Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyerap dana Rp20 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan total penawaran masuk Rp94,97 triliun.

Siaran pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan di Jakarta, Selasa, menyatakan lelang tersebut mendekati target maksimal yang ditetapkan Rp22,5 triliun.

Untuk seri SPN03200422, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,94 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 22 April 2020 ini mencapai Rp21,99 triliun.

Baca juga: Pemerintah batalkan rencana lelang SBN terjadwal pada Desember 2019

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 3,9 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 4,49 persen.

Untuk seri SPN12210108, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,19333 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 8 Januari 2021 ini mencapai Rp21,49 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 4,15 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 4,56 persen.

Untuk seri FR0081, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp5,55 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,03855 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juni 2025 ini mencapai Rp16,64 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 6,5 persen ini mencapai 6,00 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,16 persen.

Baca juga: Pemerintah serap Rp23 triliun dari lelang SUN untuk biayai APBN

Untuk seri FR0082, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp4,2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,78497 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 September 2030 ini mencapai Rp17,22 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,0 persen ini mencapai 6,77 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,88 persen.

Untuk seri FR0080, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2,2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,30625 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juni 2035 ini mencapai Rp5,4 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,5 persen ini mencapai 7,25 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,5 persen.

Baca juga: Lelang SUN serap Rp27,2 triliun

Untuk seri FR0083, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2,25 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,38714 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 April 2040 ini mencapai Rp6,91 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,5 persen ini mencapai 7,38 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,48 persen.

Untuk seri FR0076, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2,8 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,58645 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2048 ini mencapai Rp5,3 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,375 persen ini mencapai 7,55 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,85 persen.

Sebelumnya, dalam lelang tujuh seri SUN pada awal tahun, Selasa (7/1), pemerintah juga menyerap dana sebesar Rp20 triliun dari penawaran masuk mencapai Rp81,54 triliun.

Baca juga: Pemerintah serap Rp23,25 triliun dari lelang SUN