Dokter China yang selidiki wabah virus corona mengaku terinfeksi
22 Januari 2020 11:58 WIB
Sejumlah warga memakai masker saat berjalan menuju stasiun bawah tanah kereta subway di Kota Beijing, China, Selasa (21/1/2020). Wabah virus korona seperti Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) yang menyebar di China dan mencapai tiga negara Asia lainnya disebut-sebut bisa menular dari manusia ke manusia. Hal itu diungkapkan ilmuwan pemerintah China jelang pertemuan darurat yang akan digelar oleh World Health Organization (WHO). ANTARA FOTO/REUTERS/Jason Lee/wsj.
Beijing (ANTARA) - Seorang dokter China yang menyelidiki wabah virus baru mematikan di pusat kota China mengaku dirinya terinfeksi.
Wang Guangfa, Kepala Departemen Pengobatan Paru di Peking University First Hospital di Beijing, menjadi bagian dari tim ahli yang awal bulan ini mengunjungi Wuhan, tempat asal virus corona.
Stasiun TV pemerintah melaporkan pada Rabu pagi bahwa Wang sedang dalam perawatan isolasi sejak Selasa lantaran diduga terinfeksi virus corona baru.
"Saya terdiagnosa dan kondisi saya baik-baik saja," kata Wang kepada Cable TV Hong Kong pada Selasa, menyampaikan terima kasih atas perhatian masyarakat terhadap dirinya.
Jumlah korban meninggal akibat jenis virus korona yang mirip dengan flu, yang dikonfirmasi oleh pejabat dapat ditularkan ke sesama manusia, bertambah menjadi enam orang hingga Selasa. Jumlah kasus virus corona yang dilaporkan naik menjadi lebih dari 300 kasus. Sementara 15 petugas medis juga ikut terinfeksi.
Wang, yang melakukan penelitian tentang infeksi saluran pernapasan berat (SARS) pada 2003, mengatakan sedang menjalani perawatan medis dan akan segera mendapat suntikan. Ia tak menceritakan bagaimana dirinya dapat terinfeksi virus tersebut.
"Saya tak mau semua orang terlalu memperhatikan kondisi saya," katanya kepada kanal berita tersebut.
Pada 10 Januari Wang mengatakan kepada media pemerintah bahwa wabah virus corona tampaknya terkendali, dengan sebagian besar pasien menunjukkan gejala ringan dan beberapa di antaranya sudah diperbolehkan pulang.
Wang tak dapat dihubungi oleh Reuters pada Selasa.
Sumber: Reuters
Baca juga: AS konfirmasi kasus pertama virus korona China
Baca juga: Pemimpin China tekankan kerja sama internasional tanggulangi pneumonia
Baca juga: China: Orang keempat kasus pneumonia di Wuhan meninggal
Wang Guangfa, Kepala Departemen Pengobatan Paru di Peking University First Hospital di Beijing, menjadi bagian dari tim ahli yang awal bulan ini mengunjungi Wuhan, tempat asal virus corona.
Stasiun TV pemerintah melaporkan pada Rabu pagi bahwa Wang sedang dalam perawatan isolasi sejak Selasa lantaran diduga terinfeksi virus corona baru.
"Saya terdiagnosa dan kondisi saya baik-baik saja," kata Wang kepada Cable TV Hong Kong pada Selasa, menyampaikan terima kasih atas perhatian masyarakat terhadap dirinya.
Jumlah korban meninggal akibat jenis virus korona yang mirip dengan flu, yang dikonfirmasi oleh pejabat dapat ditularkan ke sesama manusia, bertambah menjadi enam orang hingga Selasa. Jumlah kasus virus corona yang dilaporkan naik menjadi lebih dari 300 kasus. Sementara 15 petugas medis juga ikut terinfeksi.
Wang, yang melakukan penelitian tentang infeksi saluran pernapasan berat (SARS) pada 2003, mengatakan sedang menjalani perawatan medis dan akan segera mendapat suntikan. Ia tak menceritakan bagaimana dirinya dapat terinfeksi virus tersebut.
"Saya tak mau semua orang terlalu memperhatikan kondisi saya," katanya kepada kanal berita tersebut.
Pada 10 Januari Wang mengatakan kepada media pemerintah bahwa wabah virus corona tampaknya terkendali, dengan sebagian besar pasien menunjukkan gejala ringan dan beberapa di antaranya sudah diperbolehkan pulang.
Wang tak dapat dihubungi oleh Reuters pada Selasa.
Sumber: Reuters
Baca juga: AS konfirmasi kasus pertama virus korona China
Baca juga: Pemimpin China tekankan kerja sama internasional tanggulangi pneumonia
Baca juga: China: Orang keempat kasus pneumonia di Wuhan meninggal
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2020
Tags: