Kurangi kantong kresek, Pasar Tebet Barat dan Timur jadi percontohan
21 Januari 2020 22:00 WIB
Pedagang di Pasar Tebet Barat, Jakarta Selatan menggunakan kantong plastik sekali pakai berwarna hitam untuk membungkus daun bawang belanjaan pembeli, Selasa (21/1/2020) (ANTARA/Laily Rahmawaty)
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan menunjuk Pasar Tebet Barat dan Pasar Tebet Timur sebagai percontohan gerakan pengurangan kantong kresek atau kantong plastik sekali pakai.
"Kita ingin coba di Pasar Tebet Barat dan Tebet Timur karena ada semangat yang luar biasa dari RT, RW di sini," kata Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji, Selasa.
Menurut Isnawa, ada kemauan yang kuat dari pemerintah kecamatan dan kelurahan serta PD Pasar Tebet Barat dan Pasar Tebet Timur untuk mengurangi penggunaan kantong kresek.
Selain itu adanya landasan hukum yang kuat yakni Peraturan Gubernur Nomor 142 Tahun 2019 tentang larangan kantong plastik sekali pakai bagi pusat perbelanjaan, toko, swalayan, dan pasar rakyat sebagai landasan Pemkot Jaksel untuk memulai sosialisasi tidak lagi menggunakan kantong plastik sekali pakai.
"Karena ada semangat itu saya coba pasar ini jadi proyek contoh untuk memulai gerakan ini," kata Isnawa.
Isnawa mengatakan melalui kebijakan dan strategi daerah (Jakstrada) yang dikeluakan Kementerian Lingkungan Hidup kepada semua kepala daerah provinsi, maupun kota dan kabupaten, setiap pemerintah daerah termasuk Jakarta Selatan memiliki target untuk mengurangi sampah sebesar 20 hingga 22 persen.
Untuk mencapai target tersebut berbagai upaya dilakukan oleh Pemkot Jakarta Selatan salah satunya dengan gerakan mengurangi kantong plastik sekali pakai.
Pemkot Jaksel didukung oleh Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik, para lurah, camat, Dinas LH dan Sudin LH, serta Perusahaan Daerah (PD) Pasar untuk memulai gerakan mengurangi penggunaan kantong plastik di pasar rakyat.
Baca juga: Pedagang Pasar Induk Kramat Jati belum bisa gantikan kantong plastik
Baca juga: Jakgrosir Kramat Jati berlakukan diet kantong plastik
Baca juga: Asosiasi diet sampah minta pemerintah setarakan cukai kantong plastik
"Tidak hanya mengurangi kantong kresek, kita juga ingin mengajak masyarakat tidak lagi menggunakan sedotan plastik dan kemana-mana membawa botol minum sendiri, membawa kantong belanja ramah lingkungan," kata Isnawa.
Dengan upaya tersebut, lanjut Isnawa, pihaknya optimistis target 22 persen pengurangan sampah per tahunnya bisa dilakukan di Jakarta Selatan.
"Di luar itu camat dan lurah didorong untuk membuat bank-bank sampah disetiap RT, sekolah, dan kantor-kantor kecamatan, sehingga angka 22 persen menjadi target kita mengurangi sampah dari sumbernya," kata Isnawa.
Pemkot Jakarta Selatan melaksanakan sosialisasi gerakan penguranngan kantong plastik di Pasar Tebet Barat dan Timur dengan mengundang pedagang dan pembeli untuk hadir di lantai dasar Pasar Tebet Barat yang dihadiri langsung Wakil Wali Kota Jakarta Selatan, Isnawa Adji.
"Kita ingin coba di Pasar Tebet Barat dan Tebet Timur karena ada semangat yang luar biasa dari RT, RW di sini," kata Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji, Selasa.
Menurut Isnawa, ada kemauan yang kuat dari pemerintah kecamatan dan kelurahan serta PD Pasar Tebet Barat dan Pasar Tebet Timur untuk mengurangi penggunaan kantong kresek.
Selain itu adanya landasan hukum yang kuat yakni Peraturan Gubernur Nomor 142 Tahun 2019 tentang larangan kantong plastik sekali pakai bagi pusat perbelanjaan, toko, swalayan, dan pasar rakyat sebagai landasan Pemkot Jaksel untuk memulai sosialisasi tidak lagi menggunakan kantong plastik sekali pakai.
"Karena ada semangat itu saya coba pasar ini jadi proyek contoh untuk memulai gerakan ini," kata Isnawa.
Isnawa mengatakan melalui kebijakan dan strategi daerah (Jakstrada) yang dikeluakan Kementerian Lingkungan Hidup kepada semua kepala daerah provinsi, maupun kota dan kabupaten, setiap pemerintah daerah termasuk Jakarta Selatan memiliki target untuk mengurangi sampah sebesar 20 hingga 22 persen.
Untuk mencapai target tersebut berbagai upaya dilakukan oleh Pemkot Jakarta Selatan salah satunya dengan gerakan mengurangi kantong plastik sekali pakai.
Pemkot Jaksel didukung oleh Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik, para lurah, camat, Dinas LH dan Sudin LH, serta Perusahaan Daerah (PD) Pasar untuk memulai gerakan mengurangi penggunaan kantong plastik di pasar rakyat.
Baca juga: Pedagang Pasar Induk Kramat Jati belum bisa gantikan kantong plastik
Baca juga: Jakgrosir Kramat Jati berlakukan diet kantong plastik
Baca juga: Asosiasi diet sampah minta pemerintah setarakan cukai kantong plastik
"Tidak hanya mengurangi kantong kresek, kita juga ingin mengajak masyarakat tidak lagi menggunakan sedotan plastik dan kemana-mana membawa botol minum sendiri, membawa kantong belanja ramah lingkungan," kata Isnawa.
Dengan upaya tersebut, lanjut Isnawa, pihaknya optimistis target 22 persen pengurangan sampah per tahunnya bisa dilakukan di Jakarta Selatan.
"Di luar itu camat dan lurah didorong untuk membuat bank-bank sampah disetiap RT, sekolah, dan kantor-kantor kecamatan, sehingga angka 22 persen menjadi target kita mengurangi sampah dari sumbernya," kata Isnawa.
Pemkot Jakarta Selatan melaksanakan sosialisasi gerakan penguranngan kantong plastik di Pasar Tebet Barat dan Timur dengan mengundang pedagang dan pembeli untuk hadir di lantai dasar Pasar Tebet Barat yang dihadiri langsung Wakil Wali Kota Jakarta Selatan, Isnawa Adji.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020
Tags: