Indonesia harapkan narasi identitas ASEAN diadopsi akhir tahun
21 Januari 2020 19:59 WIB
Direktur Kerja Sama Sosial Budaya ASEAN Kementerian Luar Negeri RI, Riaz Saehu, usai acara peluncuran 2020 Year of ASEAN Identity di Sekretariat ASEAN di Jakarta, Selasa (21/1/2020). (ANTARA/Aria Cindyara)
Jakarta (ANTARA) - Narasi tentang identitas Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), yang diusulkan Indonesia pada bulan September 2019 lalu diharapkan dapat diadopsi oleh para kepala negara-negara anggota ASEAN pada akhir tahun 2020 saat gelaran Konferensi Tingkat Tinggi.
“Narasi ini sebuah hasil yang nantinya diharapkan dapat diadopsi oleh para kepala negara pada bulan November di KTT. Itu inisiatif Indonesia dan diharapkan dukungan dari seluruh negara anggota ASEAN,” kata Direktur Kerja Sama Sosial Budaya ASEAN Kementerian Luar Negeri RI, Riaz Saehu, di Jakarta, Selasa.
Narasi identitas ASEAN itu sebelumnya diusulkan oleh Indonesia dalam Pertemuan ke-15 Pejabat Tinggi ASEAN untuk Urusan Kebudayaan dan Kesenian (SOMCA) pada bulan September 2019 di Yogyakarta.
Riaz mengatakan saat ini Indonesia berencana untuk melakukan konsultasi antarpilar dengan mengundang seluruh ketua dan wakil ketua dari badan sektor ASEAN, serta akademisi dan elemen masyarakat sipil guna membangun rasa memiliki dan kebersamaan.
Pertemuan tersebut direncanakan untuk digelar pada pertengahan tahun 2020 di gedung Sekretariat ASEAN.
“Agar tidak hanya Menteri-Menteri ASEAN untuk Urusan Kebudayaan dan Kesenian (AMCA) dan SOMCA saja di pilar sosial budaya, tetapi pilar politik bagaimana apakah mereka setuju? Ekonomi setuju?,” ujar dia.
Pembahasan terkait identitas, menurut dia, memang tak akan terlalu jauh dari nilai-nilai tradisi dan budaya sehingga Indonesia memulai usulan narasi tersebut dari SOMCA, karena tujuannya adalah untuk mendekatkan masyarakat dengan nilai tradisi dan budaya di ASEAN.
Narasi tentang identitas ASEAN bertujuan untuk meningkatkan kesadaran atas ASEAN serta relevansi perhimpunan tersebut.
“Narasi itu ingin membawa kesadaran bahwa komunitas ASEAN bukan sekadar sebuah identitas yang terkonstruksi secara politis seperti ASEAN Charter, tetapi kita beberapa tahun lalu punya banyak nilai-nilai kesamaan,” jelas Riaz.
ASEAN sendiri telah menyebut tahun 2020 sebagai tahun identitas ASEAN atau 2020 Year of ASEAN Identity, di mana para negara anggota, dengan dukungan dari Sekretariat ASEAN, akan melakukan aktivitas yang tersebar di berbagai area, termasuk budaya, seni, media, kegiatan anak muda, dan pendidikan.
Baca juga: Dubes Jerman paparkan pengalaman Uni Eropa bentuk identitas masyarakat
Baca juga: Luncurkan logo, ASEAN namai 2020 tahun identitas perhimpunan
“Narasi ini sebuah hasil yang nantinya diharapkan dapat diadopsi oleh para kepala negara pada bulan November di KTT. Itu inisiatif Indonesia dan diharapkan dukungan dari seluruh negara anggota ASEAN,” kata Direktur Kerja Sama Sosial Budaya ASEAN Kementerian Luar Negeri RI, Riaz Saehu, di Jakarta, Selasa.
Narasi identitas ASEAN itu sebelumnya diusulkan oleh Indonesia dalam Pertemuan ke-15 Pejabat Tinggi ASEAN untuk Urusan Kebudayaan dan Kesenian (SOMCA) pada bulan September 2019 di Yogyakarta.
Riaz mengatakan saat ini Indonesia berencana untuk melakukan konsultasi antarpilar dengan mengundang seluruh ketua dan wakil ketua dari badan sektor ASEAN, serta akademisi dan elemen masyarakat sipil guna membangun rasa memiliki dan kebersamaan.
Pertemuan tersebut direncanakan untuk digelar pada pertengahan tahun 2020 di gedung Sekretariat ASEAN.
“Agar tidak hanya Menteri-Menteri ASEAN untuk Urusan Kebudayaan dan Kesenian (AMCA) dan SOMCA saja di pilar sosial budaya, tetapi pilar politik bagaimana apakah mereka setuju? Ekonomi setuju?,” ujar dia.
Pembahasan terkait identitas, menurut dia, memang tak akan terlalu jauh dari nilai-nilai tradisi dan budaya sehingga Indonesia memulai usulan narasi tersebut dari SOMCA, karena tujuannya adalah untuk mendekatkan masyarakat dengan nilai tradisi dan budaya di ASEAN.
Narasi tentang identitas ASEAN bertujuan untuk meningkatkan kesadaran atas ASEAN serta relevansi perhimpunan tersebut.
“Narasi itu ingin membawa kesadaran bahwa komunitas ASEAN bukan sekadar sebuah identitas yang terkonstruksi secara politis seperti ASEAN Charter, tetapi kita beberapa tahun lalu punya banyak nilai-nilai kesamaan,” jelas Riaz.
ASEAN sendiri telah menyebut tahun 2020 sebagai tahun identitas ASEAN atau 2020 Year of ASEAN Identity, di mana para negara anggota, dengan dukungan dari Sekretariat ASEAN, akan melakukan aktivitas yang tersebar di berbagai area, termasuk budaya, seni, media, kegiatan anak muda, dan pendidikan.
Baca juga: Dubes Jerman paparkan pengalaman Uni Eropa bentuk identitas masyarakat
Baca juga: Luncurkan logo, ASEAN namai 2020 tahun identitas perhimpunan
Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: