Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VII DPR Mulyanto menyoroti target produksi minyak terjual (lifting) yang terdapat pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 sebesar 755.000 barel per hari (BOEPD).

Mulyanto dalam rilis yang diterima di Jakarta, Selasa, mempertanyakan kejelasan target lifting minyak nasional, apakah berbasis offline budget base atau APBN base.

"Kalau memang base-nya adalah APBN, target kita lifting APBN, maka dihitung semua berbasis target itu. Semua pekerja mengarah ke situ kalau tidak pasti yang dikerjakan offline budget," paparnya.

Baca juga: 12 proyek migas dijadwalkan berjalan pada 2020

Politisi PKS itu mengungkapkan bahwa pihaknya sudah merancang anggaran, sehingga diharapkan tidak meleset dari target.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, sebanyak 12 proyek migas dijadwalkan mulai berjalan pada 2020 guna mendongkrak produksi.

"Sekarang ini kita sedang mengupayakan supaya ada pengembangan sumber-sumber migas baru, sehingga kita bisa menemukan migas. Kalau gasnya oke, kalau minyaknya butuh waktu," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam informasi tertulis di Jakarta, Minggu (19/1/2020).

Arifin mengakui proses alamiah menyebabkan terjadinya penurunan produksi migas pada satu dekade terakhir.

Kondisi ini menjadi tugas besar dirinya saat ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Menteri ESDM.

"Hal yang paling utama (arahan Presiden) adalah bagaimana bisa meningkatkan lifting migas karena memang dalam beberapa tahun ini produksi migas kita menurun," ungkap Arifin.

Saat ini, Pemerintah mempercayakan kepada PT Pertamina selaku perusahaan pelat merah untuk mengelola beberapa blok migas yang sudah berakhir masa kontraknya.

"Pertamina ditugaskan untuk alih kelola dan mengembalikan produktivitasnya," tegas Arifin.

Pemerintah menetapkan lifting migas pada APBN 2020 sebesar 1.946 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD) dengan rincian 755 MOBEPD minyak dan 1.191 MBOEPD gas.

Optimisme terhadap capaian target lifting migas terlihat dari 12 proyek migas yang diproyeksikan berjalan 2020 ini.

Baca juga: 2019 lampaui target, Pertamina diharapkan tingkatkan lifting tahun ini