UNWTO: Kedatangan wisatawan internasional 2019 capai rekor 1,5 miliar
21 Januari 2020 09:08 WIB
Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO) mengonfirmasi pada konferensi pers yang diadakan di Madrid, Senin (20/1/2020) bahwa kedatangan wisatawan internasional 2019 mencapai rekor 1,5 miliar. Foto UNWTO
Madrid (ANTARA) - Jumlah wisatawan internasional pada 2019 memperlihatkan rekor baru mencapai 1,5 miliar kedatangan, Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO) mengonfirmasi pada konferensi pers yang diadakan di Madrid, Senin (20/1/2020).
Tahun lalu adalah tahun ke-10 berturut-turut dari peningkatan pertumbuhan wisatawan internasional dan 1,5 miliar wisatawan mewakili peningkatan empat persen dari 2018, dengan UNWTO juga memperkirakan pertumbuhan berkelanjutan antara tiga hingga empat persen untuk 2020 yang sebagian diinspirasi oleh peristiwa-peristiwa seperti Olimpiade Tokyo 2020 dan Expo 2020 di Dubai.
UNWTO menjelaskan bahwa pertumbuhan pada 2019 dipengaruhi oleh "ketidakpastian seputar Brexit, keruntuhan Thomas Cook, ketegangan geopolitik dan sosial serta perlambatan ekonomi global," dengan perlambatan "terutama mempengaruhi ekonomi-ekonomi maju dan khususnya Eropa dan Asia dan Pasifik."
Namun demikian, semua wilayah di dunia mengalami peningkatan kedatangan, mendorong Sekretaris Jenderal UNWTO Zurab Pololikashvili untuk menyatakan bahwa "pariwisata tetap merupakan sektor ekonomi yang dapat diandalkan."
"Sektor kami terus melampaui ekonomi dunia dan meminta kami untuk tidak hanya tumbuh tetapi juga tumbuh lebih baik," tambahnya.
Timur Tengah adalah wilayah dengan pertumbuhan tercepat di dunia, dengan pertumbuhan delapan persen pada 2019, sementara wilayah Asia dan Pasifik meningkat lima persen. Eropa menyaksikan pertumbuhan kedatangan wisatawan internasional sebesar empat persen dan menyambut 743 juta pengunjung.
Baca juga: Labuan Bajo dipersiapkan sebagai tuan rumah acara internasional
Amerika memiliki hasil yang lebih buruk dengan pertumbuhan dua persen, yang dinyatakan UNWTO sebagai "kekacauan sosial dan politik yang berkelanjutan."
Pertumbuhan sembilan persen di Afrika Utara membantu pertumbuhan benua hingga empat persen, meskipun pertumbuhan di sub-Sahara Afrika mencapai hanya 1,5 persen.
Baca juga: Program Hot Deal terjual 1,3 juta paket wisata Kepri
Tahun lalu adalah tahun ke-10 berturut-turut dari peningkatan pertumbuhan wisatawan internasional dan 1,5 miliar wisatawan mewakili peningkatan empat persen dari 2018, dengan UNWTO juga memperkirakan pertumbuhan berkelanjutan antara tiga hingga empat persen untuk 2020 yang sebagian diinspirasi oleh peristiwa-peristiwa seperti Olimpiade Tokyo 2020 dan Expo 2020 di Dubai.
UNWTO menjelaskan bahwa pertumbuhan pada 2019 dipengaruhi oleh "ketidakpastian seputar Brexit, keruntuhan Thomas Cook, ketegangan geopolitik dan sosial serta perlambatan ekonomi global," dengan perlambatan "terutama mempengaruhi ekonomi-ekonomi maju dan khususnya Eropa dan Asia dan Pasifik."
Namun demikian, semua wilayah di dunia mengalami peningkatan kedatangan, mendorong Sekretaris Jenderal UNWTO Zurab Pololikashvili untuk menyatakan bahwa "pariwisata tetap merupakan sektor ekonomi yang dapat diandalkan."
"Sektor kami terus melampaui ekonomi dunia dan meminta kami untuk tidak hanya tumbuh tetapi juga tumbuh lebih baik," tambahnya.
Timur Tengah adalah wilayah dengan pertumbuhan tercepat di dunia, dengan pertumbuhan delapan persen pada 2019, sementara wilayah Asia dan Pasifik meningkat lima persen. Eropa menyaksikan pertumbuhan kedatangan wisatawan internasional sebesar empat persen dan menyambut 743 juta pengunjung.
Baca juga: Labuan Bajo dipersiapkan sebagai tuan rumah acara internasional
Amerika memiliki hasil yang lebih buruk dengan pertumbuhan dua persen, yang dinyatakan UNWTO sebagai "kekacauan sosial dan politik yang berkelanjutan."
Pertumbuhan sembilan persen di Afrika Utara membantu pertumbuhan benua hingga empat persen, meskipun pertumbuhan di sub-Sahara Afrika mencapai hanya 1,5 persen.
Baca juga: Program Hot Deal terjual 1,3 juta paket wisata Kepri
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020
Tags: