dunia U-20 tahun 2021.
Sementara itu, pada rakor yang digelar di Kantor Dispora Surabaya tersebut diputuskan tiga hasil, yakni pertama selama rumput lapangan belum dibongkar, lapangan bisa digunakan dan pertandingan bisa dilangsungkan di Stadion GBT sampai akhir Juli 2020.
Kedua, pada pekan kedua Juni akan dirapatkan lanjutan berkaitan dengan persiapan penggunaan Gelora 10 November.
Terakhir, Persebaya dapat melakukan pertandingan di Kota Surabaya, baik di GBT atau Gelora 10 November dengan memperhatikan ketentuan nomor 1 dan 2 di atas selama tahun 2020.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020
Tags: